Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Puisi Bj Habibie Untuk Istrinya Ainun



                       PUISI BJ HABIBIE UNTUK ISTRINYA AINUN


PUISI BJ HABIBIE UNTUK ISTRINYA AINUN

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...

Sebenarnya ini bukan wacana kematianmu, bukan itu ...

Karena, saya tahu bahwa semua yang ada niscaya menjadi tiada pada alhasil ...

Dan simpulan hayat yaitu sesuatu yang niscaya ...
Dan kali ini yaitu giliranmu untuk pergi, saya sangat tahu itu ...

Tapi yang membuatku tersentak sedemikian mahir ...

Adalah kenyataan bahwa simpulan hayat benar-benar sanggup memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, kemudian rasanya bisa membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku menyerupai tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi ...

Kau tahu sayang, rasanya menyerupai angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang ...

Pada airmata yang jatuh kali ini, saya selipkan salam perpisahan panjang ...

Pada kesetiaan yang telah kamu ukir, pada kenangan pahit cantik selama kamu ada ...

Aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kamu di sini ...

Mereka mengira saya lah kekasih yang baik bagimu sayang ...
tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menyebabkan saya kekasih yang baik ...

Mana mungkin saya setia padahal memang kecenderunganku yaitu mendua, tapi kamu ajarkan saya kesetiaan, sehingga saya setia, kamu ajarkan saya arti cinta, sehingga saya bisa mencintaimu menyerupai ini ...

Selamat jalan ...
Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya ...

kau dulu tiada untukku, dan kini kembali tiada ...

selamat jalan sayang ...
cahaya mataku, penyejuk jiwaku ...

selamat jalan ...
calon bidadari surgaku ...

***Cinta yang tumbuh alasannya yaitu iman, amal sholeh dan budpekerti yg mulia, akan senantiasa bersemi, tak lekang alasannya yaitu sinar matahari dan tak luntur alasannya yaitu hujan dan tak akan putus alasannya yaitu walaupun simpulan hayat menjemput***