Cara Mengendalikan Hama Tikus Di Sawah
Bagaimana cara mengendalikan hama tikus di sawah? Salah satu hama yang sangat berbahaya bagi tanaman padi ialah tikus sawah (Rattus argentiventer). Bahkan serangan tikus sanggup menimbulkan seorang petani gagal memanen beras dari sawahnya lantaran sudah terlanjur habis dimakan oleh tikus. Hal ini dikarenakan tikus merupakan hewan yang sangat rakus dan serangannya pun biasanya dilakukan secara massal.
Petani sering tidak berdaya jikalau berhadapan dengan tikus. Serangan tikus sanggup terjadi pada semua fase, dari persemaian benih sampai pemanenan hasil. Hama ini begitu sulit dikendalikan alasannya ialah mempunyai sifat biologi dan ekologi yang berbeda daripada hama-hama lainnya. Pantauan yang lemah menimbulkan terjadinya ledakan populasi tikus. Langkah antisipasi yang tidak serius juga sanggup menimbulkan pengendaliannya lebih sulit dilakukan.
Adapun solusi-solusi yang sanggup dilakukan untuk mengatasi hama tikus di antaranya :
- Penanaman dan Pemanenan Serempak
Penanaman bibit padi di sawah sebaiknya dilaksanakan secara serempak dengan sawah-sawah yang lainnya. Kalau pun ada selisih waktu, maka selisih penanaman awal dan penanaman tamat dihentikan lebih dari 2 minggu. Begitu pula dengan pemanenan bulir-bulir padi hendaknya dilaksanakan secara serempak. Tujuannya untuk membatasi ketersediaan pakan bagi tikus sehingga sanggup menekan perkembangbiakannya.
- Pembersihan dan Sanitasi Hama Tikus
Anda perlu melaksanakan sanitasi lingkungan secara menyeluruh. Proses ini dilakukan dengan membersihkan gulma dan semak belukar yang tumbuh di area persawahan dan lingkungan di sekitarnya. Termasuk tanggul, irigasi, pematang, dan lain-lain. Buat kondisi sawah menjadi lebih higienis dan terbuka semoga tidak dijadikan sarang oleh tikus. Lakukan sanitasi secara bersiklus dengan petani lainnya.
- Pembuatan Pematang yang Benar
Pematang sawah yang ideal ukurannya tidak terlalu tinggi atau terlalu lebar. Pematang tersebut cukup pas digunakan untuk berlalu-lalang di area persawahan. Hindari menciptakan pematang yang terlalu tinggi atau lebar lantaran berpotensi besar menjadi kawasan bersarangnya tikus. Tikus-tikus biasanya suka membikin sarangnya di pematang yang mempunyai tinggi dan lebar berukuran lebih dari 30 cm.
- Perburuan Tikus secara Massal
Upaya pengendalian terhadap tikus juga harus dilakukan secara mekanis. Anda perlu memburu tikus-tikus tersebut secara bersiklus untuk mengurangi populasinya. Lakukan upaya perburuan ini dengan banyak sekali cara. Mulai dari penangkapan secara langsung, pemasangan jerat dan racun, dan sebagainya. Sekali lagi, perburuan tikus ini harus dilakukan secara massal kompak bersama dengan petani lainnya.
- Pengendalian dengan Teknik Fumigasi
Pengemposan (fumigasi) ialah suatu teknik pengendalian hama yang memanfaatkan pestisida berwujud gas. Sebelumnya ruangan yang menjadi sarang bagi hama ditutup serapat mungkin semoga hama terjebak di dalamnya, kemudian masukkan pestisida ini. Hama yang terjebak di ruangan tersebut tidak akan sanggup keluar. Mau tak mau, hama tadi akan menghirup pestisida gas sampai alhasil mati.
- Pemanfaatan Predator Alami Tikus
Padi memang merupakan masakan yang disukai tikus. Tetapi di sisi lain, tikus juga menjadi santapan yang yummy bagi hewan predator lainnya. Contoh predator yang suka memakan tikus antara lain ular, kucing, anjing, burung hantu, dan burung elang. Anda sebaiknya membiarkan binatang-binatang yang notabene ialah predator bagi tikus ini hidup dengan nyaman di area persawahan.
- Penggunaan Bahan Kimia yang Tepat
Di zaman modern ini, Anda sanggup menggunakan bahan-bahan kimia untuk mengatasi tikus yang menjadi hama flora padi. Walaupun memakan biaya yang tidak sedikit, cara ini sangat efektif digunakan untuk mengendalikan hama tikus. Populasi tikus yang sudah terlampau tinggi hanya sanggup dikendalikan menggunakan pestisida dari materi kimia ini. Pergunakan pestisida ini secara sempurna dan bijaksana.