Panduan Budidaya Ikan Guppy Di Akuarium
Ikan guppy (Poecilia reticulata) ialah ikan orisinil Amerika Tengah yang dibawa ke Indonesia pada 1920-an sebagai ikan hias. Daya tarik utama ikan ini terletak di tubuhnya yang berwarna-warni dengan sirip panjang yang merumbai. Tingkat kesulitan pemeliharaan ikan guppy relatif gampang dan perawatannya pun sangat sederhana. Anda hanya perlu memperhatikan kualitas air dan pakannya secara terencana biar ikan-ikan yang dibudidayakan bisa tumbuh dengan normal.
Pada umumnya, budidaya ikan guppy dilakukan dengan menggunakan media pemeliharaan berupa akuarium. Di dalam sebuah akuarium, anda bisa memasukkan beberapa ekor ikan guppy sekaligus. Sarana dan prasarana budidaya ikan ini juga tergolong sederhana. Secara keseluruhan infrastruktur yang anda butuhkan tidak memerlukan modal awal yang besar.
1. Pemilihan Indukan Ikan Guppy Ikan guppy yang akan dijadikan sebagai indukan sebaiknya ikan yang mempunyai kualitas terbaik. Ikan harus dalam keadaan sehat, berpostur ideal, normal dan tidak cacat, gerak-geriknya terlihat aktif, dan berusia lebih dari 4 bulan. Perhatikan juga tingkat kecerahan warna dan panjang siripnya, alasannya ialah kedua hal ini sangat menghipnotis keindahan ikan guppy.
Untuk lebih mengefektifkan usaha budidaya yang anda lakukan, disarankan memelihara ikan guppy dengan perbandingan ikan jantan dan ikan betina yaitu 1:5. Hal ini dimaksudkan biar setiap seekor ikan guppy jantan bisa membuahi setidaknya lima ekor betina sekaligus. Sedangkan untuk mengetahui jenis kelamin ikan guppy bisa melihat huruf fisiknya, di mana ikan jantan mempunyai gonopodium, bertubuh ramping, warnanya lebih cerah, ukuran sirip punggung yang panjang, dan kepalanya cukup besar. Sedangkan ikan guppy betina sanggup dikenali dengan ciri-ciri yaitu bab belakang sirip perut tidak dilengkapi gonopodium, bentuk badan yang membulat dan gemuk, warnanya tidak terlalu cerah, sirip atas yang pendek, serta kepalanya berbentuk agak meruncing.
2. Persiapan Akuarium Pemijahan Ukuran panjang dan lebar akuarium bisa diadaptasi berdasarkan jumlah ikan guppy yang akan dipelihara dengan tinggi akuarium ideal yaitu 30 cm. Sebelum media air dimasukkan ke dalam akuarium, air tersebut perlu didiamkan selama 24 jam biar kandungan kaporitnya mengendap di dasar. Isilah kolam akuarium pemijahan dengan air setinggi 25 cm sehingga menyisakan ruang udara 5 cm di bab atas. Pasang juga beberapa alat kelengkapan standar akuarium, ibarat aerator, filter, dan aksesoris.
Tingkat kepadatan akuarium ikan guppy yang ideal untuk keperluan pemijahan ialah 30-50 ekor/bak. Untuk menghasilkan ikan yang berkualitas tinggi, sebaiknya perlu diperhatikan jenis-jenis ikan guppy yang menempati setiap wadahnya. Sedangkan, apabila anda ingin melaksanakan perkawinan silang yang lebih intensif, maka tiap baknya hanya perlu diisi seekor jantan dan seekor betina dengan wadah yang lebih kecil pula tentunya.
Sebelum ikan-ikan guppy dilepaskan ke dalam akuarium, disarankan untuk meletakkan plastik pembungkusnya guna menyamakan suhu air di akuarium dan suhu air di plastik. Tunggu selama sekitar 1-2 jam. Setelah itu, semua indukan ikan guppy ini siap dirilis dengan memisahkan antara jantan dan betinanya terlebih dahulu. Tujuannya ialah untuk meningkatkan rangsangan antar-ikan sehingga proses pemijahan sanggup berlangsung lebih cepat.
