Petunjuk Cara Memelihara Kalkun Untuk Pemula
Kalkun merupakan unggas penghasil daging yang bisa menjadi salah satu alternatif pengganti ayam. Ukurannya yang besar menciptakan kalkun menyimpan daging dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan ayam pedaging sekalipun. Namun sayangnya daging kalkun tidak umum dikonsumsi di Indonesia. Belum banyak masyarakat kita yang memakan daging kalkun. Padahal daging kalkun diketahui banyak dikonsumsi di Amerika dan Eropa.
Sebuah tantangan tersendiri tentunya bagi Anda yang ingin membudidayakan kalkun, di mana Anda juga sebaiknya turut mengajak masyarakat sekitar untuk mulai mengonsumsi daging kalkun. Karena intinya membudidayakan kalkun jauh lebih menguntungkan alasannya harga jualnya lebih tinggi. Selain itu, kalkun juga memiliki daya tahan badan yang sangat baik. Kalkun termasuk unggas yang cukup gampang dipelihara.
Merawat Anakan Kalkun
Kalkun yang masih berusia kurang dari 1 bulan membutuhkan suhu hangat untuk menjaga temperatur di tubuhnya. Anda bisa memasang mesin penghangat udara di dalam kandangnya. Kandang berukuran 100 x 80 x 40 cm bisa memuat sekitar 20-25 ekor anakan kalkun. Untuk versi sederhananya, Anda bisa menggunakan bohlam yang berdaya 25 watt sebagai penghangat. Nyalakan lampu tersebut mulai dari menjelang petang hingga pagi hari. Kemudian biarkan anakan kalkun berjemur di bawah sinar mentari pagi semoga tubuhnya tetap merasa hangat.
Pakan yang cocok diberikan kepada kalkun yang masih anakan hanyalah voor. Usahakan pilih voor yang berukuran cukup halus sehingga gampang ditelan. Berikan voor ini hingga anakan kalkun berusia paling tidak 20 hari. Setelah itu, Anda bisa menunjukkan masakan perhiasan sebagai variasi dan pemenuh nutrisinya. Di sini kami merekomendasikan dukungan sayur-mayur sehingga kebutuhan serat pada kalkun tersebut terpenuhi dengan baik.
Merawat Kalkun Usia Remaja
Kalkun yang sudah berusia lebih dari 2 bulan tergolong ke dalam usia remaja. Kalkun tersebut sudah berkembang dan tumbuh hingga ukurannya menjadi lebih besar. Oleh alasannya itu, beliau pun membutuhkan sangkar yang ukurannya lebih luas. Anda bisa menggunakan sangkar dari materi bambu yang berukuran panjang 200 cm, lebar 80 cm, dan tinggi 70 cm. Setiap sangkar ini nantinya bisa diisi sekitar 15-20 kalkun sekaligus untuk mempermudah perawatannya. Kandang wajib dilengkapi atap untuk mencegah kalkun di dalamnya terbang dan melarikan diri.
Makanan untuk kalkun usia remaja yang paling anggun yakni sayuran yang dipotong-potong halus. Jadikan sayur-mayur ini sebagai masakan utamanya. Sedangkan untuk masakan perhiasan berupa voor dan dedak/katul. Anda bisa menggunakan komposisi pakan 70% sayur, 10% voor, dan 20% dedak. Variasi pakan ini sangat penting guna mencukupi kebutuhan gizi pada kalkun. Pada ketika mencampurkan air ke dalam makanan, pastikan Anda menggunakan air panas untuk mencegah penyebaran bibit penyakit.
Merawat Kalkun Dewasa
Sangat gampang merawat kalkun usia bakir balig cukup akal lantaran daya tahan pada tubuhnya sudah tinggi. Kalkun tersebut bisa mengikuti keadaan terhadap lingkungannya dengan sangat baik dan tidak gampang terjangkit oleh penyakit. Kalkun memasuki usia bakir balig cukup akal sesudah umurnya mencapai lebih dari 8 bulan. Kandang utama berbentuk sangkar umbaran tanpa sekat yang berukuran 5 x 10 m dan bisa memuat sekitar 15 kalkun dewasa. Setelah memasuki masa kawin, tempatkan setiap pasang kalkun di sangkar yang terpisah. Di sini Anda bisa menjodohkan 1 kalkun jantan dengan 4-5 kalkun betina.
Kalkun bakir balig cukup akal tidak pilih-pilih soal makanannya. Hampir semua masakan yang kita berikan akan habis dilahapnya. Anda bisa menunjukkan pakan berupa dedak, nasi, voor, sayuran, dan buah. Sesekali berikan juga daun pepaya untuk meningkatkan nafsu makan kalkun tersebut. Perbandingan jumlah pakan yang diberikan kepada kalkun bakir balig cukup akal yaitu 70% sayuran, 20% dedak, dan 10% voor. Lakukan pencucian terhadap sisa-sisa pakan untuk mencegah perkembangbiakkan kuman dan basil yang berbahaya.