Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kelainan Keturunan Dan Sifat Lettal Ayam Dan Bebek



                 

                               KELAINAN KETURUNAN DAN SIFAT LETTAL AYAM DAN BEBEK

Ini harusnya di pahami oleh rekan peternak yang sering melaksanakan perkawinan pada ayam arab maupun ayam kresing super. Atau rekan peternak yang bisnis perjuangan penetasan, supaya kualitas DOC yang di hasilkan benar benar bagus, tidak membawa sifat turunan buruk lagi. Agar rekan peternak lain yang membeli DOC kita tidak kecewa dengan kualitas yang rendah,meski harga murah.

Persoalan pada peternak breeder atau penetas DOC dan DOD dan DOQ yaitu mereka kebanyakan tidak mempunyai ayam leluhur semacam Standar Stock, Grand Parent Stock I & II dan Parent Stock.

Lantas yang selama ini mereka gunakan buat Indukan ayam apa ? Biasanya hanya menentukan dari generasi Finaly Stock yang mereka besarkan. Diambil jantan dan betina lantas di kawinkan lagi, ayam satu generasi, satu peranakan, hukumnya haram dihentikan di kawinkan lagi.

Inilah perkawinan system Inbreeding yang dihentikan di kawinkan lagi, ini menyerupai contohnya anda beli satu boks ayam yang masih campur jantan dan betina, nah setelah besar jantan dan betina ini anda kawinkan lagi, inilah yang di sebut perkawinan Inbreeding, ini yang ndak boleh di lakukan.

Resiko perkawinan Inbreeding :
1. DOC mati muda, di bawah usia 2 minggu. Atau kalau tetap selamat hidup , menjelang bertelur atau setelah sebentar bertelur ayam di dapati mati tanpa tanda-tanda sakit

2. Menurunkan sifat keganjilan permanen semacam paruh bengkok, mata buta, tulang punggung bengkok kaki pincang atau lumpuh dan genetic Lettal gampang mati di turunkan pada anakan berikutnya.

3. Produktivitas telur dan daging,selamanya mustahil lebih anggun dari Indukannya, meski di beri dengan nutrisi pakan yang lebih bagus.

4. Antibody imunitas internal ayam angsa menjadi dalam kondisi di bawah standart selalu sehingga ayam angsa gampang sekali terjangkit penyakit. Dll…………………..

Keilmuan semacam ini biasanya di sebut keilmuan Patologi Genetika, yang sudah terpisah di bahas pada cakupan pecahan tersendiri. Mutasi Genetika ini akan niscaya terjadi kalau perkawinan Inbreeding terus menerus di lakukan.

Makanya jangan nekat, untuk terus di lakukan…kasihan teman, yang beli DOC, DOD, DOQ………….






Penelitian mutasi gen, harus selalu di lakukan oleh penetas, supaya genetic negative yang membawa sifat buruk atau buruk bisa di usahakan untuk dalam kondisi  ‘ terpendam ‘ selamanya. Sehingga persentasi kemunculannya bisa di tekan serendah mungkin. Ini harus selalu di lakukan oleh penetas yang bertanggungjawab. Bukan hanya memperbanyak DOC dengan mengesampingkan kualitas tapi memperbanyak dengan menjaga produktifitas selalu baik/tinggi, dengan mekanisme pembagian terstruktur mengenai perkawinan yang benar dan mengikuti aturan baku yang telah di tentukan.

KELAINAN GENETIKA KETURUNAN

ANOMALI BULU KASAR DAN KAKU

Biasa di kenal dengan istilah Frizzling, bulu kehitaman yang amat bersimpangsiur, berangasan dan kaku. Manifestasi kelainan ini berbeda beda berdasarkan kondisi kelainan tersebut, apakah dalam kondisi Homozygot atau kah Heterozygot, ini berkaitan dengan hokum Mendel.

Kelainan ini di sebabkan oleh bekerjanya Gen Otosom Dominan. Ayam Heterozygot berbeda dengan ayam Homozygot. Melengkungnya bulu Heterozygot tidak begitu kuat di banding dengan Homozygot. Modifikasi gen akan menjadikan kuat dan lemahnya bentuk kedua tipe.

Ayam dan angsa dengan bulu berangasan dan kaku dihentikan di pergunakan menjadi Indukan,karena biasanya asupan pakan tinggi dan oleh lantaran itu kemampuan hidup lebih pendek dan Imunitas dan Produktivitas juga lebih rendah.

ANOMALI HILANG BULU

Jika di temukan ayam dan angsa gundul sama sekali dan atau hanya mempunyai bulu pendek dan tumpul, ini di sebabkan oleh suatu gen yang letaknya pada kelamin ayam yang bersifat Resesif dan ini biasanya hanya pada betina saja meskipun hanya mempunyai gen yang bermutasi/Homozygot. Sedang jantan normal

Perkawinan antara jantan yang kelihatan normal dan betina yang tidak mempunyai relasi genetic sama sekali berakibat tanda-tanda sampingan berupa keanekaragaman bulu/Fenotif, semua jantan berbulu normal sedang betina 50% tidak mempunyai bulu.

Pemisahan unsure kelainan genetic ini akan menjadi sulit dan ruwet kalau breeder penetas tidak melaksanakan seleksi pada ayam angsa Indukannya yang buat kawinan. Karena Gen yang bersangkutan masih mempunyai factor sifat Lettal, yang nantinya mematikan 50% embrio betina sewaktu berumur 2-3 hari sebelum menetas.





ANOMALI BENTUK LEHER TAK BERBULU

K
eadaan menyerupai ini biasanya di duga lantaran habis berlaga. Kelainan di sebabkan gen otonom secara umum dikuasai jawaban perkawinan Inbreding dan biasanya produktivitas telur juga rendah, tapi kelebihan sifat mengeram sudah terpendam dalam. Tetapi relasi genetika murni varian hayati ini belum diketahui.

