Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mutasi Pakan Pada Kemitraan Broiler Yang Bikin Masalah






Pernah mengalami kasus semacam itu ? Broiler sehabis di beri pakan mutasinan dengan ciri khas, berbau apek, tengik, menggumpal dan kadang berjamur. Ayam broiler jadi gampang sakit, ADG melambat atau kadang stagnan, FI tak tercapai lantaran ayam tidak mau makan dan BW mandek kemudian daya tahan badan menurun lantas ayam jadi sakit atau ajal harian meningkat 20 – 50 ekor/hari ? Apa yang musti anda lakukan ?

Proses ketengikan pakan, terjadi autooksidasi maka sanggup di pastikan nutrisi pakan sudah terdegradasi menurun tajam dan kemungkinan sudah terbentuk racun pada pakan sebagai hasil pembentukan jamur yang menghasilkan racun. Mari kita bahas bareng.....Tapi harap di perhatikan pakan yang sudah tengik bukan saja berasal dari mutasi, kadang pakan di fase prestater dan stater sanggup saja terjadi.

Cara pengaturan dalam penyimpanan stock materi pakan dan pakan jadi yang sudah di mix. Perlakuaan untuk ke dua tipe penyimpanan ini agak berlainan.

Pada gudang penyimpanan materi baku ransum, pergunakan Pallet/ papan kayu  sebagai ganjal karung materi pakan, letaknya jangan melekat tembok, beri jarak minimal 30cm. Tinggi pallet 10 cm dari lantai dan ketebalan papan minimal 3cm.

Tata letak karung pakan ini usahakan tidak menghambat jalur anutan udara. Makanya harus di beri ruang buat jalan dan anutan udara selebar minimal 1 meter, di samping juga buat memudahkan pengambilan materi pakan. Ketinggian penumpukan karung materi pakan 5 sap saja, jikalau mau di tumpuk lagi maka di atasnya perlu di beri pallet lagi , gres di tumpuk 5 sap lagi ke atas. Dibuat berderet deret menyesuaikan dengan luas gudang.

Prinsip first  in first out ( FIFO ), harus benar benar di perhatikan, barang yang lebih dulu masuk maka ia juga harus terlebih dahulu keluar. Agar tidak terjadi barang tiba duluan malah keluarnya belakangan ini sanggup menjadikan kualitas nutrisi materi pakan di kuatirkan sudah menurun, bukannya ini merupakan sebuah kerugian?

Suhu dan kelembaban dalam gudang yakni 30-34 derajat celcius dengan kelembaban jangan lebih dari 70%. Karung sak pakan hanya boleh di pakai 1 kali saja, dihentikan di pakai berulang, di kuatirkan bibit jamur telah melekat pada karung yang sanggup mempercepat cemaran jamur.

Usahakan karung stock materi pakan tidak terkena sinar matahari secara langsung, air hujan, dan tidak di campur dengan benda yang mengeluarkan amis dalam satu ruangan, menyerupai peptisida.

Kontrol usang penyimpanan ransum pakan yang sudah di mix dalam bentuk mash, crumble ataupun pellet dalam gudang yakni 21-30 hari. Jika melewati masa 21-30 hari maka pakan akan mengalami degradasi kualitas mutu pakan. Usahakan untuk menyimpan pakan tidak lebih dari 14 hari.

Hambatan penyimpanan dalam gudang :

1. Kualitas materi baku, materi yang berasal dari daerah yang berlainan mempunyai kualitas nilai nutrisi yang juga berbeda beda. Kesuburan tanah, pemupukan dan cara pengolahan masa tanam serta metode dikala panen sangat berpengaruh. Tingkat kekeringan materi pasca panen dikala akan di simpan harus di kisaran 10-12%, tingkat kekeringan 16% masih memungkinkan tumbuhnya jamur.

2. Tumbuhnya jamur penghasil racun Mikotoksin, factor pemicunya yakni kelembaban dan tingkat kadar air di kisaran 16%. Jenis jenis Mikotoksin :


Jamur Aspergillus Flavus, A Paransiticus, menghasilkan racun mikotoksin berjulukan Aflatoksin, biasanya tumbuh pada materi pakan jagung, biji kapuk, kacang kedelei

Jamur Aspergillus Ochraceus, A Nigri, A Verrucosum menghasilkan racun mikotoksin Ochratoxin A, biasanya tumbuh pada materi pakan gandum, barley, oats, jagung

Jamur Fusarium Graminearum, F Culmorum, menghasilkan racun Trichothecenes, biasanya pada materi pakan jagung gandum, barley

Jamur Fusarium Graminearum, menghasiklan racun mikotoksin yang berjulukan Zearalenone, pada materi pakan jagung, gandum, barlry, rumput

Jamur Fusarium Verticilloides, menghasilkan racun mikotoksin yang berjulukan Fumonisin, pada materi pakan jagung

Jamur Fusarium Miniliformin, menghasilkan racun mikotoksin yang berjulukan Moniliformin, pada materi pakan jagung

Jamur Penicillium Roqueforti, menghasilkan racun mikotoksin yang berjulukan PR Toxin, Patulin, biasanya pada materi pakan silase, rumput

PEMBERIAN BAHAN PENGHAMBAT JAMUR

Mold Inhibitors asam organic, asam propionate, sering kali di gunakan sebagai penghambat jamur.  Bahan pakan sudah tercemar jamur, harus di buang. Bisa di akali dengan di fermentasi, tapi setelahnya pakan tersebut harus di kombinasikan dengan materi pakan lain dalam formulasi baru.

Penambahan Toxin Binder, pengikat mikotoksin, pada ransum pakan menyerupai Zeolit, Bentonit, Hydrate Sodium Calcium Aluminosillicate ( HSCAS ), atau antioksidant menyerupai Butyrated Hidroxy Toluene BHT, vitamin E dan selenium.

Bagaimana jikalau menerima setoran pakan menyerupai itu di hari ke 30 ? lakukan sampling timbangan dulu jikalau bw 1,6- 1,7 sudah di sanggup mending minta di panen dan pakan di return, alasannya yakni jikalau di berikan resiko terlalu tinggi untuk daya hidup broiler, ajal tinggi akan terjadi lantaran akumulasi micotoksis dalam pakan.

Cara mengakali dengan di fermentasi pakan tersebut jikalau Intimitra tidak mau memanen, tidak ada jaminan akan berhasil BW elok hingga panen, resikonya terlalu bessar. Eman eman BW elok yang sudah di capai dari hari 1 hingga 30 akan di rusak lantaran pinjaman pakan tidak layak pakai.

\m/
kipdefayer
Bumi Ternak Klaten
pertaniankoq.blogspot.com
Telp 085229779252
WA 082134007504