7 Penyebab Kegagalan Budidaya Singkong
Kami berani menyampaikan jika singkong merupakan salah satu tumbuhan yang paling gampang ditanam. Anda hanya perlu menanamkan batang singkong di tanah yang subur, kemudian siramlah setiap pagi dan sore hari. Jangan lupa berikan pupuk sangkar secara teratur semoga kebutuhan nutrisi yang diharapkan oleh tumbuhan singkong terpenuhi dengan baik. Niscaya dalam waktu 9-10 bulan ke depan, tumbuhan singkong yang Anda budi dayakan sudah sanggup dipanen.
Meskipun begitu, penanaman singkong dalam skala industri harus memperhatikan beberapa faktor supaya membuahkan hasil yang baik. Singkong yang ditanam secara asal-asalan memang tetap bisa tumbuh, namun kualitas dan kuantitas umbi yang dihasilkan tidak akan sesuai dengan harapan. Bisa jadi umbi tersebut jumlahnya sedikit, berukuran kecil, teksturnya keras, atau terasa pahit. Oleh lantaran itu, pengetahuan akan teknik budidaya singkong yang benar sangat diharapkan di sini.
Di bawah ini kesalahan-kesalahan yang akan mengakibatkan gagalnya Anda dalam membudidayakan tumbuhan singkong!
- Waktu Penanaman di Musim Kemarau
Jangan pernah sekali-kali membudidayakan suatu tanaman di awal ekspresi dominan kemarau, terkecuali Anda sanggup menyiram setiap hari. Potensi keberhasilan tumbuhnya setek batang singkong yang ditanam pas ekspresi dominan kemarau sangat rendah. Kalau berhasil tumbuh, setek tersebut juga akan kelihatan kurus lantaran kekurangan air. Imbasnya yakni akar ini akan sulit menjelma umbi, meski sudah hujan nanti. Sebaiknya tanamlah singkong di awal ekspresi dominan penghujan, kemudian panen sehabis umurnya sudah mencapai 11 bulan.
- Menanam di Lahan yang Basah
Tanaman singkong tidak bisa hidup di lahan yang terlalu basah. Dalam waktu 3 hari saja, akar atau umbinya akan membusuk apabila terus tergenangi air. Kondisi lahan yang tanahnya mempunyai kelembaban tinggi juga rentan terkena serangan jamur upas. Makara hindarilah membudidayakan singkong di sawah rendah, lahan rawa, serta lahan gambut basah. Kalau terpaksa, Anda bisa mengakalinya dengan menciptakan sistem parit tulang ikan.
- Penanaman di Tanah Berbatu dan Tandus
Umbi sebetulnya merupakan tempat bagi singkong untuk menyimpan cadangan makanannya. Jika nutrisi yang didapatkan oleh tumbuhan tersebut melimpah, maka ukuran cadangan kuliner ini juga akan semakin membesar. Sebaliknya lahan yang berbatu dan tandus miskin akan materi organik. Jangan berharap tumbuhan akan menyimpan cadangan makanan, untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya saja sulit. Akibatnya akar singkong tidak akan berkembang menjadi umbi. Adapun lahan yang baik untuk ditanami singkong yaitu tanah hitam humus, tanah lempung berpasir, dan tanah liat kuning/merah berpasir.
- Pengolahan Tanah Sembarangan
Jika Anda tidak serius dalam budidaya tanaman, maka hasilnya pun biasa-biasa saja. Kalau bisa, siapkan tanah yang akan ditanami setek singkong jauh hari sebelumnya. Lakukan pembajakan lahan dengan kedalaman minimal 30 cm diukur dari tanah yang belum dibajak. Sangat disarankan memakai mesin traktor untuk melaksanakan pengolahan tanah ini.
- Menanam di Daerah yang Anginnya Kencang
Tanaman singkong bisa tumbuh hingga ketinggian 3 meter. Tetapi panjang maksimal akarnya hanya 40 cm. Hal ini menjadikan tumbuhan singkong gampang rubuh saat terkena angin ribut lantaran kedalaman akarnya tidak sebanding dengan tinggi pohonnya. Akar singkong biasanya juga hanya tumbuh mendatar di tanah dan tidak bisa menghujam ke bawah. Bila tempat Anda sering terkena angin yang cukup kencang, sebaiknya tanamlah singkong malaysia.
- Penanaman di Lahan Bekas Perkebunan
Apabila Anda membudidayakan singkong di lahan perkebunan bekas pohon yang berakar tunggang ibarat tumbuhan karet, tumbuhan singkong tersebut akan rentan terkena penyakit jamur upas. Penyebabnya akar kayu yang lapuk di dalam tanah sangat disukai oleh jamur ini sebagai tempat bersarangnya. Jamur upas sanggup menyerang umbi yang gres saja dibentuk. Akibatnya umbi tersebut pun membusuk dan dipenuhi benang-benang berwarna putih hingga kekuningan.
- Membudidayakan di Lahan yang Sama
Pohon singkong rakus sekali dalam menyerap unsur hara yang terkandung di dalam tanah. Jika Anda menanam tumbuhan ini secara terus-menerus di lahan yang sama, alhasil tanah menjadi gersang dan tandus. Kami sarankan selingi penanaman singkong dengan tumbuhan lain yang tidak begitu rakus dalam mengambil unsur hara. Namun bila Anda tetap hanya ingin membudidayakan singkong, berikanlah pupuk sangkar atau kompos dalam jumlah yang lebih banyak.