Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Mengawinkan Burung Puyuh Yang Tepat

Bagaimana cara mengawinkan burung puyuh yang tepat? Berbicara wacana proses pembenihan burung puyuh, kita tidak sanggup terlepas dari topik mengenai metode untuk mendapat bibit yang berkualitas, pemurnian keturunan, rekayasa genetika, dan lain-lain. Namun pada kesempatan kali ini, kami akan mempersempit topik tersebut untuk mempermudah Anda memahaminya. Di sini kami hanya akan membahas wacana metode dasar perkawinan silang untuk menghasilkan bibit berkualitas tinggi sebagai burung puyuh petelur.

Secara prinsip, proses breading pada burung puyuh untuk mendapat telur fertil yang sanggup ditetaskan tidak terlalu sulit. Pada dasarnya Anda hanya perlu memasukkan burung puyuh jantan dan betina ke dalam satu sangkar dengan perbandingan jumlah yaitu 1:4. Kemudian burung-burung puyuh tadi akan melaksanakan perkawinan secara alami. Telur yang dihasilkan dari proses perkawinan inilah yang sanggup ditetaskan menjadi bibit. Namun untuk mendapat bibit yang terbaik, Anda tetap perlu memperhatikan faktor-faktor menyerupai persilangan warna, persilangan jenis, persilangan tidak sedarah, dan lain-lain.

Bagaimana cara mengawinkan burung puyuh yang sempurna Cara Mengawinkan Burung Puyuh yang Tepat

Berdasarkan sifat dan keunggulan yang dimilikinya, bibit burung puyuh sanggup dibedakan menjadi empat macam. Di antaranya mencakup standart stock (SS), grand parent stock (GPS), parent stock (PS), dan akibat stock (FS). Kami akan menjelaskan masing-masing dari jenis bibit burung puyuh tersebut sebagai berikut!

  1. Standart Stock (SS)

Bibit burung puyuh yang berjenis standart stock diperoleh dari persilangan warna dan jenis yang tidak beraturan atau sembarangan. Hal ini menciptakan balasannya tidak sanggup diketahui dengan niscaya mana bibit yang berkelamin jantan atau betina. Begitu pula dengan kecenderungannya apakah lebih banyak jantan atau betina juga tidak sanggup diketahui secara pasti. Barulah ketika burung puyuh tersebut memasuki masa cukup umur sanggup ditentukan jenis kelaminnya. Tujuan utama pembuatan bibit SS ialah untuk menghasilkan bibit GPS dan bibit FS.

Adapun bibit SS yang dipakai ialah betina. Sedangkan bibit SS jantan sanggup dipelihara sebagai puyuh pedaging. Kemudian Anda sanggup membeli bibit jantan dari luar tempat biar terhindar dari kawin sedarah untuk dikawinkan dengan bibit SS betina. Bibit yang dihasilkan dari perkawinan ini berupa bibit GPS dan bibit FS. Bibit GPS ialah bibit betina yang berwarna hitam. Sedangkan bibit betina yang berwarna cokelat merupakan bibit FS.

  1. Grand Parent Stock (GPS)

Bibit burung puyuh yang berjenis grand parent stock didapatkan melalui proses penyilangan secara acak dan warna yang tidak beraturan antara betina berwarna hitam dengan jantan berwarna hitam atau cokelat. Pilih betina yang telah berumur 4 bulan dan jantan yang usianya 2,5 bulan. Usahakan pakai jantan yang berwarna hitam dari peternak di luar kota. Lalu satukan jantan dan betina dengan perbandingan 1:4 ke dalam kandang yang sama. Hasil telurnya nanti akan berupa bibit berwarna hitam 85% dan 15% bibit berwarna cokelat. Adapun bibit yang sudah mempunyai warna hitam di sekujur tubuhnya sanggup dikategorikan sebagai PS.

  1. Parent Stock (PS)

Bibit burung puyuh parent stock ialah bibit yang dihasilkan dari perkawinan antara bibit GPS (betina hitam) dengan jantan berwarna lebih banyak didominasi hitam. Namun tidak semua bibit dari hasil perkawinan silang tersebut sanggup dikategorikan sebagai PS. Bibit PS didapatkan apabila jumlah hasil penetasan betina yang berwarna hitam mencapai lebih dari 98%. Dengan adanya bibit PS ini, maka kita sanggup menciptakan bibit burung puyuh FS.

  1. Final Stock (FS)

Bibit burung puyuh akibat stock diperoleh dari hasil perkawinan bibit FS. Keunggulan dari bibit ini yaitu jenis kelaminnya sanggup diketahui semenjak gres menetas dengan membedakan warna pada bulu di tubuhnya. Bibit FS yang berwarna hitam berjenis kelamin jantan. Sementara bibit FS yang mempunyai warna cokelat artinya betina. Bibit burung puyuh FS inilah yang nantinya kita budidayakan untuk diambil telurnya. Kemudian sehabis masa bertelur habis, burung puyuh tersebut sanggup diapkirkan sebagai pedaging.