Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hadist Maha Dahsyat



,                                HADIST MAHA DAHSYAT

Telah meriwayatkan hadist ini Abdullah bin Mubarak, dari Khalid bin Ma’dan, ia pada sahabat Mu’adz bin Jabal, tolong beritakan padaku sebuah hadist yang engkau dengar sendiri  langsung dari Rasulullah saw. Lalu sebelum sahabat Mu’adz menjawab, ia menangis sejadi-jadinya, hingga ku kira ia tidak akan berhenti menangis,lalu ternyata ia berhenti, dan menjawab dengan berkata ;” Alangkah rindu saya pada Rasulullah saw, saya ingin bertemu dengan beliau, kemudian sahabat Mu’adz meneruskan keterangannya :

 Aku mendengar Rasulullah saw bersabda padaku, Hai Mu’adz, saya akan menuturkan sebuah hadist, jikalau engkau menghafalnya/memeliharanya, itu akan bermanfaat padamu, bila engkau sia-siakan dan tidak engkau pelihara, maka engkau akan kehabisan bantalan an kelak dihadapan Allah swt.

“ Hai Muadz, bergotong-royong Allah swt, telah membuat 7 malaikat. Sebelum membuat langit dan bumi Allah jadikan setiap langit dari ketujuh langit seorang malaikat sebagai penjaga pintunya.

Para malaikat Hafatzoh naik dengan membawa sejumlah amal seseorang semenjak pagi hingga sore, pada amal itu ada cahaya menyerupai cahaya matahari, sehabis hingga di langit pertama/langit dunia,maka memuji-mujilah malaikat Hafatzoh itu, akan amal amal itu. Bahwa ini yakni amal yang higienis dan banyak dari seseorang, maka menyambutlah malaikat yang di tugaskan menjaga langit pertama tersebut
“ Pukulkanlah kembali amal amal ke muka pemiliknya, saya penjaga Ghaibah/ gossip bergunjing. Tuhan memerintahkan padaku jangan hingga saya membiarkan melewatkan amalnya seseorang yang suka Ghaibah terhadap orang lain.

Setelah itu tiba lagi malaikat Hafatzoh dengan membawa amal sholeh dari amal amal hamba Allah, amal itu bercahaya,maka di elu-elukan amal itu higienis manis dan banyak, sehabis hingga pada langit ke dua, maka berkatalah malaikat yang di tugaskan di langit itu pada malaikat Hafatzoh. Berhenti di situ engkau sekalian, jangan terus, pukulkanlah amal amal itu pada pemiliknya, lantaran ia bermaksud dengan amal tersebut untuk kepentingan kepentingan duniawi, akulah malaikat yang di tugaskan menjadi sifat berbangga diri dengan kelebihan kelebihan, Tuhan menugaskan padaku supaya saya tidak membiarkan amalnya melewatiku lantaran orang itu membanggakan diri pada orang orang lain di sekitarnya.

Dan naik lagimalaikat Hafatzoh membawa amalan seorang hamba, yang memancarkan cahaya dari shodaqoh,sholat dan puasa, yang malaikat Hafatzoh sangat kagum, mereka sanggup melewati hingga hingga langit ketiga, maka penjaga langit ke tiga berkata, “ Berhenti kalian di situ dan pukulkan amal amal itu ke muka pemiliknya, saya malaikat penjaga ketakabburan, Tuhan menugaskanku supaya jangan membiarkan amalan orang takabbur melewatiku, lantaran dia takabbur sombong pada manusia.





Naik lagi malaikat Hafatzoh membawa amal yang bersinar menyerupai bintang yang bersinar terperinci dari amal tasbih, sholat, puasa dan haji serta umrah, hingga mereka melewati hingga langit ke empat, maka berkata malaikat penjaga langit ke empat, “ Berhenti kalian !!, pukulkan amalan itu ke muka dan punggung serta perut pemiliknya, saya malaikat penjaga ujub, Tuhan menugaskan jangan hingga membiarkan amalan itu, lantaran ia memasukkan rasa ujub di dalam amal tersebut.

Naik lagi malaikat Hafatzoh membawa amalan hingga hingga langit kelima, sedang amal itu di arak menyerupai pengantin baru, maka malaikat penjaga langit kelima menegor, berhenti, pukulkan amalan tersebut pada wajah pemiliknya dan pukulkan pada tengkuk lehernya, akulah malaikat penjaga hasud ,iri hati pada orang yang belajar  dan berzakat menyerupai amalnya, dan setiap orang yang berbuat lebih manis darinya, dari ibadah, ia mendengkinya dan ia menggaibahnya, Tuhan menugaskan saya supaya tidak membiarkannya lewat.

Naik malaikat Hafatzoh membawa amalan yang bersinar menyerupai matahari dari sholat, zakat, haji,umrah, jihad serta puasa, hingga hingga langit ke enam, di sana malaikat penjaga menghentikan , berhenti kalian dan pukulkan amal itu ke pemiliknya, lantaran orang tersebut tidak punya rasa belas kasih sesame manusia, bila ada salah seorang hamba Allah ditimpa bala/ujian atau sakit malah dia gembira, saya yakni malaikat Rahmah/belas kasih, saya di perintahkan Tuhan supaya menghentikan amal tersebut.

