Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Keuntungan Dan Kerugian Mencangkok Tanaman

Apakah laba dan kerugian mencangkok tanaman? Pada prinsipnya, mencangkok bertujuan untuk menciptakan cabang (dahan) tumbuhan menjadi berakar. Caranya dilakukan dengan mengupas sedikit kulit cabang tersebut, kemudian dibebat memakai sabut yang dibubuhi tanah. Hasilnya berupa bibit tumbuhan yang siap untuk ditanam.

Mencangkok merupakan salah satu metode perkembangbiakkan tumbuhan secara vegetatif. Proses pencangkokan tumbuhan dilaksanakan saat bab tumbuhan yang akan dicangkok masih tersambung dengan tumbuhan induk. Untuk memperbesar peluang keberhasilannya, kadang kala ditambahkan pula hormon tumbuhan perangsang perakaran. Dalam waktu beberapa ahad kemudian, akar sudah cukup banyak terbentuk sehingga cabang tadi bisa dipisahkan dari tumbuhan induk.

Apakah laba dan kerugian mencangkok tumbuhan Keuntungan dan Kerugian Mencangkok Tanaman

Dibandingkan dengan metode perkembangbiakkan tanaman secara vegetatif, mencangkok mempunyai beberapa laba yang mencakup :

  1. Bibit tumbuhan yang dihasilkan dari metode pencangkokan mempunyai sifat yang sama persis dengan tumbuhan induk.
  2. Bibit tumbuhan hasil cangkokan akan menghasilkan buah dalam waktu yang lebih cepat daripada teknik perbanyakan tumbuhan lainnya.
  3. Bibit tersebut juga mempunyai tingkat produktivitas dan kualitas hasil yang sama menyerupai karakteristik tumbuhan induk.
  4. Bibit cangkokan sanggup ditanam secara pribadi di daerah yang tergenangi air menyerupai empang dan bak ikan.
  5. Proses pencangkokan mempunyai tingkat keberhasilan yang lebih tinggi daripada metode perbanyakan tumbuhan secara vegetatif yang lain.

Sementara itu, proses pencangkokan juga mempunyai kekurangan antara lain :

  1. Bibit tumbuhan hasil pencangkokan mempunyai sistem perakaran serabut sehingga praktis roboh kalau tertiup angin, khususnya pada masa awal penanaman.
  2. Bibit tersebut juga cenderung tidak tahan terhadap isu terkini kemarau dalam waktu yang relatif cukup panjang alasannya yaitu sistem perakarannya tidak bisa menyimpan air dalam jumlah yang banyak.
  3. Proses pencangkokan menjadikan kerusakan pada tumbuhan induk, terutama bagian-bagian tajuk tanamannya.
  4. Setiap tumbuhan induk hanya bisa dibentuk beberapa cangkokan saja sehingga kurang cocok kalau diterapkan untuk pengadaan bibit dalam jumlah yang banyak.