Cara Ternak Kelinci Pedaging Yang Baik
Butuh panduan ternak kelinci pedaging yang baik? Kelinci merupakan hewan mamalia dari keluarga Leporidae yang berhabitat orisinil di Eropa dan Afrika. Daging kelinci dikenal mempunyai citarasa yang gurih dan lezat. Kabar mengenai daging kelinci yang sanggup mengobati sakit asma juga turut andil kenapa banyak kalangan yang bahagia menikmatinya.
Saat beternak kelinci, Anda harus memantau kondisinya secara teratur mengingat tubuhnya yang cukup rapuh. Namun jikalau Anda telah berhasil menyesuaikannya, siap-siaplah untuk memanen kerja keras Anda alasannya kelinci bisa menghasilkan anakan dalam waktu yang singkat. Bahkan dalam sekali beranak, kelinci bisa melahirkan 1-5 ekor anakan sekaligus.
1. Pemilihan Bibit Kelinci yang Baik
Ciri-ciri bibit kelinci yang baik antara lain jenisnya jelas, kepalanya cukup besar, hidungnya lebar dan kering, serta matanya terang. Kelinci yang anggun juga mempunyai bulu yang halus, bersih, dan warnanya mengkilap. Jika diperhatikan, gerak-gerik kelinci tampak lincah, cekatan, bahagia bermain, dan tidak berdiam diri atau bersembunyi. Untuk indukannya, kelinci betina harus mempunyai puting susu dengan jumlah sekitar 10-12 buah.
2. Pembuatan Kandang Kelinci yang Baik
Kandang berfungsi untuk melindungi kelinci dari bahaya, mempermudah pemeliharaan, memudahkan pengontrolan, menghemat tenaga dan tempat, serta mempermudah pengumpulan kotoran. Kandang bisa dibentuk dari kayu dan bumbu dengan ukuran menyesuaikan jumlah dan postur kelinci yang diternakkan.
Kandang kelinci dibentuk model panggung dengan ukuran ruang yang ideal per ekor yaitu 75 x 75 x 60 cm. Pada sangkar untuk kelinci hamil diberi kotak kayu untuk kawasan beranak dengan ukuran 40 x 30 x 30 cm. Sedangkan ukuran pintu yang baik ialah 15 x 15 cm. Disarankan menciptakan beberapa sangkar sekaligus yang terpisah-pisah sesuai peruntukkannya menyerupai sangkar pejantan, sangkar betina dara, sangkar induk melahirkan, dan sangkar anakan.
3. Perawatan Anak Kelinci yang Baik
Saat dilahirkan anakan kelinci masih buta dan gres mulai berguru melihat sehabis usianya menginjak 10-11 hari. Semua anakan kelinci harus dipastikan terlindung dari cuaca yang ekstrim dan bisa mendapat air susu dari indukkannya sampai berusia 8 minggu. Ketika berumur 19-20 hari, anakan-anakan kelinci mulai keluar dari kandangnya. Anakan ini bisa dipisahkan dari indukannya paling lambat sehabis berusia 2 bulan. Penyapihan harus dilakukan dalam waktu yang sempurna semoga anakan kelinci tidak kekurangan gizi dan sistem pencernaannya siap mencerna materi makanan yang lain.
Setelah dipisahkan dari si induk, kelinci anakan wajib ditempatkan di sangkar yang hangat. Kondisi kandangnya harus hening serta dilapisi dengan bantalan yang lembut dan sanggup membuang kelembaban dengan baik. Paling bagus, anakan kelinci ini diberi pakan konsentrat berupa adonan susu sapi dan krim yang dihangatkan.
4. Pemeliharaan Kelinci Dara yang Baik
Pemeliharaan kelinci dara tidak jauh berbeda dengan perawatan kelinci anakan. Kelinci harus dipastikan keamanan, kenyamanan, dan kesehatannya. Bila ingin praktis, kelinci bisa diberi pakan berupa pelet. Sebagai komplemen nutrisi, kelinci juga perlu dikasih pakan hijau-hijauan menyerupai daun kacang-kacangan, sayuran, kangkung, wortel, rumput, daun ubi jalar, dan daun singkong.
5. Lain-lain
Setiap sangkar pemeliharaan kelinci harus dilengkapi lampu sebagai penerang maupun penghangat. Untuk sangkar anakan, pasanglah lampu yang bercahaya remang-remang tetapi cukup hangat. Sedangkan untuk sangkar pembesaran idealnya dilengkapi yang cukup terang.
Obat-obatan untuk mengantisipasi kelinci terserang penyakit wajib selalu tersedia. Paling utama ialah vitamin C dan obat antibiotik. Sementara itu, sangkar kelinci remaja perlu dikontrol dua kali sehari sambil memberikannya pakan.