Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kiat-Kiat Cara Budidaya Lobster Air Tawar

Budidaya lobster air tawar merupakan salah satu bentuk budidaya dengan media pemeliharaan berupa air tawar yang paling menjanjikan. Permintaan pasar akan air tawar tergolong tinggi, baik untuk keperluan konsumsi ataupun sekadar hobi. Terlebih, harga lobster ini juga bisa dibandrol lebih mahal dibandingkan dengan jenis-jenis udang yang lainnya.
Proses pembudidayaan lobster air tawar biasanya dilakukan memakai media akuarium dan kolam tanah. Media hidup yang dibutuhkan ialah air tawar yang mengandung oksigen terlarut minimal 4 ppm, bersuhu 25-29 C, dan tingkat keasaman sebesar 7-9. Keuntungan bagi anda yang tertarik memelihara lobster air tawar, binatang ini cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya, mempunyai daya tahan badan yang kuat, dan tidak gampang stres.
Berikut ini klarifikasi lengkap bagaimana mekanisme membudidayakan lobster air tawar.
Step 1. Pemilihan Indukan Lobster
Berbedaa dengan budidaya ikan sidat, pemeliharan lobster jenis air tawar dimulai dari indukan yang menetaskan telur, anakan inilah yang akan kita besarkan nantinya. Indukan lobster bisa anda peroleh dari toko perikanan atau petani lobster lain. Usahakan pilih induk lobster yang sehat, normal dan tidak cacat, berukuran besar, serta mempunyai tingkat ketahanan badan yang tinggi. Dengan memakai indukan lobster berkualitas manis diperlukan proses budidaya akan berjalan lancar dan sukses tanpa adanya permasalahan yang berarti.
Jumlah bibit yang dibutuhkan sesuai dengan cita-cita anda dengan menyesuaikan perbandingan antara lobster jantan dan lobster betina sebanyak 1:2. Diharapkan seekor lobster jantan bisa membuahi dua ekor lobster betina sehingga proses budidaya bisa berjalan lebih efektif. Lobster jantan dan betina bisa dibedakan berdasarkan warna capitnya, di mana capit lobster jantan berwarna merah, sementara lobster betina mempunyai capit berwarna hitam dengan sedikit merah.
Step 2. Persiapan Akuarium Budidaya
Kegunaan akuarium dalam budidaya lobster air tawar ialah sebagai kawasan perkawinan lobster sekaligus penetasan telur. Akuarium yang dipakai biasanya mempunyai ukuran 100 x 50 x 30 cm dengan pelengkap penyekat yang sanggup dilepas di tengah-tengahnya. Fungsi penyekat ini ialah untuk memudahkan kita dalam memisahkan kedua indukan lobster betina ketika tengah bertelur. Perlu diketahui, berbeda dengan kebiasaan udang, lobster akan membawa telur-telurnya hingga menetas. Oleh alasannya ialah itu, pemindahan lobster dengan cara mengangkat tubuhnya berisiko mengagetkan lobster tersebut, sehingga telur-telurnya akan terlepas dan tidak dierami kembali.
Peralatan yang dibutuhkan untuk akuarium yang pertama ialah sistem aerator dan filter. Alat ini dipakai untuk menjaga kandungan oksigen terlarut di dalam air sehingga ideal bagi pertumbuhan lobster-lobster yang hidup di dalamnya. Selanjutnya, anda juga perlu menempatkan beberapa pipa PVC dengan ukuran menyesuaikan indukan lobster. Pipa-pipa ini berfungsi sebagai kawasan persembunyian lobster, mengingat binatang ini ialah penyendiri dan sering merasa terancam terhadap kedatangan lobster lain.
Sebelum air diisikan ke dalam akuarium, air perlu didiamkan selama sehari semalam supaya kandungan kaporitnya mengendap. Berikutnya air bisa dimasukkan ke akuarium sebanyak 3/4 dari total volume akuarium. Perilisan lobster sebaiknya diubahsuaikan dulu kondisi air di plastik dengan kondisi air di akuarium, kemudian dilepaskan sebanyak 3 ekor per akuarium.
Step 3. Perawatan Indukan Lobster
Bentuk perawatan indukan lobster yang perlu dilakukan mencakup dukungan pakan secukupnya serta perawatan air dan akuarium. Mengingat lobster merupakan binatang nokturnal, maka pakan utama diberikan pada malam hari dan cemilan pada pagi hari dengan perbandingan 70%:30%. Biasanya lobster menyukai pakan berupa pelet dan materi masakan alami menyerupai kacang-kacangan, sayur mayur, dan umbi-umbian dengan catatan sudah dimasak terlebih dahulu supaya gampang dicerna. Jumlah pakan yang diberikan harus diubahsuaikan dengan jumlah lobster yang dipelihara supaya tidak menyisakan masakan yang sanggup mencemari lingkungan air.
