Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Arti Sebuah Keikhlasan

MENGENAL ARTI SEBUAH KEIKHLASAN - Orang yang nrimo yaitu insan yang dilindungi oleh Allah dari penyakit hati tersebut. Rasulullah memberi peringatan kepada umat Islam semoga menjauhi hal-hal yang dapat menodai dan mengikis sifat keikhlasan kepada Allah.

seperti sombong. Sabda Rasulullah SAW: ''Sedikit dari sifat riya itu yaitu syirik.Maka, barang siapa yang memusuhi wali-wali Allah pasti sesungguhnya beliau telah memusuhi Allah. 

Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang yang berbakti dan bertakwa serta yang tidak diketahui orang lain perihal dirinya. Jika mereka tidak ada dan hilang dalam program apapun, mereka tidak dicari oleh orang lain, dan kalau mereka hadir di situ mereka tidak begitu dikenali oleh orang lain. Hati nurani mereka umpama lampu petunjuk yang akan menyinari mereka sampai mereka keluar dari kawasan yang gelap gelita.'' (Hadis riwayat Hakim)


MENGENAL ARTI SEBUAH KEIKHLASAN


Itulah harapan dan harapan mereka dengan pengabdian yang penuh tulus dan nrimo semata-mata alasannya yaitu Allah. Allah berfirman, ''Katakanlah: sesungguhnya solatku dan ibadatku, hidupku dan matiku, hanyalah untuk Allah Tuhan yang memelihara dan mengatur seluruh alam. Tiada sekutu bagi-Nya dan demikianlah saya diperintahkan dan saya (di antara seluruh umatku) yaitu orang yang pertama Islam (yang berserah diri kepada Allah dan mematuhi perintah-Nya).'' (QS al-An'am, ayat 162 - 163).

Imam al-Ghazali menyatakan, semua insan sesungguhnya celaka, kecuali yang berilmu. Ilmuwan juga celaka, kecuali yang benar-benar mengamalkan ilmunya. Yang disebutkan terakhir ini pun celaka, kecuali yang menghiasi diri mereka dengan sifat ikhlas. 

Ringkasnya, selama seorang Muslim itu menyerahkan dirinya sepenuh hati kepada Allah dengan penuh keikhlasan, maka selama itulah segala gerak gerik dan diamnya, tidur dan jaganya akan dinilai sebagai satu langkah nrimo dan tulus menuju keridaan Allah.
Tiga ciri ikhlas

Seorang yang nrimo mempunyai ciri tersendiri sehingga menjadi lambang keperibadiannya:
1. Pertama, tidak terpengaruh atau tergoda oleh kebanggaan dan cercaan orang lain. Bagi mereka segala kebanggaan yang indah atau cercaan yang jelek yaitu sama nilainya.
2. Kedua, tidak mengharapkan tanggapan atau ganjaran dari amal kebajikan yang pernah dilakukan, tetapi beliau hanya mengharapkan keridaan Ilahi.

Rasulullah SAW bersabda: ''Pada hari tamat zaman nanti, dunia akan dibawa, kemudian dipisah-pisahkan, apa yang dikerjakan alasannya yaitu Allah dan apa yang dilakukan bukan alasannya yaitu Allah, kemudian dicampakkan ke dalam api neraka.'' (Hadits riwayat Baihaqi)

3. Ketiga, orang yang tidak pernah mengungkit-ungkit kembali segala kebaikan yang pernah dilakukan. Artinya, orang yang selalu menyebut perihal kebaikan yang pernah dilakukan, apalagi menghina dan memburuk-burukkan orang yang pernah diberikan bantuan, 

maka sesungguhnya beliau sangat jauh dari golongan orang yang ikhlas. Rasulullah SAW pernah memerintahkan kita semoga bederma secara diam-diam, jauh dari penglihatan orang banyak. Umpama ajun memberi sedangkan tangan kiri tidak mengetahuinya. Sabda Rasulullah SAW: ''Bahwa sesungguhnya Allah tidak melihat kepada badan dan rupa kamu, tetapi Dia hanya melihat kepada hati kamu.'' (Hadits riwayat Muslim)

Demikian semoga bermanfaat, kalau postingan ini sangat bermanfaat silahkan bagikan
terima kasih........ 

salamku untuk semua para sahabat.........