Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Trik Bercocok Tanam Di Lahan Yang Sempit

Bercocok tanam membutuhkan lahan yang memadai. Tapi tidak selamanya Anda memerlukan lahan yang luas. Faktanya Anda pun bisa menanam tumbuh-tumbuhan di lahan yang sempit. Kini di Indonesia tengah berkembang suatu teknik untuk bercocok tanam di lahan sempit yang disebut vertikultur. Ini merupakan metode bercocok tana yang dilakukan dengan susunan vertikal ke ruang atas menuju udara bebas.
Teknik vertikultur yakni cara terbaik untuk mengatasi keterbatasan lahan bagi Anda yang berminat untuk bercocok tanam. Begitu pula dengan media tanamnya turut disusun secara vertikal. Oleh alasannya yakni itu, teknik bercocok tanam memakai metode vertikultur ini mutlak membutuhkan pot sebagai wadah menampung media tanam. Sebagi gantinya, Anda juga bisa memanfaatkan kaleng, botol, ember, paralon, atau papan kayu.
 Bercocok tanam membutuhkan lahan yang memadai Trik Bercocok Tanam di Lahan yang Sempit
Indonesia sudah mengenal teknik vertikultur semenjak tahun 1987. Bercocok tanam dengan teknik vertikultur sangat cocok jikalau diaplikasikan pada lahan yang sempit, khususnya di wilayah perkotaan. Teknik ini diperlukan bisa memperlihatkan laba bagi para petani, terutama terkait dengan problem alih fungsi lahan. Teknik vertikultur bisa meningkatkan hasil panen dari tumbuhan yang dibudidayakan.
Negara Jepang sudah berada jauh di depan dalam membuatkan teknik vertikultur. Hal ini tidak terlepas dari kebiasaan masyarakat setempat yang memang sangat menyukai tanaman. Namun di sisi lain ketersediaan lahan yang terbatas menciptakan mereka terpaksa harus berpikir keras untuk mengakalinya. Dari sinilah awal upaya pengembangan teknik vertikultur terus dilakukan. Petai di Jepang sekarang lebih banyak bercocok tanam memakai teknik ini.
Teknik vertikultur mempunyai banyak kelebihan, antara lain :
  1. Hemat pemakaian lahan dan air
  2. Wadah penanaman bisa disesuaikan
  3. Mendukung sistem pertanian organik
  4. Tanaman lebih cepat dipanen
  5. Media tanam bisa digunakan berulang-ulang
  6. Tanaman lebih gampang dipelihara
  7. Mempunyai pesona keindahan tersendiri
  8. Bisa dilakukan oleh semua orang
  9. Serangan hama dan penyakit berkurang
  10. Pertumbuhan gulma lebih terkendali
Beberapa model pertanaman memakai teknik vertikultur yang berkembang dikala ini di antaranya :
  1. Paralon dilubangi secara memutar dengan jarak tertentu. Lubang tersebut mempunyai kegunaan sebagai lubang tanam. Paralon kemudian diletakkan dalam posisi tegak. Lalu isilah media tanam ke dalamnya. Kemudian tanamkan bibit ke lubang tanam.
  2. Pot diberi tali semoga sanggup digantungkan. Sebagai alternatifnya bisa memakai botol, ember, atau ember bekas. Isilah pot dengan media tanam secukupnya, kemudian tanamkan benih/bibit tanaman. Lantas gantungkan pot-pot ini pada tiang.
  3. Mula-mula rak khusus disiapkan sebagai daerah meletakkan wadah penanaman. Rak ini dibentuk bertingkat-tingkat dan dirancang sedemikian rupa semoga bisa menampung pot sebanyak mungkin. Kemudian susunlah pot-pot di atas rak ini.
Dalam bercocok tanam memakai teknik vertikultur, Anda harus memperhatikan banyak sekali faktor yang mendukung keberhasilannya mencakup :
  1. Kondisi geografis lahan dan karakteristik media tanam
  2. Penyiapan wadah penanaman yang sesuai
  3. Meletakkan wadah-wadah penanaman secara tepat
  4. Penyiapan media tanam yang subur dan gembur
  5. Memilih tanaman yang bisa ditanam secara vertikal