Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Avian Leukosis Compleks Atau Marek ?



                                             AVIAN LEUKOSIS COMPLEKS ATAU MAREK ?



Informasi serangan wabah penyakit dari kawasan Jatim yang masuk ke hp 085229779252 sudah terlalu banyak, merata di semua daerah. Jika kawasan Jateng kebanyakan terjangkit penyakit White Eye atau mata memutih, yang sudah sanggup teratasi dengan metode yang saya terapkan dan terbukti di banyak sekali tempat. Sudah saya bahas pada sub judul “ PENYAKIT BINTIK PUTIH MATA BEBEK “ Kalau ingin lebih terang sanggup membuka blog : pertaniankoq.blogspot.com

Sedang wabah penyakit yang menyerang belibis dan ayam di Jatim ini ialah dengan cirri khas mata berubah kelabu atau membiru dan karenanya menjadi buta kemudian mati. Mata belibis membiru mustahil mengarah ke penyakit Marek. Meski cirri sekundar menyerupai nafsu makan turun, sayap menggantung, kotoran warna putih ,leher melintir, lumpuh mengarah ke penyakit Marek. Tapi cirri khas mata belibis yang kelabu membiru merupakan cirri spesifik penyakit Avian Leukosis Compleks .Maka coba kita bahas penyakit ini agak lebih mendalam.

Yang perlu di pahami penyakit Avian Leukosis Compleks lebih dulu muncul di bandingkan penyakit Marek. Malah sebelumnya penyakit Marek merupakan salah satu cabang dari penyakit Avian Leukosis Compleks. Tidak mengherankan ke dua penyakit sering di kelirukan satu dengan lainnya. Cuma biasanya Marek penanganan pertama lewat jalan vaksin di usia 1-2 hari, dikala usia muda . Sedang penyakit Avian Leukosis Compleks menyerang dikala akan mulai berproduksi telur di usia 4-5 bulan ke atas.

Avian Leukosis Compleks

Penyakit ini juga populer dengan nama Lymphomatosis semacam tumor yang seringkali di sebut bersama sama dengan penyakit Marek yang juga merupakan penyakit tumor. Cuma pembeda khas ke dua penyakit ini ialah mata kelabu membiru pada Avian Leukosis Compleks yang tidak terdapat pada penyakit Marek, sedang cirri sekundar ke duanya sama.

Hanya diagnose penyakit yang dilaporkan oleh kebanyakan rekan peternak, mengarah ke penyakit Marek dan Avian Leukosis Compleks. Kaprikornus ndak usah di perdebatkan ya ? penyakit mana bergotong-royong yang sedang menyerang wilayah Jatim tersebut. Kalau melihat pemberitaan di media TV petugas dari dinas terkait mendiagnosa penyakit ND yang bermutasi dan flu burung. Mana yang benar ? ini masih pada taraf diagnose lapangan yang belum di buktikan di laboratorium.







Kembali ke bahasan penyakit Avian Leukosis Compleks. Penyebab virus type DNA deoxyribonucleic Acid termasuk golongan herpes virus yang sanggup berkembang biak pada bulu bulu pernapasan. Bersifat tumor atau kanker jinak. Pembagian tipe penyakit tergantung pada lymphomatosis :

Lymphomatosis Syaraf :
Sayap, kaki dan leher lumpuh. Kaki satu kedepan dan satunya ke belakang, ayam lemah kedua sayap menggantung menyentuh tanah dan kesulitan bernapas.

Lymphomatosis Ocular :
Mula mula mata normal biasa berkembang menjadi kelabu hijau membiru samar dan bentuk mata menjadi tidak normal pupil mata mengecil dengan batas yang tidak beraturan sehingga retina mata tidak lingkaran lagi tapi menjadi menyerupai retina kucing, karenanya menjadi buta.

Lymphomatosis Viseral :
Badan terlihat kurus, lemas, kotoran encer sanggup berwarna putih atau hijau. Organ dalam mengalami pembengkaan yaitu organ hati, ginjal ,limpa dan ovary. Hati membesar hingga 12 cm memenuhi rongga perut tapi ringkih gampang hancur dikala terpegang.

Harap di perhatikan penyakit Avian Leukosis Compleks dan Marek belum diketemukan obatnya. Tindakan selama ini yang di lakukan hanya dengan vaksinasi dan sanitasi areal perkandangan yang di jaga benar benar. Mencampur ternak beda usia pada satu sangkar ialah merupakan tindakan yang tidak di benarkan.

