Proporsi Sempurna Pakan Ayam Broiler
Komposisi formula pakan yang sempurna fase pertumbuhan Stater atau Finister memperlihatkan efektifitas pertumbuhan yang ideal di bandingkan dengan formula pakan yang tidak harmonis imbangan sempurna antara kebutuhan protein dan EM energi metabolisme. Paparan ini nanti masih pada level protein berangasan crude protein belum masuk ke level di atasnya berdasar protein tercerna berbasic kecukupan asam amino.
Fase Pertumbuhan
Ini yakni tahapan adaptasi kebutuhan nutrisi dengan progress pertumbuhan dalam penyusunan dan pertumbuhan organ organ tertentu dalam denah metabolisme unggas. Berapa standart kebutuhan nutrisi ayam broiler sesuai fase pertumbuhan ?
Fase Pertumbuhan Stater
Tabel 1. Kebutuhan gizi ayam ras pedaging*
Fase Pertumbuhan
Ini yakni tahapan adaptasi kebutuhan nutrisi dengan progress pertumbuhan dalam penyusunan dan pertumbuhan organ organ tertentu dalam denah metabolisme unggas. Berapa standart kebutuhan nutrisi ayam broiler sesuai fase pertumbuhan ?
Fase Pertumbuhan Stater
Tabel 1. Kebutuhan gizi ayam ras pedaging*
Gizi | Starter (0 – 3 minggu) | Finisher (3 – 6 minggu) | |||
Kadar air (%) | 10,00 (maks. 14,0) | 10,00 (maks. 14,0) | |||
Protein (%) | 23 (min. 19,0) | 20 (min. 18,0) | |||
Energi (Kkal EM/kg) | 3200 | (min. 2900) | 3200 | (min. 2900) | |
Lisin (%) | 1,10 | (min. 1,10) | 1,00 | (min. 0,90) | |
Metionin (%) | 0,50 | (min. 0,40) | 0,38 | (min. 0,30) | |
Metionin + sistin (%) | 0,90 | (min. 0,60) | 0,72 | (min. 0,50) | |
Ca (%) | 1,00 (0,90 – 1,20) | 0,90 (0,90 – 1,20) | |||
P tersedia (%) | 0,45 | (min. 0,40) | 0,35 | (min. 0,40) | |
P total (perkiraan, %) | (0,60 – 1,00) | (0,60 – 1,00) | |||
*Sumber: NRC (1994); ( ) SNI (2008)
Di mulai dari Chick In/CI hingga menginjak hari ke 20 - 21. Diharapkan sahabat sahabat sudah bisa caranya membaca tabel di atas, di pelajari ya. Protein fase stater 21 -22% pada tabel tertulis 23% itu yakni fase Pre Stater hanya untuk pertolongan hari ke 1 – 5 saja, bagi intimitra yang mensertakan fase Pre Stater, yang tidak pribadi ke fase Stater di protein 21 – 22%. Dengan energi metabolisme 3.000 kcal/kg – 3.200 kcal/kg. EM tertulis min 2.900 itu batas minimal yang dihentikan di bawah itu toleransinya.
Mengapa pada fase awal membutuhkan protein setinggi itu ? Sebab inilah masa pertumbuhan sel yaitu Hyperplansia perkembangan sel dengan pertambahan jumlah sel dalam badan sedang berlangsung, inilah fase memperbanyak jumlah sel. Inilah masanya pertubuhan dan perkembangan seluruh sel sel badan dan organ organ dalam. Membentuk dan membangun jaringan tubuh. Dengan tingkat kebutuhan protein yang optimal di harapkan tidak menganggu pembentukan enzim enzin endrogen, semoga proses pencernakan perembesan nutrisi tidak terganggu. Kekurangan enzim bisa di suplai dari luar sejumlah enzim eksogen sesuai keperluan, alasannya enzim dalam jumlah berlebih akan bersifat racun. Organ pencernaan berkembang hingga hari ke 14, enzim dan hormone pencernaan berkembang hingga hari ke 21, organ pernapasan tumbuh mulai hari ke 4 hingga hari ke 14 dan system kekebalan badan antibody internal mulai hari ke 7. Di peternak layer inilah fase membentuk frame size kerangka tubuh.
