Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

4 Jenis Pengolahan Hasil Perikanan

 Proses pembusukan pada ikan disebabkan oleh kegiatan enzim 4 JENIS PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN
Ikan Gurame
4 JENIS PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN - Proses pembusukan pada ikan disebabkan oleh kegiatan enzim, mikroorganisme, dan oksidasi dalam badan ikan itu sendiri dengan perubahan menyerupai wangi busuk, daging menjadi kaku, mata pudar, serta adanya lendir pada insang maupun badan potongan luar. 

Hanya dalam waktu sekitar 8 jam semenjak ikan ditangkap/didaratkan sudah akan timbul perubahan yang mengarah pada kerusakan. 

Oleh lantaran itu, supaya ikan dan hasil perikanan lainnya sanggup dimanfaatkan semaksimal mungkin, maka perlu dijaga kondisinya. Proses pengolahan merupakan salah satu cara untuk mempertahan ikan dari proses pembusukan, 

Baca Juga ;

- Mengenal Ikan Piranha

- Keuntungan Ternak Ikan Lele 1000 ekor

- Bisnis Ikan Lele

- Peluang Bisnis Ikan Hias

sehingga bisa disimpan usang hingga datang waktunya untuk dijadikan sebagai materi konsumsi.Tujuan utama pengolahan yang memakai materi pengawet juga yakni menghambat kegiatan atau pertumbuhan mikroba, menghambat proses enzimatik, serta memperlihatkan sifat fisikawi yang khas dan memperlihatkan nilai estetika yang tinggi. 


4 JENIS PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN


Pada dasarnya cara pengolahan yang umum dilakukan dibagi menjadi empat golongan yakni 

1) pengolahan dengan memanfaatkan faktor fisikawi, 

2) pengolahan dengan materi pengawet, 

3) pengolahan yang memanfaatkan factor fisikawi dan materi pengawet

4) pengolahan dengan cara fermentasi.


- Pengolahan dengan faktor fisikawi 

merupakan pengolahan yang memanfaatkan suhu tinggi atau suhu rendah. Suhu tinggi dalam hal ini dipakai untuk membunuh mikroba kontaminasi yang terdapat pada ikan sekaligus menghentikan kegiatan enzim dalam daging ikan. Misalnya saja dalam proses pengeringan, pengasapan, dan proses sterilisasi yang biasa dilakukan dalam pengalengan ikan. 

Sedangkan pengolahan dengan suhu rendah lebih ditekankan pada tujuan untuk menjaga sifat kesejukan pada ikan. Makara ikan tersebut dibentuk sedemikian rupa supaya kondisi kesegarannya sanggup dipertahankan selama mungkin. 

Proses tersebut tidak akan mengakibatkan matinya mikroorganisme yang ada dalam ikan, tetapi hanya bersifat menghambat aktivitasnya saja. Yang sanggup digolongkan dalam metode ini antara lain pendinginan dan pembekuan ikan.


- Pengolahan dengan memakai materi pengawet menyerupai yang dilakukan dalam proses penggaraman, perendaman dalam larutan asam, dan lain-lain.

- Pengolahan yang memanfaatkan kedua metode diatas atau kombinasi antara pengolahan secara fisikawi dengan pengolahan yang memakai materi pengawet ditujukan untuk lebih meningkatkan mutu dari pengolahan yang dilakukan. 

Selain itu, pengolahan dengan memakai kombinasi kedua metode tersebut juga dimaksudkan untuk mencegah resiko kerusakan yang lebih besar pada bahan, lebih meningkatkan faktor keamanan terutama terakit dengan problem kesehatan, serta sanggup meningkatkan rasa yang lebih baik atau khas terhadap materi yang diolah. 

Misalnya saja sebelum ikan dipanaskan (umpamanya dijemur) terlebih dahulu diberi pengawet. Bahan pengawet bertujuan untuk menghambat pertumbuhan basil pembusuk. Setelah itu ikan dipanaskan, maka prosesnya akan menjadi lebih baik jikalau dibandingkan hanya dengan dipanaskan atau diberi pengawet saja.

- Pengolahan dengan cara fermentasi yaitu pengolahan yang bersifat mengubah materi mentah menjadi produk setengah jadi dan mempunyai sifat-sifat berbeda dari keadaan semula. Contoh pengolahan dengan cara fermentasi yaitu pembuatan terasi, tepung ikan, kecap ikan, dan lain-lain.  


Baca Juga