Pemijahan Ikan Lele Secara Alami
Pemijahan lele secara alami - Lele merupakan jenis ikan yang sangat di gemari oleh masyarakat indonesia.
Selain daging yang yummy dan gurih, ikan lele juga harganya sangat irit maka alasannya yaitu faktor inilah banyak muncul budidaya , ternak maupun perjuangan lele.
Dimulai dari bisnis perjuangan lele mengenai pemijahan.
Selain daging yang yummy dan gurih, ikan lele juga harganya sangat irit maka alasannya yaitu faktor inilah banyak muncul budidaya , ternak maupun perjuangan lele.
Dimulai dari bisnis perjuangan lele mengenai pemijahan.
Saat ini banyak berkembang cara pemijahan ikan lele, mulai dari cara alami sampai cara intensif. Hampir semua metode dapat dilakukan sendiri oleh para pembudidaya atau peternak ikan lele.
Pemijahan lele secara alami
Cara pemijahan ikan lele secara alami dilakukan dengan melepaskan ikan lele berpasangan dalam kolam yang telah dipersiapkan.
Ikan lele yang siap kawin akan melaksanakan pembuahan dengan sendiri. Dan dengan memakai teknik pemijahan alami maka hasil yang di harapkan akan lebih baik dan kualitas dari benih dan indukan dapat terjaga.
Ikan lele yang siap kawin akan melaksanakan pembuahan dengan sendiri. Dan dengan memakai teknik pemijahan alami maka hasil yang di harapkan akan lebih baik dan kualitas dari benih dan indukan dapat terjaga.
Langkah pertama untuk pemijahan ikan lele secara alami yaitu dengan menentukan induk betina dan jantan yang sudah matang gonad.
Pilih sepasang ikan lele yang mempunyai bobot seimbang,
tujuannya semoga salah satu induk tidak ketakutan terhadap induk lainnya. Keseimbangan bobot sangat besar lengan berkuasa terhadap keberhasilan pemijahan.
Pilih sepasang ikan lele yang mempunyai bobot seimbang,
tujuannya semoga salah satu induk tidak ketakutan terhadap induk lainnya. Keseimbangan bobot sangat besar lengan berkuasa terhadap keberhasilan pemijahan.
Dan untuk menentukan antara indukan jantan dan betina dapat di lakukan dengan cara pengawatan.
Biasanya untuk lele jantan lebih panjang dan kepala lebih lancip sedangkan untuk betina biasanya indukan nampak lebih buntet dengan tampilan kepala lebih melebar.
Setelah pengamatan fisik kita dapat melihat kelamanian masing2 indukan. Untuk jantan kelamin lancip dan panjang. Untuk kelamin betina lebih melebar dan rata.
Biasanya untuk lele jantan lebih panjang dan kepala lebih lancip sedangkan untuk betina biasanya indukan nampak lebih buntet dengan tampilan kepala lebih melebar.
Setelah pengamatan fisik kita dapat melihat kelamanian masing2 indukan. Untuk jantan kelamin lancip dan panjang. Untuk kelamin betina lebih melebar dan rata.
Sebelum proses pemijahan ikan lele dilakukan, siapkan terlebih dahulu kolam kawasan memijah. Kolam yang ideal untuk pemijahan yaitu panjang 2-3 meter, lebar 1-2 meter dan kedalaman 1 meter.
Sebaiknya dasar kolam terbuat dari semen atau fiberglass semoga gampang mengawasi telur hasil pembuahan. Sebelumnya kolam harus dikeringkan dan dijemur,
kemudian diisi air sedalam 30-40 cm. Gunakan air yang berkualitas baik, higienis dan jernih. Airblebih baik di saring dengan kain kasa sebelum di masukkan ke dalam kolam.
Sebaiknya dasar kolam terbuat dari semen atau fiberglass semoga gampang mengawasi telur hasil pembuahan. Sebelumnya kolam harus dikeringkan dan dijemur,
kemudian diisi air sedalam 30-40 cm. Gunakan air yang berkualitas baik, higienis dan jernih. Airblebih baik di saring dengan kain kasa sebelum di masukkan ke dalam kolam.