Nabi Muhammad saw bersabda, dan naik lagi malaikat Hafatzoh membawa amal orang yang puasa, sholat, nafaqoh, jihad, sifat wara/wira’I,amal itu mendengung menyerupai bunyi lebah dan bersinar menyerupai sinar matahari dan bersama amal tersebut 3.000 malaikat mengiringi, hingga hingga langit ke tujuh, smpai di sana malaikat penjaga langit ke tujuh : “ Berhenti, pukulkan amal itu pada muka, dan seluruh anggota badannya, dan tutupkan dengan amal tersebut pada hatinya, saya malaikat penjaga dzikir, bergotong-royong saya menutup dari Tuhanku semua amal yang tidak lantaran Allah, dia bermaksud dengan amal itu pada selain Allah, ia mengingginkan terangkat namanya di hadapan para jago ahli agama, dan menjadi sebutan disisi para ulama dan tersohor di kota kota, bahagia popularitas, Allah menugaskan padaku supaya jangan membiarkan amalnya lewat, dan setiap amal yang tidak lantaran Allah semata, itu yakni riya, Allah tidak mendapatkan amal lantaran riya.

Bersabda Nabi saw : Naik lagimalaikat Hafatzoh membawa amalan sholat, zakat, puasa haji , umrah dan susila yang baik, membisu dan dzikir pada Allah, maka mengiring para malaikat di langit ke tujuh, hingga terbukalah semua hijab/tirai penutup, tembus kehadirat Allah, mereka berhenti di hadapan Allah, kemudian mereka bersaksi di hadapan Allah amal itu yakni amal sholeh yang murni lantaran Allah, maka berfirman Allah : “ Kamu sekalian malaikat penjaga amal hambaKu, sedang Aku yang mengawasi pada isi hatinya, ternyata ia berzakat itu tidak lantaran Aku, akan tetapi untuk selain Aku, oleh lantaran itu baginya laknatKu , maka menjawablah semua malaikat, padaNya laknatMu dan juga laknat kami, selanjutnya kemudian melaknat semua isi langit yang tujuh padanya.




Sampai di situ menangislah sahabat Muadz, dan tambah nyaring kemudian berkata : Lalu saya matur pada Nabi, wahai Nabi, engkau ya Rosulullah engkau tentu selamat, lantaran engkau ma’shum, tetapi bagaimana saya Ya Rasulullah ?, bagaimana bisa selamat dan lolos darisemua itu ? Nabi menjawab : “ Ikutlah aku, dan sekalipun dalam amalmu ada kekurangan, peliharalah lisanmu dari ghaibah pada saudara sesame muslim, dari para penghafal Al Alquran khususnya dan umat insan umumnya.

Sandanglah sendiri  dosa-dosamu jangan pikulkan pada saudaramu yang lain, mensuci-sucikan engkau pada dirimu sendiri dengan mencaci maki insan lain, jangan meninggikan engkau pada dirimu dengan merendahkan sahabat lain, jangan menyalahgunakan engkau pada urusan duniawi dengan urusan akhirat, dan jangan riya engkau dalam beramal, dan jangan sombong engkau pada pertemuan pertemuan, hingga orang-orang pada takut dengan keburukkan perangaimu, dan jangan berbisik-bisik dengan seseorang sedang di sampingmu ada orang lain, jangan mengagung-agungkan diri engkau atas orang lain, maka terputus engkau dari kebaikan-kebaikan dunia dan alam abadi lantaran mereka menjauh dari dirimu.

Jangan merobek-robek orang lain dengan lisanmu, maka engkau akan di robek-robek oleh anjing-anjing neraka pada hari kiyamat. “ Tahukah engkau hai Muadz, apakah Nasyithat itu ?

Aku menjawab, demi ayahku, engkau dan ibuku ya Rasulullah,kami tidak mengetahuinya, kemudian bersabda Rasulullah, “ Ialah anjing-anjing di neraka yang merobek-robek daging dan tulang penghuni neraka.Aku matur pada Rasulullah, demi bapakku, engkau dan ibuku, siapa yang bisa terhadap ini semua dan siapakah yang sanggup selamat ya Rasulullah ?

Rasulullah bersabda : “ Hai Muadz, hal tersebut tentu gampang bagi orang yang di mudahkan oleh Allah untuk itu. Cukuplah baginya dari semua itu engkau menyayangi insan menyerupai engkau cinta pada dirimu, dan tidak menyukai mereka terhadap apa yang engkau tidak suka dan dirimu sendiri, bila demikian engkau selamat hai Muadz “.

Kemudian Khalid bin Ma’dan menerangkan, bahwa saya tidak pernah melihat seseorang yang lebih banyak membaca Al QuranAl’adzim dari pada sahabat Muadz, lantaran hadist yang agung ini.

Sumber dari kitab “ Bidayatul Hidayah “ karangan Al Imam Al Ghazali, pada belahan III “ Pembahasan Tentang Ma’shiyat Ma’shiyat Hati “

Ketahuilah wahai teman-temanku, paling besar penyebab dari bercokolnya kejelekkan-kejelekkan ini dalam hati yakni menuntut ilmu lantaran bangga-banggaan dan aku-akuan ketinggian dengan orang lain.






Orang-orang kolot justru akan jauh dari perkara-perkaya yang merusak ini, sedang orang yang mendalami ilmu-ilmu agama justru menancapkan tonggak perkara-perkara yang merusakkan ini. Coba pikirkan ,mana yang lebih perlu buatmu adakah mempelajari cara untuk menghindari dari kerusakkan kerusakkan ini, atau sibuk memperbaiki hatimu serta mengarahkan ke masalah kasus akhirat, ataukah lebih perlu bergelimang bersama orang-orang yang banyak ngobrol hal tak mempunyai kegunaan perdebatan, maka kemudian tertarik menuntut ilmu yang menjadi penyebab bertambahnya ketakabburan, riya, hasud serta ujub hingga engkau hancur bersama dengan orang-orang yang rusak binasa ?

Ketahuilah ,bahwa 3 masalah ini yakni merupakan Induknya kekotoran hati, yaitu Hasud, Ujub dan Riya hal itu mempunyai pangkal satu yaitu cinta dunia.