Fase Pertumbuhan Finister
Di mulai hari ke 21 – 22 hingga panen. Inilah fase pertumbuhan Hypertrophia yakni pembesaran ukuran sel sel badan tanpa ada lagi penambahan sel sel baru. Pertumbuhan Hypertrophia akan maksimal tergantung oleh perkembangan fase Hyperplansia. Jika gagal atau ayam tumbuh kerdil perkembangan jaringan dan jumlah sel yang terbentuk tidak maksimal maka effek negatifnya sesudah memasuki fase Hypertrophia, lantaran jumlah sel yang di perbesar hanya berjumlah sedikit maka sasaran bobot tidak akan tercapai. Oleh lantaran itu fase Stater pertumbuhan Hyperplansia usahakan tumbuh maksimal sebagai pondasi untuk mencapai sasaran bobot di masa finister.
Urutan sumber materi pakan energi dari urutan terbaik yakni : jagung, beras/nasi aking, gandum kemudian materi pakan umbi umbian. Pada fase ini kalau terjadi masalah kekurangan sumber energi maka yang di penuhi pertamakali yakni kebutuhan energi untuk kelangsungan hidup. Jika energi hanya cukup untuk keberlangsungan hidup semata, maka pada dikala itu pertumbuhan akan stagnant mandeg berhenti menambah bobot lagi. Dengan masalah menyerupai itu tentu peternak yang dirugikan, pakan tiap harinya keluar tapi tidak ada pertambahan bobot, sudah niscaya Fcr bengkak.
Kebutuhan energi fase finister minimal 3.000 kcal/kg kalau bisa min 3.200 kcal/kg, semoga kebutuhan energi untuk hidup terpenuhi dan ada kelebihan energi lainnya untuk membesarkan otot, kumpulan dari sejumlah otot itulah yang di sebut daging. Semakin banyak jumlah sel yang terbentuk dikala fase stater maka lantaran jumlah otot yang di perbesar dalam jumlah banyak sudah di pastikan bobot akan tercapai.
Teman sahabat peternak seharusnya sudah mempelajari artikel saya perihal abjad materi pakan ternak yang saya unggah dalam format tabel nutrisi materi pakan.
https://pertaniankoq.blogspot.com/search?q=tabel-nilai-nutrisi-bahan-pakanhttps://pertaniankoq.blogspot.com/search?q=tabel-nilai-nutrisi-bahan-pakan
https://pertaniankoq.blogspot.com/search?q=tabel-nilai-nutrisi-bahan-pakan
Yang perlu sahabat sahabat peternak perhatikan yakni kualitas pakan setoran dari Intimitra 10 hari menjelang panen. Kudu teliti alasannya banyak masalah kualitas di bawah standart menyerupai di perjanjian MOU kontrak antara peternak dan intimitra. Selisih harga yang 50-150 rupiah per kg antara pakan stater dan finister tentu memberati dan merugikan peternak, apalagi kalau masalah pakan ‘ overan ‘ dari sangkar peternak lain di over ke sangkar kita, biasanya kualitas pakan mawut.
jangan lenakan diri anda di 10 hari terakhir menjelang panen, ini masa masa penentuan berhasil atau gagal budidaya anda. BW bobot yang sudah di capai bisa melorot hilang lantaran ternak di beri pakan kualitas jelek, kekurangan nutrisi untuk memenuhi di ambilkan dari cadangan nutrisi internal yang di simpan dalam bentuk daging. Makara tidak mengherankan kalau terjadi loss BW kehilangan bobot yang sudah di capai, peternak rugi lagi hanya gara gara pakan setoran intimitra di bawah standart.
