Inilah Selang Waktu Proteksi Kapur Dolomit Dengan Pemupukan
SAUNG PETANI - Pemupukan tumbuhan dengan memakai pupuk kimia maupun organik sudah sering kita dengar. Memang kebutuhan nutrisi tumbuhan sebagian besar dihasilkan dari pupuk. Makanya tidak heran kita sering melihat para petani yang memupuk tumbuhan yang telah mereka budidayakan. Berkaitan dengan problem meningkatkan produktivitas tanaman, kini berkembang pula metode yang sanggup menambah produktivitas tanaman, yaitu dengan menambahkan kapur dolomit pada tanaman. Apa itu kapur dolomit? Dolomit adalah sejenis kapur yang mempunyai kandungan hara ibarat Kalsium (Ca)dan juga Magnesium (Mg) yang tentunya sangat bermanfaat bagi kesuburan tanah. Sudah banyak petani yang telah menambahkan kapur dolomit pada lahan pertanian dan perkebunan mereka. Namun alasannya ialah kurangnya pemahaman mereka perihal takaran dan jarak waktu antara sumbangan kapur dolomit dengan pemupukan. Hal inilah yang menciptakan kesalahpahaman diantara mereka perihal dolomit.
Didaerah dimana kami tinggal sering kali terjadi problem semacam ini, yaitu petani ingin menciptakan tumbuhan mereka menghasilkan panen yang baik dan meningkat, makanya mereka manambah kapur dolomit pada ketika pemupukan tanaman. Biasanya mereka mencampr antara kapur dolomit dengan pupuk kimia ibarat urea, ZA, KCL, dan lain sebagainya. Lantas dalam beberapa tahun terakhir produktivitas pertanian maupun perkebunan mereka turun secara drastis. Apa penyebab hasil pertanian dan perkebunan menjadi turun? Apakah alasannya ialah sumbangan kapur dolomit atau alasannya ialah apa? Banyak diantara mereka yang tidak menyadari bahwa selama ini cara yang mereka gunakan salah.
Didaerah dimana kami tinggal sering kali terjadi problem semacam ini, yaitu petani ingin menciptakan tumbuhan mereka menghasilkan panen yang baik dan meningkat, makanya mereka manambah kapur dolomit pada ketika pemupukan tanaman. Biasanya mereka mencampr antara kapur dolomit dengan pupuk kimia ibarat urea, ZA, KCL, dan lain sebagainya. Lantas dalam beberapa tahun terakhir produktivitas pertanian maupun perkebunan mereka turun secara drastis. Apa penyebab hasil pertanian dan perkebunan menjadi turun? Apakah alasannya ialah sumbangan kapur dolomit atau alasannya ialah apa? Banyak diantara mereka yang tidak menyadari bahwa selama ini cara yang mereka gunakan salah.
Jarak Waktu Pemberian Kapur Dolomit dengan Pemupukan
Jadi sehabis mencari-cari problem yang berkaitan dengan hal itu, kami telah menemukan beberapa kesalahan dalam sumbangan kapur dolomit dengan proses pemupukan. Dimana letak salahnya? Perlu diperhatikan bahwa takaran sumbangan kapur dolomit ini dilarang diberikan bersamaan dengan pemupukan. Lantas berapa usang selang waktu sumbangan kapur dolomit dengan pemupukan? Idealnya ialah 40 hari jarak sumbangan antara kapur dolomit dengan pemupukan. Makara tida dianjurkan untuk mempupuk tumbuhan dan dibarengi dengan pengapuran memakai dolomit. Kenapa demikian? Apabila pemupukan dan pengapuran dilakukan bersamaan, karenanya akan terjadi reaksi antara kapur dengan pupuk. Perlu diketahui bahwa pupuk kimia ibarat NPK, TSP, maupun ZA ialah pupuk yang bersifat asam alasannya ialah mengandung sulfur akan di netralkan oleh kapur dolomit yang terang bersifat basa. Nah dengan demikian tentu akan berdampak pada pH tanah yang tidak naik dan justru menurun, sehingga nutrisi untuk tumbuhan menjadi tidak tersedia.
Kesimpulannya ialah bahwa pemupukan dan pengapuran harus dilakukan secara terpisah dan dilarang dilakukan bersamaan. Sekurang-kurangnya harus berjarak 1 bulan lebih atau idealnya 40 hari. Makara sehabis anda memperlihatkan kapur dolomit, maka jarak 40 hari kedepan gres anda berikan pupuk. Semoga bermanfaat.