3. Proses Pemijahan Ikan Guppy Setelah seminggu berlalu semenjak ikan-ikan guppy dirilis, sekarang saatnya mempertemukan ikan jantan dan betina di dalam sebuah akuarium. Ingat, perbandingan yang ideal ialah 1:5 dengan kepadatan 30-50 ekor/bak. Rahasianya ialah masukkan ikan-ikan betina ke dalam kolam pemijahan dikala pagi hari, dan sore harinya gres ditambah dengan ikan-ikan pejantan.
Secara garis besar, proses pemijahan ini biasanya akan memakan waktu selama 5-7 hari. Pada dikala proses sedang berlangsung, anda perlu memperhatikan dengan intensif kondisi kesehatan ikan dan kualitas air akuarium. Setelah masa pemijahan selesai, segera pisahkan ikan guppy betina ke akuarium penetasan. Sebagai catatan, pada pemijahan massal biasanya tingkat keberhasilannya mencapai 90-95 persen.
4. Proses Penetasan Anakan Ikan Guppy Kondisi kelengkapan akuarium penetasan masih sama ibarat akuarium pemijahan. Hanya saja sistem aerator yang menyertainya perlu diatur sedemikian rupa biar menghasilkan gelembung udara yang tidak terlalu berpengaruh dan tidak mengganggu larva ikan nantinya. Pada tahap ini, indukan ikan guppy perlu diberikan pakan berupa kutu air setiap 2 hari sekali. Sedangkan penggantian air perlu dilakukan setiap 3 hari sekali sebanyak 1/3 volume akuarium supaya kualitasnya tetap terjaga.
Perlu diketahui, ikan guppy merupakan hewan yang melahirkan (vivipar). Embrio dari anakan ikan ini berkembang di dalam perut indukannya hingga siap untuk dikeluarkan. Ikan guppy yang hamil ditandai dengan perutnya mengembang dan terdapat bercak kelahiran berupa area gelap yang terletak di bawah anus. Masa kehamilan biasanya berlangsung selama 2-4 minggu, di mana setiap indukan bisa melahirkan 30-100 anakan sekaligus. Anakan ikan guppy yang sudah keluar harus segera dipisahkan ke wadah lain biar tidak dimangsa oleh ikan-ikan indukan yang lain.
Ikan guppy ialah ikan yang unik. Ikan betinanya bisa menyimpan sperma pejantan di dalam tubuh, sehingga dalam satu kali pemijahan bisa terjadi proses kehamilan hingga sebanyak 3 kali dengan jeda 2-4 minggu. Hal ini tentunya akan sangat menguntungkan bagi anda alasannya ialah bisa memangkas waktu yang signifikan.
5. Proses Pendederan Anakan Ikan Guppy Berbeda dengan proses-proses sebelumnya yang menggunakan media pemeliharaan berupa akuarium, pada proses pendederan ini biasanya menggunakan kolam yang terbuat dari semen. Ukuran kolam yang sering dibangun ialah 1 x 1 x 0,5 meter. Pengisian air cukup mencapai ketinggian 40 cm, kemudian lengkapi kolam tersebut dengan aerator dan tanaman air.
Selama proses pendederan berlangsung, dukungan pakan ikan dan penggantian air kolam wajib selalu dipantau. Ketika usia ikan guppy di bawah 20 hari, pakan yang paling baik ialah kutu air dan udang renik. Setelah usianya mencapai 20 hari, pakan perlu diganti dengan cacing sutera dan kutu air. Sementara itu, untuk penggantian air kolam perlu dilakukan setiap 3 hari sekali dengan mengganti air yang gres sebanyak 1/3 dari volume kolam.
6. Proses Pemanenan Ikan Guppy Berbeda dengan ikan nila yang dimanfaatkan untuk keperluan konsumsi, ikan guppy biasanya dipelihara untuk dijadikan sebagai ikan hias. Di Indonesia, kepopuleran ikan ini cukup tinggi dan mempunyai penggemarnya di setiap daerah. Oleh alasannya ialah itu, harga ikan ditentukan dari tingkat keindahan masing-masing ikan tersebut.
Ikan guppy sudah layak dijual ketika usianya sudah mencapai 20 hari. Biasanya, harga ikan guppy jantan lebih tinggi dibandingkan dengan ikan betina alasannya ialah mempunyai bentuk dan warna yang lebih indah. Ikan guppy jantan terlihat sangat menarik dengan corak yang berwarna-warni dan sirip lebar yang berumbai.