Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

3 Tips Merawat Bunga Adenium Semoga Tumbuh Subur

Apakah anda mempunyai bunga adenium di pekarangan rumah? Ingin merawatnya semoga tumbuhan tersebut sanggup tumbuh subur dan berbunga rimbun? Gampang sekali, ikuti kiat-kiat selengkapnya berikut ini!
Bunga adenium sering disebut-sebut sebagai bunga kamboja jepang. Hal ini tidak mengherankan, lantaran struktur kedua tumbuhan ini memang sangat mirip, walaupun intinya berbeda. Adenium yaitu tumbuhan hias yang mempunyai keindahan pada bunga, akar, batang, dan daunnya. Itulah sebabnya, kenapa pamor tumbuhan berjulukan latin Adenium obesum ini terus meningkat tajam dan mempunyai penggemar yang sangat banyak.
Sebenarnya, perawatan bunga adenium tidak begitu susah mengingat tumbuhan ini termasuk salah satu tumbuhan gurun. Agar lebih jelasnya, ikuti tips-tips terang dari kami di bawah ini :
1. Jangan Menyiram Adenium Terlalu Sering
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, habitat orisinil bunga adenium yaitu di gurun pasir. Hal ini pertanda bahwa adenium sanggup bertahan hidup dengan kondisi air yang minim dan cenderung tidak menyukai air terlalu banyak. Apabila tumbuhan ini sering mendapat air, hal tersebut justru membuatnya gampang membusuk. Jadi, hindari menyiram adenium terlalu sering dan cukup siram sesekali dikala media tanamnya sudah benar-benar kering.
2. Tanam Adenium di Tempat yang Mendapatkan Sinar Matahari
Sebagaimana tumbuh-tumbuhan berbunga lainnya, bunga adenium menyukai sinar matahari. Cahaya alami ini memungkinkannya sanggup berfotosintesis secara maksimal dan menghasilkan bunga yang rimbun. Oleh lantaran itu, usahakan penempatan bunga ini diletakkan di tempat-tempat yang sanggup mendapat sinar matahari eksklusif dan tidak terhalangi mirip di halaman rumah. Boleh menyebabkan bunga adenium sebagai tumbuhan indoor, asalkan setiap pagi anda mengeluarkannya semoga tumbuhan tetap sanggup tumbuh secara normal.
3. Gunakan Media Tanam yang Porous dan Berpasir
Agar media tanam yang dipakai mirip ekosistem gurun, disarankan menggunakan media yang bersifat porous dan agak berpasir. Media tanam yang porous berarti media tanam tersebut mempunyai rongga-rongga sehingga memungkinkan air tidak terjebak di dalamnya. Untuk menciptakan media tanam mirip ini, anda perlu mencampurkan tanah berhumus yang tidak liat dengan pasir dan sekam padi secukupnya. Kemudian adonan ketiga media tanam ini dibolak-balik beberapa kali sehingga teksturnya bermetamorfosis lebih remah.