Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Cara Mencegah Penyakit Pada Ikan

 Setelah kita mengetahui ihwal undang undang donasi konsumen dimana penggunaan ant 5 CARA MENCEGAH PENYAKIT PADA IKAN
Budidaya Lele
5 CARA MENCEGAH PENYAKIT PADA IKAN - Setelah kita mengetahui ihwal undang undang donasi konsumen dimana penggunaan anti biotik yang berlebihan akan menyebabkan kualitas produk perikanan kita pada budidaya perikanan akan turun. 

Dan penggunaan anti biotik yang berlebihan bisa di siasati dengan mencegah datangnya penyakit pada ikan.

Penyakit pada ikan akan mendatangkan kerugian bagi para pembudidaya ikan. Karena dengan datangnya penyakit maka di khawatirkan ikan peliharaan nya akan mati. 

5 CARA MENCEGAH PENYAKIT PADA IKAN


Sebelum mengobati lebih baik mencegah. Hal yang sanggup dilakukan untuk mencegah munculnya penyakit pada ikan yakni dengan memperhatikan 5 (lima) komponen budidaya. Komponen tersebut, antara lain: 

1) Wadah (kolam)

 Setelah kita mengetahui ihwal undang undang donasi konsumen dimana penggunaan ant 5 CARA MENCEGAH PENYAKIT PADA IKAN
Wadah Budidaya
Persiapan kolam sebagai wadah budidaya ikan harus diperhatikan dengan benar. Persiapan kolam yang baik yakni minimal dalam tahapan kegiatannya melaksanakan aktivitas pengeringan, pengolahan tanah, pengapuran, pemupukan dan perbaikan pematang.

Pengeringan bertujuan untuk memutus siklus hidup penyakit. Dilakukan kira-kira selama tiga ahad atau diubahsuaikan dengan intensitas sinar matahari pada lokasi kolam hingga dasar kolam terlihat retak-retak. 

Pengolahan tanah bertujuan untuk menggemburkan kontruksi tanah semoga bahan/zat racun sanggup ternetralisir dan kandungan oksigen dalam tanah meningkat. Pengolahan tanah sanggup dilakukan dengan cara mencangkul atau membajak tanah dengan prinsip untuk membalikan lapisan tanah. 

Pengapuran dipakai untuk menstabilkan pH tanah dan air serta sanggup membunuh basil dan parasit. Kapur yang dipakai yaitu kapur pertanian (dolomit) dengan cara kapur ditebar merata pada permukaan tanah. 

Pemupukan dipakai untuk menyuburkan kolam dan menumbuhkan fitoplankton sebagai pakan alami. Sebaiknya pupuk yang dipakai yakni jenis pupuk organik. 

Perbaikan Pematang dilakukan bertujuan untuk memperbaiki kontruksi kolam semoga hama/predator dan pembawa penyakit pada ikan tidak gampang masuk ke dalam kolam.

2) Media (air)

 Setelah kita mengetahui ihwal undang undang donasi konsumen dimana penggunaan ant 5 CARA MENCEGAH PENYAKIT PADA IKAN
Media Air
Dalam lingkup budidaya, kualitas air secara umum mengacu pada kandungan polutan atau cemaran yang terkandung dalam air dalam kaitannya untuk menunjang kehidupan ikan dan kondisi ekosistem yang memadai. 

Ikan hidup dalam lingkungan air dan melaksanakan interaksi aktif antara keduanya. 

Air yang jernih bukan berarti air yang baik bagi ikan, alasannya yakni jernih bukan satu-satunya sarat air berkualitas bagi ikan. Lima syarat utama kualitas air bagi kehidupan ikan adalah:
• Rendah kadar amonia dan nitrit
• Bersih secara kimiawi
• Memiliki pH, kesadahan, dan temperatur yang sesuai
• Rendah kadar cemaran organik, dan
• Stabil

Apabila persyaratan tersebut sanggup dijaga dan dipelihara dengan baik, maka ikan yang dipelihara akan berkembang biak dengan baik dan terbebas dari banyak sekali penyakit.

3) Ikan

Ikan sebagai obyek utama dalam aktivitas budidaya tentunya sangat diharapkan pertumbuhan dan perkembangannya dengan baik. Yang perlu diperhatikan dalam hal ini yakni jenis dan perlakuan terhadap ikan.

Jenis ikan yang dibudidayakan tentunya harus jenis ikan yang mempunyai hemat menguntungkan untuk dibudidayakan, baik untuk konsumsi ataupun hias. Selain itu memilih jenis ikan yang dibudidayakan harus memperhatikan kecocokan dengan kondisi lingkungan kawasan budidaya.

Perlakuan terhadap ikan yang dibudidayakan mencakup : aklimatisasi ikan, karantina ikan, padat tebar dan model budidaya (monokultur/polykultur).

