Faktor-Faktor Yang Mensugesti Pertumbuhan Cabai
Bercocok tanam cabe selalu menarik perhatian para petani di Indonesia. Walaupun harga cabe di pasaran sangat tidak stabil, tetapi kenyataannya petani masih banyak yang tertarik untuk membudidayakannya. Sebab bagaimana pun cabe masih menjadi salah satu tumbuhan yang paling potensial bila kita ingin mendapat laba yang besar. Kelebihan cabe ialah waktu panennya yang tiba lebih cepat.
Kita semua tentu menginginkan tanaman cabai yang dipelihara bisa tumbuh dengan baik. Berbagai upaya perawatan pun rutin dilakukan untuk mendukung pertumbuhan daun, akar, batang, dan bunga tumbuhan cabai. Secara garis besar, ada 2 faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan cabe yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal berasal dari lingkungan. Sedangkan faktor internal berasal dari tumbuhan itu sendiri.
Berikut ini kami coba jelaskan mengenai faktor-faktor tersebut secara lengkap.
Faktor Internal
Faktor internal yang memicu pertumbuhan tumbuhan cabe berasal dari tanaman itu sendiri. Terutama meliputi enzim dan hormon yang terkandung di dalam tumbuhan tersebut. Enzim ialah biokatalisator yang sanggup membantu proses metabolisme tumbuhan. Proses ini terdiri atas proses katabolisme dan proses anabolisme. Proses katabolisme mempunyai tujuan untuk menghasilkan energi melalui pemecahan 6 atom glukosa menjadi 2 asam piruvat dan ATP. Sedangkan proses anabolisme (fotosintesis) berfungsi untuk menghasilkan makanan.
Hormon juga sanggup mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan cabe secara internal. Hormon ialah substansi kimiawi yang berperan sebagai penentu pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Di dalam tumbuhan cabai, terdapat aneka macam macam hormon ibarat auksin, giberelin, sitonkinin, etilen, absisat, dan lain-lain. Setiap hormon tersebut mempunyai tugasnya sendiri. Misalnya hormon giberelin bertugas untuk mendukung perkecambahan biji dan mendukung pembelahan sel meristematik supaya bisa terus tumbuh menjadi tumbuhan dewasa.
Faktor Eksternal
Faktor eksternal meliputi semua faktor yang mempengaruhi kondisi lingkungan kawasan bercocok tanam tumbuhan cabai. Beberapa faktor yang penting di antaranya kelembaban, suhu, cahaya matahari, air tanah, pH tanah, dan sebagainya. Tanaman cabe hendaknya ditanam di kawasan yang mempunyai kelembaban dan suhu udara yang tepat. Suhu udara yang terlalu tinggi menjadikan enzim dan gugus protein di dalamnya gampang rusak. Begitu pula dengan pH tanah sebaiknya jangan bersifat terlalu masam.
Cahaya matahari diharapkan oleh tumbuhan untuk mendukung proses fotosintesis. Tanaman yang tidak bisa berfotosintesis dengan baik akan menjadi kerdil. Sedangkan bila lingkungan cenderung gelap, tumbuhan cabe akan mengalami percepatan tumbuh dengan tanda-tanda etiolasi. Akar dan batangnya tinggi, tetapi ukurannya kurus dan daunnya berwarna pucat. Sementara itu, kelembaban tanah perlu senantiasa dijaga untuk mempertahankan ketersediaan air tanah. Pastikan tumbuhan cabe yang Anda pelihara bisa mendapat air sesuai kebutuhannya.