Cara Fermentasi Kulit Singkong Untuk Pakan Ternak
Bagaimana cara melaksanakan fermentasi kulit singkong untuk pakan ternak? Pengolahan singkong sering kali menyisakan limbah berupa kulit. Kulit singkong ini biasanya dibuang begitu saja menjadi sampah. Padahal bila dimanfaatkan dengan baik, kulit singkong bisa dijadikan alternatif pakan untuk binatang ternak. Bahan ini mengandung nilai gizi yang cukup baik untuk mendukung pertumbuhan binatang yang kita budidayakan.
Karena termasuk makanan tradisional orang-orang di Indonesia, kita bisa menjumpai singkong ini dengan mudahnya. Selain direbus, digoreng, atau dibakar begitu saja, singkong juga sanggup diolah menjadi materi makanan lain menyerupai tape, gaplek, combro, dan lain-lain. Tahukah Anda, keberadaan kulit pada umbi singkong bisa mencapai 16-20 persen dari total seluruh bagiannya. Maka tak heran setiap industri pengolahan singkong bisa menghasilkan limbah berupa kulit yang sangat banyak.
Salah satu solusi untuk mengatasi duduk kasus limbah kulit singkong yakni menjadikannya sebagai pakan untuk binatang ternak. Namun sayangnya kulit singkong mempunyai kandungan sianida (HCN) yang sanggup membahayakan hewan. Bahkan takaran sianida sekitar 0,5-3 mg/kg bobot badan binatang bisa menyebabkan kematian. Faktor cuaca besar lengan berkuasa besar terhadap kadar sianida yang terkandung di dalam kulit singkong. Diketahui bahwa tumbuhan singkong yang tumbuh pada demam isu kemarau panjang berpotensi mengandung sianida lebih banyak.
Tapi tenang, Anda tetap bisa menjadikan kulit singkong untuk pakan ternak dengan mengolahnya terlebih dahulu. Teknik fermentasi terbukti sanggup menurunkan hingga menghilangkan kandungan sianida yang terdapat di dalam kulit singkong. Diharapkan dengan melaksanakan fermentasi ini, maka kulit singkong menjadi kondusif dikonsumsi oleh binatang-binatang yang Anda budidayakan.
Berikut ini langkah-langkah untuk fermentasi kulit singkong!
- Cucilah kulit singkong menggunakan air yang mengalir hingga kondisinya benar-benar bersih. Pastikan tidak ada lagi kotoran atau tanah yang terdapat di permukaannya. Setelah itu, tiriskan hingga kering.
- Kulit singkong yang sudah kering lantas diiris menjadi potongan-potongan yang kecil. Alternatif lain bisa dilakukan dengan menggilingnya biar menjelma tepung menggunakan mesin penggiling khusus.Dengan begini, maka permukaan bidang yang akan difermentasi pun semakin luas.
- Proses berikutnya ialah mengukus potongan kulit singkong tadi selama 30 menit dihitung semenjak uap air pertama keluar. Sesudah matang, Anda bisa mengangkat dan memindahkannya kemudian diangin-anginkan supaya kondisinya cuek kembali.
- Masukkan kukusan ini ke dalam suatu wadah. Kemudian tambahkan jamur Apergillus niger atau kapang Trichoderma resii sebagai kuman starternya. Apabila kesulitan dalam mendapat kedua materi tersebut, Anda bisa menggantinya dengan produk starbio plus, em4, atau produk sejenis lainnya.
- Campurkan bahan-bahan tersebut hingga merata. Lalu simpan di dalam wadah tertutup selama 7-10 hari. Setelah itu, pakan alternatif ini pun siap untuk diberikan kepada binatang ternak. Proses fermentasi tidak hanya akan mengurangi/menghilangkan kadar sianida, tetapi juga meningkatkan nilai gizi yang terkandung di dalam kulit singkong.