Aklimatisasi ikan yakni pembiasaan kehidupan ikan terhadap lingkungan barunya atau terhadap perubahan lingkungan yg berlainan dari kawasan asal sebagai akhir pemindahan. Tujuan dari perlakuan ini yakni supaya ikan tidak mengalami shock/stres dan ikan akan bertahan hidup. 

Langkah-langkah yang sanggup dilakukan dalam proses aklimatisasi:

Apungkan kantong plastik berisi ikan pada kolam ± 10-15 menit tanpa membuka kantong plastiknya. Tujuannya untuk menyamakan suhu air di dalam kantong plastik dengan suhu air akuarium.

Buka kantong plastik kemudian tambahkan air kolam kedalam kantong plastik bertahap selama ± 20-30 menit hingga kantong plastik penuh.
Biarkan ikan keluar dengan sendirinya atau sanggup dibantu dengan memakai jaring kecil.
Karantina ikan pada lahan budidaya yakni proses pemisahan/isolasi ikan yang gres masuk sebagai upaya pencegahan masuk dan tersebarnya hama dan penyakit ikan atau organisme pengganggu lainnya dari area lain.

Padat Tebar dalam satuan luas kolam harus diubahsuaikan dengan jenis dan ukuran ikan. Padat tebar pada ikan yang bersifat karnivora, herbivora dan omnivora tentunya jumlah padat tebarnya akan berbeda. 

Tujuan dari penentuan padat tebar ini yakni untuk membuat kondisi budidaya yang optimal, tidak terjadi persaingan/kompetisi ikan dalam wadah budidaya sebagai proses pertumbuhannya.

4) Pakan 

Sebagai Pembudidaya ikan maka kebutuhan akan pakan dan nilai gizi yang akan di berikan harus di ketahui. Berbagai kandungan nilai gizi pada pakan ikan baik itu paka pabrikan atau pakan buatan sendiri mempunyai fungsi tersendiri untuk menjaga ikan semoga tetap hidup dan tumbuh: protein, lipid, dan karbohidrat diharapkan untuk menyediakan energi, disamping itu protein pada khususnya diharapkan untuk pertumbuhan. 

Komposisi pakan ikan oleh karenanya memegang peranan yang penting. Protein yang diberikan pada ikan harus sanggup menyediakan semua asam amino esensial yang diperlukan, lipid harus mengandung jenis asam lemak yang tepat. 

Berbagai jenis hara lainnya juga diharapkan tetapi jumlah keperlukannya sangat sedikit. Proporsi keperluan gizi ikan dan jumlahnya ditentukan oleh banyak sekali faktor, yaitu: spesies, tahap pertumbuhan, status reproduksi, dan faktor-faktor luar ibarat suhu, habitat, dan musim.

Pengelompokan ikan menurut jenis makanannya: pemakan algae atau tumbuhan (herbivora), pemakan daging (karnivora) dan pemakan segala (omnivora). Dengan kebiasaan makan yang berbeda tersebut akan menjadi terang bagi kita mengenai permasalahan-permalahan yang mungkin timbul apabila kita menawarkan pakan yang tidak sesuai dengan kebutuhan atau kebiasaan makannya. 

Ikan pemakan daging pada umumnya sangat bersifat selektif, sehingga apabila dipaksakan untuk memakan pakan berbahan dasar tumbuhan, maka perutnya tidak akan efesien dalam mengolah jenis pakan tersebut. Akibatnya ikan bisa kelaparan dan mengalami ketidakseimbangan gizi yang pada hasilnya akan membawanya ke kematian. 

Berbeda halnya dengan ikan herbivora kebanyakan lebih bersifat pemakan fakultatif mereka berevolusi memakan bab tumbuhan alasannya yakni masakan tersebut paling banyak tersedia bagi mereka, akan tetapi intinya mereka gemar masakan lain yang lebih bergizi apabila tersedia. 

Oleh alasannya yakni itu ikan herbivora akan memakan dengan lahap daging ikan segar yang diberikan padanya. Dan alasannya yakni kandungan gizinya lebih tinggi dibandingkan dengat diet normlanya, berupa tumbuhan, ikan tersebut malah bisa mendapat gizi lebih banyak dari yang diperlukan.


5) Manusia (human)

Unsur insan ( Human )sebagai pengelola aktivitas perjuangan perikanan budidaya ikan sangat memilih pada tingkat keberhasilan aktivitas budidaya itu sendiri. Untuk itu pengelola harus bisa menguasai teknik dan administrasi perjuangan budidaya ikan. 

Dan sielalu berinovasi membuat hal gres untuk keberhasilan budidaya ikan menjadi mutlak. Semisal saja ibarat penggunaan Daun Pepaya untuk mencegah dan mengobati Penyakit pada ikan.