ANOMALI BULU JAMBUL

Bisa merupakan cirri khas varian ayam tertentu, tapi bisa juga lantaran Cerebralis Hernia, meski hal ini tidak terlalu merugikan dari segi ekonomi. Ini di sebabkan gen otosom yang tidak penuh dominan. Tapi kemampuan hidup ternak tidak terpengaruh sama sekali.

ANOMALI BULU PADA KAKI

Sebenarnya ini pun merupakan cirri khas varian dari ayam tertentu, Partridge Cochin, Light Brahman, Black Langshan. Biasanya cirri menyerupai ini di hindari oleh breeder/penetas, ayam yang kelihatan secara Fenotif normal masih mempunyai dasar melanjutkan penyakit keturunanya /punya sifat Carrier.

Ayam jantan dengan sifat kaki berbulu di silangkan dengan betina yang tidak ada relasi keturunan sama sekali ,memberikan keturunan 15 ekor kaki berbulu dan 29 ekor kaki tidak berbulu dan ternyata perkawinan dari ayam sejenis ternyata memperlihatkan keturunan yang 100% bersifat sama.

ANOMALI JALU GANDA

Jantan dan betina bisa mengalami anomaly ini, pada salah satu kaki atau pada ke dua kaki. Bentuk kelainan ini bisa di turunkan anak secara Resesif, tapi tidak menandakan pembelahan yang jelas. Secara hemat tidak terlalu berpengaruh.

ANOMALI JARI BENGKOK

Ada dugaan kuat kaki bengkok di sebabkan lantaran perkawinan Inbreeding perkawinan antara ayam ayam dalam satu kelompok, sehingga menimbulkan mutasi gen.

Ada juga yang menyampaikan lantaran defisiensi vitamin B2, sehingga menyimpulkan factor eksternal sanggup mempengaruhi perkembangan fenotif, ini masih dugaan.

Sampai kini kemungkinan lantaran kekurangan vitamin, masih belum bisa di kesampingkan. Selalu sanggup di tunjukkan kembali bahwa pada tiap bentuk kelainan lantaran factor genetika, mungkin bisa juga lantaran Fenokopi.



ANOMALI TIDAK BEREKOR

Bulu besar ekor tidak tumbuh, punggung belakang menjadi pendek lantaran suatu reduksi atau pelekatan ruas ekor. Kecuali bentuk genetika , sporadic kemunculan tiadanya bulu ekor tidakmenurun.

Kita mengenal kasus tiadanya bulu ekor di karenakan dominasi,intermedier dan resesif, tapi causal genetic hingga kini belumbisa di jelaskan

Sebaliknya terdapat pula bentuk cacat berat dan menimbulkan ajal individu ketika masih embrio atau sebentar setelah menetas. Jika penyebabnya yaitu letak gen, di sebut adanya factor Lettal.

FAKTOR FAKTOR LETTAL

ATAKSI PADA ANAK AYAM

Akibat adanya factor lettal sanggup di lihat pada kemampuan anak ayam penderita yang setelah lahir hanya bertahan bangun sebentar dan kemudian cepat jatuh. Kepala biasanya sering membelok ke belakang sehingga gampang jatuh

Faktor tersebut terletak biasanya pada garis keturunan resesif dan melibatkan kedua macam jenis ayam, biasanya lantaran otosomal.

HERNIA CEREBRALIS DAN BRACHYGNATHIA SUPERIOR

Iniada hubungannya dengan tumbuhnya bulu jambul di kepala,anomaly ini di jumpai pada perkawinan yang saling mempunyai relasi darah. Biasanya embrio mengalami ajal pada hari keram ke 8 – 10 lainnya lagi pada hari ke 15-18. Ayam yang sanggup menetas , menampakkan daya hidup yang rendah/lemah tetapi menandakan tanda-tanda aktasi kuat. Bentuk paruh yang tidak harmonis atau panjang sesisih baik yang atas atau yang bawah, di sebabkan oleh hal tersebut

Asal anak ayam yang gampang mengalami ajal tersebut , berasal dari jantan yang sama, dan betina berasal dari jantan di atas. Sehingga factor Lettal lah yang menimbulkan DOC gampang mati jawaban dari perkawinan yang terlalu akrab relasi darah/Inbreeding.









BENTUK PARUH SILANG DENGAN ANOFTALMI

Paruh silang,bagiang atas biasanya mengarah ke sisi mata yang cacat. Hal ini sebabkan jawaban perlambatan pertumbuhan pecahan otak yang berdekatan dengan mata tersebut. Karenanya timbullah asimerti paruh.

Keturunan menyerupai ini kalau masih di pertahankan hidup ,saat sampaumur kecuali memperlihatkan bentuk bentuk cacad tersebut masih pula mempunyai ruas punggung pecahan ekor yang melengkung dan menjadikan ekor menonjol ke kanan.

Bisa di tarik kesimpulan indukan ayam angsa yang cacad atau relasi darah terlalu akrab akan selalu menurunkan sebagian keturunannya mengalami cacad yang sama

Maka kemurnian genetic indukan jantan dan betina, sebagai plasma benih atau kemurnian keturunan pure blond harus selalu untuk di pertahankan.

Jika menghendaki memperoleh keturunan berprestasi produktivitas telur dan daging tinggi, maka seleksi  kemurnian genetic Indukan harus selalu di lakukan.

Grup facebook : ayamkresing super 2
Twitter : @betha_sutrisno
Blog : pertaniankoq.blogspot.com
Email : betha_sutrisno@yahoo.co.id
HP : 085229779252