Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tips Menetaskan Telur Burung Merpati

Bagaimana cara menetaskan telur burung merpati? Ada 3 macam burung merpati yang biasa dibudidayakan yakni burung merpati balap, burung merpati hias, dan burung merpati pedaging. Burung-burung ini sanggup dipelihara di sangkar khusus yang kondusif dan nyaman. Setelah berusia dewasa, burung merpati akan mencari pasangan, kemudian melaksanakan perkawinan. Kemudian burung merpati betina pun akan bertelur. Anda harus membantu merawat telur tadi supaya prosentase menetasnya lebih tinggi.

Burung merpati mempunyai telur berbentuk bundar lonjong yang berwarna putih. Ukurannya kurang lebih menyerupai mirip telur burung puyuh. Seekor burung merpati betina biasanya bisa menghasilkan telur sebanyak 2-5 butir. Kemudian beliau akan menempatkan telur-telurnya di salah satu sudut sangkar yang kondusif di atas tumpukan jerami dan ranting-ranting pepohonan. Setelah itu beliau akan mengerami telur-telur tersebut hingga menetas. Dibutuhkan waktu selama 16 hari bagi telur burung merpati untuk menetas.

Bagaimana cara menetaskan telur burung merpati Tips Menetaskan Telur Burung Merpati

Berikut ini tips-tips yang bisa dilakukan untuk memperbesar peluang telur burung merpati semoga berhasil menetas.

  1. Pemilihan Burung Indukan

Sifat orang renta akan menurun kepada anaknya. Kalau anda ingin menghasilkan anakan burung merpati berkualitas bagus, gunakan indukan yang unggul. Tentu saja sifat-sifat unggul dari burung merpati ini perlu diubahsuaikan dengan jenisnya apakah merpati balap, merpati hias, atau merpati pedaging. Contohnya untuk merpati balap, Anda harus menentukan indukan yang pemberani, mempunyai nyali besar, responsif terhadap perintah, serta bisa terbang dengan cepat.

  1. Persiapan Sarang Telur

Anda harus menyediakan sarang khusus untuk wadah peletakan telur. Sarang tersebut terbuat dari papan kayu yang dibuat menjadi kotak. Kemudian masukkan bahan-bahan alami sebagai alasnya menyerupai dedaunan yang kering, rumput-rumput, jerami, dan ranting pohon. Bahan-bahan ini disusun saling menyilang semoga bab dasar kotak telur tetap mendapat sirkulasi udara. Setelah jadi, tempatkan sarang telur ini di salah satu sudut sangkar yang Anda rasa paling kondusif dan nyaman.

  1. Pemilihan Telur

Telur merpati mempunyai ukuran yang berbeda-beda. Semakin besar ukurannya, semakin manis pula kualitas embrio di dalam telur tadi sehingga pertumbuhannya lebih optimal. Telur merpati mengandung putih telur (albumin) dan kuning telur. Telur yang mempunyai albumin lebih banyak umumnya akan tumbuh menjadi merpati jantan. Telur ini biasa berbentuk lonjong dan bobotnya pun lebih berat. Pilih hanya telur yang mengandung embrio untuk ditetaskan. Telur ini mempunyai bab yang berwarna lebih pekat dikala diletakkan di atas lampu bohlam.

  1. Persiapan Burung Pengasuh

Burung merpati yang akan menjadi pengasuh secara tidak eksklusif juga akan mewariskan sifat-sifat baik yang dimilikinya, terutama burung merpati jenis balap. Setelah telur berhasil menetas, maka burung merpati induk pun secara alamiah menghasilkan kelenjar susu. Kelenjar inilah yang selanjutnya akan mempengaruhi pertumbuhan fisik dan mental bawah umur burung merpati yang diasuhnya. Anda harus merawat burung pengasuh ini sebaik mungkin dengan memperlihatkan asupan gizi yang cukup.

  1. Proses Penetasan Telur

Rata-rata diharapkan waktu paling cepat 16 hari bagi telur burung merpati untuk bisa menetas. Makara selama rentang waktu tersebut, Anda harus senantiasa memantau perkembangannya. Lakukan pengecekan pada masa eram 4 hari, di mana seharusnya sudah tumbuh guratan-guratan benang darah di dalam dinding telur. Kemudian pada masa eram 10 hari, telur sudah tampak hitam pekat. Lalu pada masa eram 14-15 hari, anakan merpati sudah mulai mematok dinding telur untuk keluar. Barulah pada masa eram 16 hari, anakan tersebut sudah cukup berpengaruh dan berhasil keluar dari telur.