Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bakteri Pada Rumen



                                                           RUMEN

Isi rumen pada hakekatnya ialah materi bahan masakan yang terdapat dalam rumen sapi. Kategori limbah ini terjadi dikala ternak tersebut siap di potong di RPH Rumah Pemotngan Hewan. Isi rumen merupakan digesta yang telah sempat terfermentasikan tapi belum tepat dan belum sempat di manfaatkan oleh ternak induk semang.

Rumen sanggup di manfaatkan sebagai sumber pakan ternak dan sumber mikrobia alasannya mengandung karbohidrat, serat kasar, dan protein kasar. Adanya protein mengambarkan adanya mikrobia dalam rumen dan berpotensi untuk memperbaiki kualitas pakan.

Cairan rumen merupakan lingkungan yang baik bagi pertumbuhan mikrobia, di duga 10% bobot cairan rumen terdiri atas protoplasma mikrobia. Mikroba rumen kehidupannya di pengaruhi oleh keadaan sekitarnya. Suhu rumen berkisar antara 39-40 C dengan PH 5,5 – 7 menunjukkan kehidupan optimal bagi mikroba dalam rumen.

Dalam isi rumen  terdapat 10 kelompok basil yaitu
basil selulolitik,
basil pencerna hemiselulosa,
basil amilolitik,
basil pencerna gula,
basil pemakai asam,
basil proteolitik,
 bakteri penghasil ammonia,
 bakteri penghasil metan,
basil lipolitik,
 bakteri pensintesisi vitamin.

Isi rumen sapi mengandung :
Protein garang ; 8,42 %
Isi sel : 29,4 %
Hemiselulosa : 33,5 %
Selulosa : 22,45 %
Lignin : 5,43 %
Silikat : 9, 42 %

Mikroba dalam rumen berpotensi untuk mencerna materi berkadar selulosa tinggi ibarat jerami dan pucuk daun tebu di banding isi rumen kambing, alasannya total mikrobia selulolitik sapi lebih tinggi di banding total mikrobia selulolitik kambing ( 2,2 x 10 pangkat 4 VS 4,2 x 10 pangkat 3 sel/gram )



Nutrisi rumen :
protein : 8,42 %
lemak : 2,6 %
serat garang : 28,78 %
Ca : 0,53 %
P : 0,55 %
BETN : 44,24 %
debu : 18,54 %
air : 10,92 %

Berdasar kandungan nutrisi di atas ,maka isi rumen sapi yang belum menjadi feces/kotoran dlam jumlah atau perbandingan tertentu sanggup di jadikan materi adonan pakan ternak. Dan hal ini telah mendapat perhatiaan dari banyak pakar.

Komposisi 10 % rumen dalam formula pakan, kuat baik terhadap pertumbuhan, berat badan, konsumsi pakan dan konversi pakan ternak. Pada ternak sapi di ketahui, efisiensi penggunaan pakan lebih baik kalau mendapat ransum pakan isi rumen 2 bab : jagung 3 bab ,di bandingkan rumen 1 bab dan jagung 4 bagian.

Rumen untuk adonan pakan pedet PFH yang di tambah tanpa dedak ,pengaruhnya hampir sama dengan ransum control yang terdiri dari hijauan plus dedak dan biji bijian.

tunjangan isi rumen sebagai alternative materi pakan dihentikan secara langsung, melainkan harus melalui proses pengeringan pada suhu 80 C selama 24 jam, kemudian di giling gres di campurkan pada jatah pakan ternak sapi kita.

Anda tahu stater Star Bio, itu asal muasalnya juga dari rumen sapi. Tapi aku tidak akan membahasnya bagaimana membuatnya, alasannya starbio telah di patenkan.

Risalah ini aku sarikan dari skripsi istri aku Akcahyanti Eko Arlini yang berjudul ‘ PENGARUH PENAMBAHAN ISI RUMEN DAN METHIONIN PADA RANSUM KOMERSIAL TERHADAP GAIN DAN EFISIENSI PAKAN BROILER ‘

grup facebook : ayam kresing super 2
blog : pertaniankoq.blogspot.com
twitter : @betha_sutrisno
email : betha_sutrisno@yahoo.co.id
hp : 085229779252