Bentuk perawatan selanjutnya ialah mengganti air akuarium secara terpola supaya kondisinya tetap ideal. Proses penggantian air ini dilakukan setiap 2 ahad sekali, di mana volume air yang perlu diganti cukup sebanyak 1/4 dari total kedalamanan akuarium. Hindari penggantian air yang terlalu banyak atau terlalu sering lantaran bisa menimbulkan lobster-lobster yang dibudidayakan menjadi stres.
Peralatan yang melengkapi akuarium juga perlu dibersihkan secara terpola dan dicek performanya. Cuci sistem filtrasi minimal 3 hari sekali memakai air biasa tanpa sabun supaya kinerjanya tetap optimal. Periksa juga apakah sistem aerator sanggup berjalan dengan baik atau tidak, dan jangan lupa cek kondisi perlengkapan akuarium yang lainnya.
Step 4. Perlakuan Saat Lobster Bertelur
Lobster betina yang tengah bertelur ditandai dengan ekornya yang selalu menekuk. Apabila anda melihat tanda ini, segera pindahkan lobster jantan ke akuarium lain yang kondusif dan pasanglah sekat di akuarium tersebut sebagai pemisah supaya kedua indukan lobster betina tidak saling bertemu dan berkelahi.
Secara umum, proses pengeraman telur akan berlangsung selama 2-3 minggu. Berikan perlakuan yang intensif pada induk lobster yang sedang bertelur ini. Namun ingat, jangan pernah sekalipun menyentuh tubuhnya lantaran dikhawatirkan lobster akan kaget dan telur-telurnya bakal terlepas. Apabila telur sudah menetas menjadi juvenil (anakan lobster), benih-benih tersebut bisa pribadi dipisahkan ke akuarium lain supaya lebih aman.
Step 5. Pemeliharaan Benih Lobster
Budidaya lobster paling manis dilakukan di kolam tanah. Pada dasarnya, proses pembuatan kolam lobster air tawar sama menyerupai kolam untuk budidaya ikan nila. Kita perlu memilih lahan yang aman, kemudian menggalinya sedalam 1 meter dengan ukuran panjang dan lebar menyesuaikan. Setelah itu, permukaan kolam ditutupi pupuk sangkar dengan takaran secukupnya supaya tanahnya semakin subur. Tujuannya untuk menghidupkan fitoplankton dan zooplankton sebagai masakan alami lobster.
Perlu diketahui bahwa lobster merupakan binatang penyendiri. Mereka tidak suka kehadiran lobster lain di wilayah kekuasannya dan cenderung akan saling menyerang. Oleh lantaran itu, kita wajib menyediakan kawasan persembunyian bagi lobster-lobster tersebut. Cobalah meletakkan belahan pipa-pipa PVC dengan diameter berbeda-beda sebagai kawasan persembunyian yang aman. Alternatif lain, anda bisa menaruh tumpukan kerikil bata di dalam kolam.
Lobster juga termasuk binatang yang sangat sensitif dengan habitatnya. Untuk mencegah terjadinya hal-hal tidak diinginkan, alangkah baiknya anda mengendapkan air yang akan dimasukkan ke kolam selama sehari semalam. Setelah air diisikan ke kolam, kolam belum sanggup dipakai melainkan harus dinantikan seminggu supaya plankton-plankton bisa hidup.
Setelah proses persiapan kolam final dilakukan, selanjutnya ialah penaburan bibit-bibit lobster ke kolam tanah. Sebelum dirilis, anakan lobster ini perlu dikondisikan sedemikian rupa terlebih dahulu supaya tidak kaget dengan lingkungan barunya. Caranya, cempelungkan kantong plastik berisi juvenir lobster ke kolam, kemudian tunggu 1-2 jam supaya suhunya sama. Setelah itu, lubangi plastik wadah tersebut dan biarkan lobster-lobster kecil berlarian masuk ke kolam.
Step 6. Perawatan Lobster Anakan
Pada dasarnya, perawatan bibit-bibit lobster ini sama menyerupai perawatan udang galah. Perawatan mencakup dukungan pakan secara tepat, menjaga kualitas dan kondisi air kolam, serta menangani serangan hama dan penyakit. Anda bisa melihat detail panduan budidaya udang galah di sini.
Step 7. Pemanenan
Pemanenan lobster sanggup dilakukan sesudah 3-4 bulan waktu budidaya, di mana bobot lobster sudah mencapai 100 gram per ekor. Proses ini bisa dilakukan dengan menguras kolam budidaya dan menangkap semua lobster yang hidup di dalamnya. Hati-hati jangan hingga merusak anggota badan lobster lantaran nilai ekonomisnya bisa menurun drastis.
Lobster-lobster yang telah terkumpul ini selanjutnya disortir berdasarkan berat tubuhnya. Pisahkan lobster yang paling manis di kawasan yang sama lantaran harganya akan sangat mahal. Jangan lupa, sisakan lobster yang berkualitas terbaik untuk dipakai sebagai indukan budidaya lobster kembali.