Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Misteri Broiler Kemitraan




Adakah yg bertanya2 kenapa broiler kemitraan mulai usia 26 hari hingga panen ADG dan BW melambat kadang mandeg dan FCR jadi bisul ?
Beratnya mengikuti jadwal Intimitra broiler mulai terasakan sejak AGP di cabut di Januari tahun 2018. Kemudahan pemeliharaan budidaya di tahun tahun sebelumnya tidak lagi di jumpai oleh peternak Kemitraan, budidaya broiler sudah tidak sanggup di buat mainan lagi, peternak di tuntut 100% kudu fokus pada ternak yang di peliharanya.

Dulu asal sapronak OVK di berikan sesuai tawaran PPL ternak broiler secara kasat mata menandakan potensi pertumbuhan yang sesuai dengan sasaran Intimitra dan hampir 90% peternak niscaya mendapat untung. Tapi kini hal itu amatlah sulit di terapkan dari Januari 2018 ke sini, OVK dan sapronak tampaknya mengalami degradasi kualitas.
DOC
Kualitas DOC di bawah grade Silver banyak keluar di kemitraan broiler BW di bawah 30 gram/ekor, di samping kasus DOC kaki kering sanggup jadi dari Hactchery sudah bermasalah atau alasannya waktu transpot distribusi melebihi waktu jam batas kondusif DOC untuk hingga di kandang, sehingga DOC yang tadinya sehat alasannya kehilangan cairan tubuh di perjalanan menjadi kaki kering, sehingga banyak maut di ahad 1 atau kasus penyakit IBH sejak Hactchery DOC sudah terkotori penyakit IBH.
PAKAN
Standart formula pakan ayam broiler :
Fase PreStater hari ke 1 – 5 Protein 23 – 25% Energi Metabolisme 3.000kcal/kg
Fase Stater hari ke 6 – 20 Protein 21 – 22% Energi Metabolisme min 3.000kcal/kg
Fase Finister hari ke 21 – Panen Protein 18 – 19% Energi Metabolisme min 3.200kcal/kg

Dengan standart formula nutrisi di atas waktu pemeliharaan fase PreStater dan Stater biasanya tidak ada problem di pertumbuhan ADG, sasaran BW bobot 0,85 kg/ekor sanggup di capai di usia 20 hari, bahkan ada yang melebihi sasaran bobot Intimitra.

Tapi sehabis menginjak di usia 25 hari hingga panen, selalu timbul problem dengan ADG yang melambat/lemot, BW tak tercapai dan serangan penyakit mulai mengancam kelangsungan budidaya ternak broiler sistem Kemitraan.
Bahkan peternak kemitraan yang dari CI hingga panen hanya memakai pakan formula Stater saja juga mengalami perlambatan ADG dan BW di usia 25 hari hingga panen, baik pakan berbentuk Crumble atau big pellet, terutama yang pakan Big Pellet, ini sudah di hapali oleh peternak.
Maka pertanyaan menarik hati yang perlu di pertanyakan yaitu mengapa sanggup menyerupai itu kalau kualitas pakan formula di fase PreStater, Stater dan Finister sudah sesuai standart kualitas akademisi, kenapa memperlihatkan percepatan tumbuh yang berbeda nyata, kalau di bandingkan dengan peternak Mandiri yang mengaplikasikan pakan kualitas premium yang di jual di Poultryshop ? misal pakan BR 1 dan BR 2 ASLI Comfeed hasil peternak berdikari lebih manis usia 30 hari BW 1,9 – 2 kg sedang peternak Kemitraan di usia yang sama hanya mencapai BW di angka 1,4 – 1,6 kg/ekor ? Padahal standart nutrisi secara akademis yang di gunakan sama ?
Logika akademis seharusnya progres pertumbuhan di peternak Mandiri dan Kemitraan tidak terlalu signifikan untuk di perbandingkan, tapi kenyataan di lapangan kenapa kesannya terlalu njomplang ? Pertumbuhan manis dari hari 1 – 20 di peternakan Kemitraan, hampir 80% peternak mengalaminya tapi progres pertumbuhan manis itu tereduksi dengan lambatnya ADG dan BW dan FCR bisul di kemitraan dari hari 25 – panen. Yang mana kondisi itu tidak di alami oleh peternak Mandiri ? Kesalahan dimana kalau sama sama menerapkan standart nutrisi pakan yang sama ?
Yang di harapkan peternak Kemitraan yaitu berhasil hingga fase Prestater, Stater dan sukses berhasil di fase Finister hari 25 – panen dengan progres ADG dan BW yang stabil, sehingga keinginan mendapat untung tidak akan jauh dari asumsi di lihat dari bagusnya progres pertumbuhan.
Dengan banyaknya kasus yang sama yang di hadapi banyak peternak Kemitraan maka sanggup di katakan hingga hapal dengan jebakan Tikungan ke 3 di hari ke 26 – panen, selalu menyerupai itu. Maka ada beberapa trik 6 point solusi yang perlu di lakukan supaya perjuangan broiler kemitraan yang di jalankan tidak buntung.
Point point solusi Treatment 3 Organik menyerupai di bawah ini sebagiannya :
Membuat Pakan Mandiri
Komposis pakan fase Stater( usia 1 – 30 hari ) untuk ternak Joper dan Pejantan sedang untuk ternak Broiler( usia 1 – 20 hari )
Formula pakan :
Jagung 50 kg
Bekatul/Katul 10 kg
Konsentrat Pabrik 40 kg
Mineral Mix 2 kg
Premix 0,5 kg
Formula di atas ketemu kisaran protein 21,7% Em 3040 kcal/kg Rp 6.050/kg
Komposisi pakan fase Finister( usia 31 – panen) untuk Joper dan Pejantan, Broiler( usia 21 – panen)
Jagung 70 kg
Konsentrat pabrik 30 kg
Mineral Mix 2 kg
Premix 0,5 kg
Ketemu nilai nutrisi kisaran protein 18,3% Em 3150 kcal/kg Rp 5.750/kg
INI HITUNGAN HARGA PAKAN 2017
Melakukan Fermentasi pakan
Ini di lakukan kalau mendapat pakan kualitas pakan buruk tapi kita tidak punya anggaran untuk membeli pakan dari luar, maka lakukan fermentasi pakan, caranya :
Buat adonan probiotik PTPG2 SN 50ml + tetes tebu molases 50 ml + air 10 liter, campur ketiganya hingga homogen rata kemudian untuk membasahi pakan sebanyak 50kg, campur hingga pakan lembap merata kemudian masukan dalam karung pakan kembali ikat kuat, sore hari kita buat pagi harinya di bongkar untuk di berikan pada ayam, jadi hanya semalam proses fermentasinya.
Meningkatkan kualitas pakan finister kemitraan dengan menambahkan konsentrat babi. Untuk teknisnya sudah tak jabarkan di brosur yang disertakan ketika pengiriman probiotik PTPG2, pelajari itu
Disamping banyak sekali alternatif trik yang di atas peternak sanggup mengaplikasikan probiotik herbal PTPG SN++++ untuk memperbaiki performans laju progres pertumbuhan. Hingga tidak gila broiler kemitraan panen usia 29 hari BW 1,87 dengan FCR 1,3-1,4 atau yang panen usia 35 hari BW 2,39kg FCR 1,4-1,5. Probiotik PTPG2 SN++++ di sini sebagai Feed Aditif sekaligus Feed Sapplement yang membantu progres pertumbuhan ternak dan meningkatkan daya tahan tubuh.
\m/
kipdepayer
Gusti mboten sare
pertaniankoq.blogspot.com
Telp SMS 085229779252
WA 082134007504