Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Treatment Sangkar Broiler

TREATMENT KANDANG BROILER

Kandang broiler ada 2 tipe open terbuka dan close house tertutup, yang sedang di treatment ini sangkar tipe open kapasitas 5000 ekor lokasi di Brebah Jogja.

Kendala problem yang tersimpulkan secara teknis tidak ada, letak di tepi jalan yang tidak terlalu ramai, di lereng pegunungan dengan banyak sangkar di sekitarnya, angin berhembus lancar, segar dan kaya O2, sumber air higienis bening tanpa kandungan bacter coli.

Kepadatan mencukupi 8-10 ekor /m2, imbangan jumlah daerah pakan dan air minum cukup, malah berlebih sehingga in teori harusnya anggun untuk pertumbuhan, ayam tidak perlu berjalan jauh untuk mendapat minum dan makan.

Pemanas dengan gasolec 5 buah, sampai usia 21 hari gres sekam turun , bentuk brooding dengan seng melingkar 5 kelompok sudah tepat menghindari doc bertumpuk.

Cirikhas pemanas gassolec penyebaran panas merata atas bawah, kelemahan dalam ruangan terasa sangat gerah

Pemanas batok arang , kayu, serbuk kayu dan briket batubara, panas merata hanya di sekitaran tungku garis lingkar 3m2, panas bawah, di atas 30cm panas normal, tidak menjadikan gerah dalam ruangan, udara segar masih bisa masuk, mengusir pengap, kelemahan karyawan harus ikutan sering cek tungku sudah habis apa belum, paling tidk semalam cek sekali jam 12 malam.

Lalu angin, peredaran udara dalam sangkar usahakan mengalir sempurna, udara segar yang tiba mengusir udara campur amoniak tang terbentuk sehingga dalam sangkar udara selalu segar.

Kasus di sangkar Berbag Jogja ini secara teknis tidak ada masalah, Cuma herannya hasil panenan kurang memuaskan hanya mendapat keuntungan Rp2500 – 3000/ekor dalam satu periode pemeliharaan. Tindakan paska panen sudah tepat pencucian dinding lantai atas dan bawah dan penyemprotan desinfektan jalan, istirahat sangkar 2 ahad cukup, hanya panen kurang memuaskan itu yang ingin kita tingkatkan dengan treatment sistem probiotik PTPG2.

Treatment sistem probiotik PTPG2 menekankan pada intensitas pemberiaan probiotik sedini mungkin ketika doc tiba dengan takaran :

Hari ke 1 – 7 kebutuhan PTPG2 = 300ml/cc/hari/1000 ekor
Hari ke 8 – 14 kebutuhan PTPG2 = 300ml/cc/hari/1000 ekor
Hari ke 15 – 22 kebutuhan PTPG2 = 400ml/cc/hari/1000 ekor
Hari ke 23 – 30 kebutuhan PTPG2 = 400ml/cc/hari/1000 ekor
Hari ke 31 – 38 kebutuhan PTPG2 = 500ml/cc/hari/1000 ekor

Dengan takaran ini untuk populasi 1000 ekor hanya memerlukan probiotik PTPG2 sebanyak 10 liter dengan harga probiotik PTPG2 = 22rb/liter




Probiotik yang telah di aktivkan lebih memperlihatkan hasil memuaskan di banding yang tidak di aktivkan, metode mengaktivkan :

10 liter PTPG2 + molases 1,5liter + susu 1,5 kg
20 liter PTPG2 + molases 3 liter + susu 3 kg
30 liter PTPG2 + molases 4,5 liter + susu 4,5 kg
40 liter PTPG2 + molases 6 liter + susu 6 kg

Ini artinya 10 liter probiotik PTPG2 di tambah molasses 1,5 liter di tambah susu 1,5 – 2 kg
di campur homogen/ dikocoh sampai rata kemudian di simpan kedap udara selama 3 jam kemudian tutup jeligen di kendorkan untuk mengeluarkan gas yang terbentuk, kemudian tutup jeligen untuk seterusnya kita tutupkan tapi dihentikan kencang kencang , agak renggang dengan maksud biar gas yang terbentuk bisa merembes keluar. Setelah pengaktivan 12-24 jam probiotik eksklusif bisa di pakai.

Target treatment sistem probiotik PTPG2
fcr 1,3- 1,4
bw hari 30 = 2kg/ekor
mortalitas < 2%
keuntungan peternak min Rp 4500/ekor, rekor tertinggi Rp 5500 – 6000/ekor

Ini bukan sasaran mimpi tapi merupakan hasil real di lapangan
yang seharusnya peternak lain pun bisa menggapainya
semangat...semangat...semangat

\m/
kipdefayer
Gusti moho adil
pertaniankoq.blogspot.com
085229779252