Cuma budi kita alasannya ialah ini termasuk jenis tumor atau kanker jinak maka sanggup kita coba untuk mendayagunakan keragaman herbal yang kita punyai. Semacam daun, Keladi Tikus, daun Sirsat, daun Dewa dan kulit dari buah Manggis.

Ke empat herbal di atas sudah biasa di gunakan untuk menyembuhkan penyakit kanker pada manusia. Jika untuk insan saja sembuh ,pasti untuk ternak juga sembuh.

Tindakan pencegahan dan pengobatan penyakit :

1. Kunyit                    : 0,5 Ons

2. Temulawak           : 0,5 Ons
3. Daun Sirih             : 0,5 Ons
4. Brotowali              : 0,5 Ons
5. Keladi Tikus          : 1 ons
6. Daun Sirsat           : 1 Ons
7. Daun Dewa           : 1 Ons
8. Kulit Manggis       : 1 Ons

Semua materi herbal di masak dengan 5 liter air hingga mendidih kemudian dinginkan. Coba beri antibiotika pabrik yang berjulukan Coliquin dengan takaran pengobatan dan supplement Aminovit atau Therapi. Semua di oplos jadi satu dan tambahkan air segar 10 liter berikan sebagai air minum untuk 500 ekor. Hal menyerupai ini di berikan pagi dan sore selama 7 hari terus menerus. Alangkah baiknya buat yang belum terjangkit untuk jaga jaga juga nelakukannya ,jadi tidak semata bagi yang sakit saja.

Soal sembuh atau tidak… coba saya tak kisah sebentar ;
Nabi Musa. As, dikala melaksanakan perjalanan ber khalwat di bukit Thursina, mengalami sakit perut yang tak terkirakan. Sudah mencoba banyak sekali obat yang biasa di gunakan tapi tidak sembuh sembuh. Lalu ada bunyi dari langit :
“ Hai, Musa coba kau cari daun anu dan daun anu.Makanlah biar kau sembuh “
maka tak menunggu usang nabi Musa segera mencarinya dan segera memakannya,maka dalam sekejab rasa sakit perut tersebut sembuh. Sehingga nabi Musa sanggup meneruskan berkhalwat hingga beberapa hari hingga selesai, kemudian pulang menemui kaumnya kembali kaum bani Israil.

Ndilalah…setelah beberapa hari bersama kaumnya, nabi Musa mengalami sakit perut kembali sama persis menyerupai yang di alami dikala berada di bukit Thursina. Karena pernah mengalami maka cepat nabi Musa mencari daun anu dan daun anu,memakannya kembali.
“ Ini nanti niscaya juga sembuh menyerupai dikala itu,” pikir nabi Musa PD alasannya ialah pernah punya pengalaman yang sama. Tapi hingga berhari hari, sudah puluhan genggam daun yang di makan tak kunjung sembuh.
“ Gusti, saya telah makan dau anu dan anu, kenapa kini tidak sembuh. Bukannya sat di bukit Thursina,barumakan sedikit saja sembuh, kenapa kini tidak Gusti ?” Lantas tiba bunyi dari langit
“ Apakah kamu, haiMusa, sebelumnya meminta petunjuk kepadaKu ?”
Musa menjawab “ Bukannya dikala di bukit Thursina dengan petunjukmu saya sembuh duh Gusti ?”
“ Saat ini dikala kau sakit, apa kau meminta petunjuk dulu padaKu “ kata bunyi dari langit.
Musa terbengong, menyadari kesalahannya, ternyata yang menyembuhkan penyakit itu bukan alasannya ialah memakan daun anu dan daun anu, tapi penyembuhan itu sumbernya dari petunjuk Gusti.

Maka di sini yang terpenting ialah berusaha dulu, alasannya ialah obat memang belum di ketemukan oleh manusia.maka langkah yang benar ialah berusaha mengobati dengan kesembuhan di pasrahkan saja sama Gusti yang lebih mengetahui hal gaib, yang merupakan diam-diam Ilahi. Yang penting kita telah berusaha untuk mencari kesembuhan bagi ternak kita.

Grup facebook : ayam kresing super
Twitter : @betha_sutrisno
Blog : pertaniankoq.blogspot.com
Email : betha_sutrisno@yahoo.co.id