8 Jenis Penyakit Burung Puyuh Yang Paling Berbahaya
Apakah jenis-jenis penyakit yang biasa menyerang burung puyuh? Selalu ada hambatan yang akan kita alami pada dikala membudidayakan hewan ternak. Tidak terkecuali ketika Anda beternak burung puyuh. Walaupun mempunyai daya tahan yang cukup baik, masih ada kemungkinan burung puyuh peliharaan Anda terkena penyakit. Jika tidak diobati secara tepat, penyakit tersebut akan bermetamorfosis wabah hingga akibatnya menjadikan simpulan hidup massal.
Terdapat beberapa penyakit yang harus diwaspadai lantaran sering dilaporkan menyerang burung puyuh. Ada penyakit yang memperlihatkan dampak tidak terlalu serius lantaran hanya mengakibatkan burung puyuh menjadi lemas hingga kehilangan nafsu makan. Namun tidak sedikit pula penyakit –penyakit menjadikan dampak sangat parah ibarat kelumpuhan dan simpulan hidup secara mendadak. Sebagai peternak, Anda wajib membekali diri ihwal informasi-informasi penyakit tersebut semoga sanggup melaksanakan pencegahan dan pengendalian secara dini.
Di bawah ini nama penyakit-penyakit yang paling berbahaya bagi burung puyuh :
- Tetelo
Penyakit tetelo dikenal juga sebagai penyakit geleng-geleng atau Castle Disease. Penyakit yang disebabkan oleh virus Paramyxo ini menjadikan gangguan pada sistem pernapasan burung puyuh. Gejala awal ditandai dengan turunnya nafsu makan, puyuh kelihatan lebih sering minum, kotorannya encer berwarna hijau keputihan, dan tubuhnya limbung. Sesekali terlihat burung puyuh tadi mematuki temannya seakan-akan sedang meminta pertolongan. Setelah kondisinya cukup parah, sayap puyuh akan terkulai lemas, terjadinya kelumpuhan, serta leher terputar.
- Flu Burung
Penyakit flu burung pada puyuh disebabkan oleh virus Avian influense A subtype H5N1. Penyakit ini umumnya menyerang kelenjar limfe sehingga daya tahan tubuh burung puyuh akan menurun drastis hingga menimbulkan simpulan hidup secara mendadak. Puyuh terkena flu burung terlihat lesu, kehilangan nafsu makan, jengger jerawat berwarna biru hingga berdarah, bulunya rontok, pembengkakan pada kepala atau mata, dan pendarahan di kaki. Karena praktis menyebar secara cepat, penyakit ini juga biasanya menjadikan simpulan hidup massal dengan tiba-tiba.
- Berak Kapur
Berak kapur, berak putih, atau pullorum termasuk penyakit yang berbahaya bagi burung puyuh. Penyebab utamanya ialah basil salmonela pullorum dan basil gram negatif. Selain sanggup menular ke burung puyuh lainnya, induk burung puyuh yang telah terkena penyakit berak kapur pun sanggup menularkan ke anaknya melalui telur. Gejala-gejala penyakit berak telur di antaranya nafsu makan menurun, kotoran berwarna putih ibarat cairan kapur, jengger berwarna abu-abu, mata menutup, tubuh tampak lemas, sayap menggantung, dan terjadinya kelumpuhan artritis. Beberapa puyuh juga memperlihatkan cuilan kloakanya berwarna putih lantaran kotoran yang melekat telah kering.
- Snot
Wabah penyakit snot (coryza) biasanya terjadi dikala ekspresi dominan pancaroba dan bisa menyerang burung puyuh dengan segala umur. Penyakit snot disebabkan oleh basil Haemophillus gallinarum yang menular melalui udara, debu, pakan, air minum, petugas kandang, dan peralatan yang dipakai. Puyuh yang telah terinfeksi oleh basil tersebut mempunyai gejala-gejala yaitu mengeluarkan cairan air mata, puyuh tampak mengantuk dengan posisi sayap menggantung, hidung mengeluarkan lendir kental dan berbau menyengat, terjadi pembengkakan di sinus infra orbital, munculnya kerak hidung, serta puyuh mengorok lantaran sulit bernapas.
- Radang Usus
Penyakit radang usus (quail enteritis) yang menyerang burung puyuh disebabkan basil anaerobic yang membentuk spora di dalam cuilan usus sehingga menjadikan timbulnya radang. Gejala yang bisa diketahui terlihat burung puyuh tersebut menjadi lesu, matanya terkatup, dan warna bulunya tampak kusam lantaran tidak terawat. Selain itu, burung puyuh yang terkena penyakit radang usus juga akan mengeluarkan kotoran encer lembap dan mengandung uric acid yang tinggi.
- Cacar Unggas
Serangan virus pox pada burung puyuh akan menimbulkan penyakit cacar unggas. Bahayanya yaitu penyakit ini bisa menyerang semua umur burung puyuh dan penularannya terjadi secara cepat. Penyakit cacar unggas bisa dikenali dari munculnya borok/kudis di cuilan kulit tubuh, kaki, dan kepala burung puyuh hingga ke muka dan pinggiran paruh.
- Bronchitis
Bronchitis juga tergolong penyakit yang cepat sekali menular ke burung puyuh. Jika tidak ditangani dengan benar sesegera mungkin akan terjadi simpulan hidup massal. Tanda-tanda dari burung puyuh yang mempunyai penyakit bronchitis antara lain tubuhnya lesu, mata dan hidung mengeluarkan lendir, tubuh gemetar, bersin hingga batuk, serta sulit bernapas. Pemberian masakan dengan komposisi gizi yang tidak seimbang, sanitasi sangkar yang buruk, sirkulasi udara yang kurang baik, dan kelembaban yang tinggi akan memicu terjadinya wabah penyakit bronchitis.
- Cacingan
Burung puyuh pun sanggup terjangkit penyakit cacingan. Penyakit ini disebabkan oleh cacing giling ibarat cacing ascaris, cacing kremi, dan cacing tambang. Kondisi sangkar yang kotor dan lembab akan mendorong terjadinya wabah penyakit cacingan. Hal ini bisa terlihat pada postur tubuh burung puyuh yang tampak kurus, tidak bertenaga, lesu, lemah, dan tidak nafsu makan.