Lantas bagaimana untuk mengantisipasinya ? ada beberapa poin solusi yang bisa di pilih :
1. Mengoplos pakan pabrik dengan jagung/nasi aking
Teknis mengoplos sasaran panen broiler usia 30 hari :
Hari ke 21 – 25 :
Jagung 1 belahan : pakan pabrik 1 bagian
Hari ke 26 – 30 :
Jagung 2 belahan : pakan pabrik 1 belahan atau tetep Jagung 1 belahan : pakan pabrik 1 belahan
Teknis mengoplos jagung sasaran panen broiler 40 hari :
Hari ke 30 – 35 :
Jagung 1 belahan : pakan pabrik 1 bagian
Hari ke 36 – 40 :
Jagung 2 belahan : pakan pabrik 1 belahan atau tetep Jagung 1 belahan : pakan pabrik 1 belahan
2. Mendatangkan pakan dari luar
Dapat kita lakukan kalau kita benar benar mendapat pakan kualitas di bawah standart. Bisa memasukan pakan subalan produk dari Kobuele atau mas Kandang Emas atau kalau ingin mendatangkan pakan pabrikan harga miring dari mbah Abu Isa.
3. Melakukan Fermentasi pakan
Ini di lakukan kalau mendapat pakan kualitas pakan buruk tapi kita tidak punya anggaran untuk membeli pakan dari luar, maka lakukan fermentasi pakan, caranya :
Buat adonan probiotik PTPG2 SN 50ml + tetes tebu molases 50 ml + air 10 liter, campur ketiganya hingga homogen rata kemudian untuk membasahi pakan sebanyak 50kg, campur hingga pakan berair merata kemudian masukan dalam karung pakan kembali ikat kuat, sore hari kita buat pagi harinya di bongkar untuk di berikan pada ayam, jadi hanya semalam proses fermentasinya.
4. Membuat formula pakan sendiri
Anda ingin melaksanakan pakan self mixing murni berbahan : jagung, bungkil kedelai, tepung ikan, MBM, CGM dan micro mineral juga boleh tapi anda harus sudah mumpuni dan bisa melaksanakan pemilihan materi pakan yang anggun atau yang buruk dan sudah ngelotok keilmuan menghitung pakan trial and error atau sudah punya aplikasi winfeed atau excel. link.......
https://pertaniankoq.blogspot.com/search?q=tabel-nilai-nutrisi-bahan-pakan
Atau formula materi pakan yang lebih ringkes hanya memakai jagung, katul dan konsentrat khusus pedaging brand KBR Comfeed atau cp 112 Pokphand juga boleh. Tak buatkan formula jadi tinggal di pola saja untuk fase finister 10 hari menjelang panen :
Jagung 62 kg
Konsentrat CP112/KBR 35 kg
CPO/minyak goreng 3 kg
Formula ini ketemu protein 19,58% dan EM 3.227 kcal/kg
Setiap 100 kg adonan di atas tambahkan
premix masamil/topmix 0,25 kg
mineral mik brand B12/mineral medion 1 kgyang belum paham arti konsentrat buka link :
https://pertaniankoq.blogspot.com/search?q=tabel-nilai-nutrisi-bahan-pakan
Teknis mencampur pakan formula di atas :
1. Ambil 10 kg konsentrat KBR/CP112 kemudian tambahkan premix dan mineral mix adur rata
2. Hamparkan jagung pecah
3. Hamparkan konsentrat KBR/CP112 di atas jagung
4. Sebar merata adukan no 1 di atasnya
5. Semprotkan 3 kg CPO/minyak goreng merata di atas hamparan
6. Baru kemudian di aduk merata, kalau muncul pringkilan minyak hancurkan kembali kemudian aduk merata kembali hingga 3X ulangan
Untuk hasil terbaik lantaran ada pelengkap CPO pengaduk mixer memperlihatkan hasil terbagus. Ini merupakan formula pakan untuk 10 hari menjelang panen saja.
\m/
kipdefayer
sluman slumun slamet
pertaniankoq.blogspot.com
Bumi Ternak Klaten
sms/wa 085229779252