Jenis-Jenis Penyakit Eraman Pada Lebah Madu
Peternakan lebah madu mempunyai tujuan utama untuk mendapat madu yang dihasilkan oleh lebah madu. Secara alami, lebah ini memang menghasilkan madu sebagai cadangan makanan. Madu terbuat dari adonan antara nektar dan serbuk sari. Madu yang sudah terbentuk lantas akan diberikan kepada larva dan ratu lebah oleh para lebah pekerja. Kita sebagai insan pun sanggup mengonsumsi madu untuk mendapat manfaat baiknya.
Tak sedikit para peternak di Indonesia yang sekarang menentukan untuk membudidayakan lebah madu. Boleh dibilah beternak lebah madu itu tidak terlalu sulit. Kesulitan utama hanya terletak pada pembuatan kotak lebah madu yang sempurna sehingga koloni lebah madu sanggup betah tinggal di dalamnya dan tidak kabur. Setelah koloni lebah madu ini mau tinggal dan menetap, bahkan Anda hampir tidak perlu melaksanakan perawatan apapun. Lebah ini akan bekerja sendiri.
Salah satu perawatan yang perlu diberikan terhadap lebah madu ialah menilik secara rutin untuk memastikan kondisinya benar-benar baik. Koloni lebah madu harus dalam keadaan yang sehat biar sanggup bekerja secara maksimal dan menghasilkan banyak madu. Tapi sayangnya lebah pun sanggup terjangkit penyakit. Ada banyak penyakit yang menghantui serangga penghasil madu ini. Di antaranya penyakit yang biasa menyerang larva lebah di kawasan pengeraman.
Berikut ini penyakit-penyakit lebah di fase eraman, antara lain :
- American Fould Brood (AFB)
Penyakit AFB (American Fould Brood) disebabkan oleh basil Bacillus larvae. Spora basil ini yang menyerang larva lebah madu. Hanya larva yang gres menetas dari telur yang terjangkit penyakit. Kemudian sehabis 3 hari berlalu, larva tersebut menjadi kebal. Larva yang terjangkit penyakit AFB akan berubah warna menjadi pudar, cokelat, kemudian menghitam. Tutup sel eraman larva yang sakit juga berwarna lebih gelap, berlubang, cekung ke dalam, dan berkerak.
- European Fould Brood (EFB)
Penyakit EFB (European Fould Brood) ialah penyakit lebah madu yang disebabkan oleh basil Melissococcus pluton. Penyakit ini sama ganasnya dengan penyakit AFB dan menyebar ke seluruh negara. Umumnya penyakit EFB menyerang saat puncak populasi koloni lebah madu. Larva yang terjangkit penyakit ini akan mati dalam waktu 4 hari setelahnya. Sisiran yang terjangkit penyakit EFB dipenuhi bercak-bercak, warna tutup sel menghitam, berlubang-lubang, dan lebih cekung. Sedangkan warna larva berubah menguning dan menghitam.
- Sac Brood
Penyakit sac brood disebut pula penyakit sel eraman. Penyakit ini ditimbulkan oleh serangan virus. Hanya sebagian kecil larva yang terjangkit penyakit sac brood. Larva yang sakit akan berubah warna menjadi abu-abu kemudian menghitam. Kemudian larva akan mati pada fase lurus. Gejala serangan penyakit sac brood juga tampak dari tutup sel yang rusak, berlubang, atau berubah warna.
- Chalk Brood
Chalk brood merupakan penyakit pengapuran eraman larva lebah madu. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Ascophaera apis. Faktor kelembaban yang tinggi menjadi penyebab utama penyakit ini. Meskipun tidak terlalu mematikan, penyakit ini sanggup melemahkan kondisi koloni lebah madu sampai mengakibatkan produktivitasnya menurun. Diketahui penyakit chalk brood hanya menyerang larva lebah pekerja dan lebah pejantan. Jamur Ascophaera apis akan memarasit larva yang menetas sehabis 3-4 hari. Jamur ini lantas akan menutupi larva memakai miselium putih yang dihasilkannya.