Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Merawat Bayi Kelinci Yang Tidak Disusui Induknya

Bayi kelinci milik Anda tidak disusui oleh induknya? Sampai ketika ini peluang budidaya kelinci masih tergolong cukup tinggi. Sasaran pasarnya sangat luas, muali dari kalangan pencinta kelinci hias hingga mereka yang gemar mengonsumsi daging kelinci sebagai obat herbal. Malahan kondisi perdagangan yang semakin lebar memungkinkan para peternak kelinci di Indonesia sanggup mengekspor kelinci-kelinci hasil peliharaannya ke luar negeri untuk mendapat laba yang jauh lebih baik.

Namun tentu saja ada beberapa problem yang harus dihadapi oleh para peternak kelinci terkait kondisi hewan yang dirawatnya. Bahkan problem tersebut sudah muncul semenjak dari kelinci ini gres lahir ke dunia. Misalnya bayi kelinci yang gres lahir adakala tidak disusui oleh induknya sebab alasan tertentu. Jika tidak mendapat pemberian penanganan yang sempurna dari Anda, besar kemungkinannya kalau bayi kelinci tersebut hanya akan bertahan hidup selama 1-2 hari saja.

Beberapa alasan induk kelinci tidak menyusui bayi-bayi yang dilahirkannya antara lain :

  1. Kelinci sangat terganggu sehingga mengalami stres
  2. Kelinci tidak mempunyai persediaan ASI yang cukup
  3. Kelinci tidak mempunyai sifat keibuan
  4. Kelinci mempunyai sifat kanibal secara alami

Bayi kelinci milik Anda tidak disusui oleh induknya Merawat Bayi Kelinci yang Tidak Disusui Induknya

Tugas Anda sebagai peternak adalah membantu merawat bayi kelinci, terutama apabila bayi tersebut tidak mendapat ASI dari induknya. Di bawah ini hal-hal penting yang wajib diperhatikan :

Kiat I : Minta Bantuan Induk Kelinci Lain

Beruntung sekali jikalau Anda sedang tertimpa problem ini, ada kelinci lain yang juga gres saja melahirkan. Kenapa? Sebab Anda bisa menitipkan bayi-bayi kelinci yang tidak dirawat oleh induk aslinya ke kelinci tersebut. Hati-hati ketika memindahkan bayi-bayi kelinci tersebut sebab kondisi fisiknya masih sangat rapuh. Usahakan tangan Anda sudah dalam kondisi yang steril sehingga tidak meninggalkan wangi mencolok pada badan si bayi kelinci tadi. Waktu pemindahan paling baik ketika induk kelinci sedang tidak berada di dalam sarangnya sehingga ia tidak menyadari keberadaan bayi-bayi titipan tersebut.

Kiat II : Berikan Susu Pengganti

Setiap makhluk hidup membutuhkan kuliner untuk mendukung kehidupannya. Tanpa makanan, makhluk hidup tersebut dijamin akan mati. Begitu pula dengan bayi kelinci yang dicampakkan dari induknya. Anda harus tetap menunjukkan kepadanya kuliner alternatif lain yang bisa mencukupi kebutuhan gizinya. Anda bisa mencoba menunjukkan susu untuk kucing yang banyak dijual di toko binatang. Berikan susu tersebut melalui dot khusus dengan takaran yang secukupnya.

Kiat III : Jaga Kondisi Kandangnya

Tempat tinggal bayi kelinci juga perlu diperhatikan supaya bisa mendukung kehidupannya. Poin yang paling utama yaitu kebersihan sangkar harus dijaga biar tidak ada hama dan penyakit yang tiba menyerang bayi kelinci tadi. Anda juga wajib menjaga suhu udara di dalam sangkar supaya tetap hangat dengan kisaran 27-30 derajat celsius. Beberapa bantalan sangkar yang sanggup dipakai untuk menghangatkan bayi kelinci di antaranya serbuk gergaji, jerami kering, kain perca, dan kapas.