Langkah-Langkah Budidaya Tanamanan Jahe Merah
Jika dibandingkan dengan jahe biasa, budidaya jahe merah terbilang lebih menguntungkan. Hal ini sebab harga jual jahe merah ini lebih tinggi dibandingkan dengan jahe biasa. Tingkat persaingannya pun masih rendah, sebab ketika ini belum begitu banyak petani yang membudidayakan jahe jenis ini. Meskipun begitu, seruan pasar akan jahe merah ini terus meningkat baik untuk mencukupi kebutuhan di dalam negeri maupun keperluan ekspor.
Pada dasarnya, tumbuhan jahe merah bisa tumbuh dengan tepat pada lahan yang terletak di ketinggian 500-2.000 meter dpl. Umumnya, tumbuhan ini dikembangbiakan di kawasan dengan curah hujan yang berkisar antara 1.500-4.000 mm/tahun. Sementara jenis tanah yang cocok untuk membudidayakan tumbuhan jahe merah ini yaitu tanah andosol dan latosol merah coklat dengan tingkat keasaman tanah yang normal yaitu pH 6-7.
Selain dipelihara pribadi di lahan terbuka, budidaya jahe merah juga bisa dilakukan dengan media polybag dan karung. Bahkan, pembudidayaan jahe merah dengan media tertutup ini diklaim jauh lebih menguntungkan. Secara keseluruhan, tingkat kesulitan budidaya tumbuhan ini tergolong mudah. Begitupun dengan biaya yang perlu dikeluarkan juga relatif rendah, apalagi bila seluruh prosesnya dilakukan sendiri.
Di bawah ini langkah-langkah membudidayakan tumbuhan jahe merah :1. Persiapan Bibit
Bibit yang layak digunakan berasal dari rimpang jahe merah yang setidaknya telah berumur 10 bulan. Bibit harus diambil dari rimpang yang sehat, tidak cacat, berukuran besar, dan berwarna cerah. Singkatnya, bibit harus berasal dari rimpang jahe merah yang paling berkualitas semoga menurunkan anakan yang juga sehat dan subur.
Bibit yang sudah terkumpul selanjutnya diseleksi kembali untuk memastikan kualitasnya benar-benar terbaik. Setelah itu, bibit berupa rimpang jahe tersebut diangin-anginkan sebentar untuk menurunkan kadar airnya semoga tidak praktis membusuk. Bibit yang sudah setengah siap ini lalu disimpan dalam ruangan berventilasi baik selama 1 hingga 1,5 bulan.
2. Tahap Perlakuan Bibit Langkah berikutnya yaitu memotong dengan tangan rimpang-rimpang jahe yang telah disimpan tersebut menjadi beberapa bagian. Usahakan setiap potongan jahe memiliki 3-5 mata tunas sebagai tempat tumbuhnya tunas tanaman. Lalu, biarkan jahe berada di dalam ruang semalaman.
Keesokan harinya, potongan-potongan rimpang jahe merah tadi dimasukkan ke dalam keranjang yang berlubang. Berikutnya, rendam keranjang tersebut ke dalam cairan fungisida dan zat pengatur tumbuh selama 1-2 menit. Gunanya yaitu untuk meningkatkan kekebalan bibit terhadap hama jamur dan memastikannya lebih siap ditanam.
3. Tahap Persiapan Bedeng Semai Sebelum digunakan, lahan yang akan digunakan sebagai bedengan semai harus dibersihkan dulu dari gulma. Selanjutnya, permukaan lahan tersebut diratakan dan cuilan dasarnya ditaburi abu, sekam, atau gergajian dengan ketebalan 5-10 cm. Pada lapisan teratas, ditutup sekali lagi dengan adonan tanah dan pasir halus setebal 5 cm.
