Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sasaran Penyuluhan Perikanan

Dalam menjalankan kiprah dan fungsi penyuluhan SASARAN PENYULUHAN PERIKANAN
penyuluh Perikanan

SASARAN PENYULUHAN PERIKANAN - Dalam menjalankan kiprah dan fungsi penyuluhan, sasaran primer acara ialah para pelaku utama & pelaku bisnis perikanan. 

Dimana pelaku utama perikanan yg terdiri atas para nelayan, pembudidaya ikan, pengolah hasil perikanan, dan masyarakat lain yg berusaha di bidang perikanan. 

Sedangkan pelaku bisnis perikanan merupakan perorangan masyarakat negara Indonesia atau tubuh hukum yang dibuat berdasarkan hukum Indonesia yg mengelola sebagian atau semua kegiatan perjuangan perikanan berdasarkan hulu sampai hilir (Permenpan Nomor: PER/19/M.PAN/10/2008, Pasal 1). Menurut data yg dimuntahkan oleh Kementerian Kelautan & Perikanan (KKP).


Keberhasilan proses penyuluhan ditandai timbulnya partisipasi aktif dari pelaku primer & pelaku perjuangan di bidang perikanan (warga  sasaran) dan itu bisa di katakan sebagai sasaran penyuluhan perikanan.

sebagai hasilnya dalam pengembangan penyuluhan ke depan wajib  diarahkan pada model yg berpusat pada manusia, dimana kiprah penyuluh dalam proses penyuluhan merupakan menjadi korelasi yang berorientasi dalam rakyat target. 

Dalam pelaksanaannya sebuah proses penyuluhan harus dimulai dari pemahaman warga terhadap potensi dan kasus yang dihadapinya, sebagai hasilnya terdorong buat mengupayakan pemecahan kasus melalui pengembangan seluruh potensi yang dimilikinya.

Pada termin inilah dimulai kiprah seorang penyuluh “untuk membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat sasaran berdasarkan kegiatan usahanya”, memakai contoh pikir yg coba dibangun ialah pengembangan komoditas yg dimilikinya melalui pemanfatan semua potensi sumberdaya yg terdapat, jadi kiprah seseorang penyuluh merupakan berupa fasilitasi, pengawalan, mobilisasi, pembentukan jaringan kerja dan kelembagaan pelaku primer & pelaku perjuangan pada bidang perikanan.

Kompetensi penyuluh menjadi sangat krusial buat selalu diadaptasi memakai tuntutan rakyat dan tantangan zaman. Hal ini tidak berarti penyuluh wajib  serba bisa (polivalen), namun penyuluh yang diperlukan merupakan penyuluh yang bisa berperan sebagai fasilitator bagi transformasi yg dibutuhkan rakyat & pelaku utama. Pelaku primer sangat berharap figur penyuluh yg berani, jujur, terbuka dan kreatif. 

Berani dalam merogoh langkah yg tepat & cepat, amanah akan kelebihan dan kekurangan diri, terbuka pada arti bisa bekerja sama dengan aneka macam pihak, dan kreatif dalam arti bisa berinovasi & menyebarkan banyak sekali modifikasi atas teknologi yang telah ada. Sejalan memakai itu, penyuluh harus bisa membuatkan suasana pembelajaran yang aman & wajib  sanggup memberi model (kewirausahaan), memberi semangat, dan memandirikan pelaku primer. 

Penyuluh pula wajib  bisa mengembangkan jaringan kerja sama memakai banyak sekali kalangan, baik swasta maupun pemerintah, baik untuk keperluan konsultasi maupun distribusi output perikanan, & lain sebagainya.

Kompleksitas kasus di bidang kelautan & perikanan memerlukan koordinasi & sinkronisasi lintas sektoral. Penyuluh yang kompeten memakai keahlian yg handal sebagai pelopor pembaharuan dan mitra sejajar bagi pelaku utama sangat dibutuhkan. Peran penyuluh hendaknya tidak semata untuk mengejar pertumbuhan (produksi), 

namun yang lebih diprioritaskan merupakan aspek penyadaran pelaku primer, pengembangan kapasitas dan motivasi pelaku primer buat mewujudkan tata kehidupan yang lebih bermartabat melalui penerapan bisnis perikanan yang berkelanjutan. 

Pemahaman keberlanjutan pengelolaan bisnis perikanan mencakup dimensi sosial, ekonomi, lingkungan, & pengembangan teknologi yg tepat secara berkelanjutan.

BACA JUGA : MENAKAR KINERJA


SASARAN PENYULUHAN PERIKANAN