4. Tahap Penyemaian Bibit Tujuan dari tahap penyemaian yaitu semoga semua bibit bisa tumbuh berkecambah secara serempak menjadi benih-benih jahe berkualitas. Setelah bedeng semai telah siap, letakkan bibit jahe merah secara berjajar merata di permukaannya. Jangan lupa tutup bibit-bibit tersebut dengan ladu berupa bambu dan plastik sebagai pelindung. Proses persemaian ini dilakukan hingga bibit berumur 3-5 ahad dan telah siap ditanam.
5. Tahap Persiapan Media Tanam Budidaya jahe merah paling elok dilakukan dengan media tanam berupa adonan tanah, pasir halus, debu sekam, dan pupuk kandang. Khusus untuk pinjaman dolomit dan NPK 1% dari seluruh campuran, dan MOL stater mikroba. Kemudian adonan tersebut diaduk semoga seluruh lapisannya merata, dan ditutup dengan plastik sebagai pelindung.
Setiap pagi, media tanam yang sudah dicampur di atas diaduk-aduk kembali, dan setelahnya ditutup plastik. Proses ini dilakukan selama 7-15 hari bergantung pada struktur dan kondisi media tanam yang dipakai. Setelah melewati waktu tersebut, media tanam sudah siap digunakan.
6. Tahap Penanaman Benih Jahe Siapkan tempat penanaman berupa karung atau polybag berukuran 60x60 cm. Gulung cuilan teratas karung tersebut untuk mempermudah anda dalam memasukkan media tanam. Kemudian, masukkan lah media tanam yang sudah disiapkan di atas secukupnya.
Pilih benih jahe di persemaian yang tampak sehat dan bongsor. Dengan hati-hati, congkel cuilan tanahnya untuk mengangkat benih tumbuhan tersebut. Lakukan dengan jeli semoga benih tidak tergores dan rusak. Benih jahe merah tersebut selanjutnya ditanam pada kantung polybag.
Setelah semua benih simpulan ditanam pada kantung polybag, langkah berikutnya susun dengan rapi polybag-polybag tersebut semoga praktis dirawat dan dipantau kondisinya. Jangan lupa, pasanglah paranet setinggi 1,5 meter sebagai peneduh dan pelindung tumbuhan dari terik matahari dan hujan.
7. Tahap Perawatan Tanaman Tanaman jahe memerlukan perawatan yang tergolong sederhana dan tidak rumit. Bentuk perawatan hariannya mencakup penyiraman tumbuhan dengan memakai air yang telah dicampur pupuk organik semoga media tanam semakin subur. Media tanam juga perlu dibersihkan dari gulma yang tumbuh di polybag semoga tidak mengganggu pertumbuhan tumbuhan jage.
Secara berkala, semprot media tanam tersebut dengan insektisida atau fungisida organik secukupnya apabila ditemukan gejala serangan hama dan penyakit pada tumbuhan jahe merah. Setiap 25 hari, tambahkan media tanam setebal 10 cm untuk mendukung perkembangan tumbuhan jahe merah yang dibudidayakan.
8. Tahap Pemanenan Jahe Merah Idealnya, rimpang jahe merah berkualitas tertinggi bisa dipanen sesudah tumbuhan berusia 9-10 bulan. Proses pemanenan dilakukan dengan cara merobek pembungkus media tanam (polybag/karung), sehingga cuilan tanahnya akan keluar. Setelah itu, angkat batang tumbuhan jahe merah dan goyang-goyangkan secara perlahan semoga rimpangnya higienis dari gumpalan tanah.
Jangan lupa, selain dijual ke pengepul, sisakan juga rimpang jahe merah yang terlihat sehat dan berkualitas super untuk dijadikan sebagai bibit pada penanaman berikutnya. Untuk mencegah terjadinya penurunan kualitas jahe merah yang dibudidayakan, hindari memotong rimpang-rimpang tersebut dengan pisau atau logam lainnya. Sebaiknya seluruh proses pemanenan jahe merah ini cukup dilakukan dengan memakai tangan kosong.