Pasang kakaban, dapat dibentuk dengan ijuk yang dijepit dengan bambu seukuran area kolam. Gunakan pemberat semoga kakaban tersebut karam tidak mengapung di atas permukaan air.
Kakaban berfungsi semoga telur hasil pemijahan tidak berhamburan dan gampang dipindahkan. Buatlah kakaban sekokoh mungkin semoga tidak awut-awutan oleh indukan yang aktif.
Air untuk pemijahan ikan lele harus kaya oksigen, oleh alasannya yaitu itu berikan aerasi pada kolam pemijahan.
Atau, apabila tersedia sumber air yang cukup buatkan anutan masuk dan keluar. Atur debit air sebanyak 2-3 liter per detik.
Kakaban berfungsi semoga telur hasil pemijahan tidak berhamburan dan gampang dipindahkan. Buatlah kakaban sekokoh mungkin semoga tidak awut-awutan oleh indukan yang aktif.
Air untuk pemijahan ikan lele harus kaya oksigen, oleh alasannya yaitu itu berikan aerasi pada kolam pemijahan.
Atau, apabila tersedia sumber air yang cukup buatkan anutan masuk dan keluar. Atur debit air sebanyak 2-3 liter per detik.
Waktu yang sempurna untuk memasukan indukan kedalam kolam pemijahan yaitu sore hari. Biasanya ikan lele akan memijah sekitar pukul 23.00 sampai pukul 05.00.
Selama proses pemijahan ikan lele kolam harus ditutup, untuk mencegah induk ikan loncat keluar kolam.
Pada pagi hari, biasanya proses pemijahan sudah selesai. Telur akan melekat pada kakaban.
Telur yang berhasil dibuahi berwarna transparan sedangkan yang gagal berwarna putih susu.
Untuk menjaga kakaban semoga tetap karam maka kakaban harus di taruh sebuah watu bata.
Untuk hasil maksimal dalam pemijahan di harapkan watu bata semoga di bakar terlelebih dahulu.
Karena fungsi watu bata juga dapat di gunakan sebagai perangsang dari proses pemijahan.
Selama proses pemijahan ikan lele kolam harus ditutup, untuk mencegah induk ikan loncat keluar kolam.
Pada pagi hari, biasanya proses pemijahan sudah selesai. Telur akan melekat pada kakaban.
Telur yang berhasil dibuahi berwarna transparan sedangkan yang gagal berwarna putih susu.
Untuk menjaga kakaban semoga tetap karam maka kakaban harus di taruh sebuah watu bata.
Untuk hasil maksimal dalam pemijahan di harapkan watu bata semoga di bakar terlelebih dahulu.
Karena fungsi watu bata juga dapat di gunakan sebagai perangsang dari proses pemijahan.
Setelah proses pemijahan selesai, segera angkat induk dari kolam pemijahan ikan lele.
Hal ini untuk menghindari telur disantap oleh induk ikan, alasannya yaitu sesudah memijah induk ikan betina akan merasa lapar.
Selanjutnya telur yang telah dibuahi ditetaskan.
Penetasan dapat dilakukan di kolam pemijahan ataupun di kawasan lain menyerupai akuarium, fiberglass atau kolam terpal.
Selama proses penetasan suplai oksigen (aerasi) harus dipertahankan dan suhu distabilkan pada kisaran 28-29oC.
Hal ini untuk menghindari telur disantap oleh induk ikan, alasannya yaitu sesudah memijah induk ikan betina akan merasa lapar.
Selanjutnya telur yang telah dibuahi ditetaskan.
Penetasan dapat dilakukan di kolam pemijahan ataupun di kawasan lain menyerupai akuarium, fiberglass atau kolam terpal.
Selama proses penetasan suplai oksigen (aerasi) harus dipertahankan dan suhu distabilkan pada kisaran 28-29oC.
Telur yang telah dibuahi akan menetas dalam 24 jam menjadi larva.
Setelah itu segera pisahkan telur yang gagal atau larva yang mati untuk mencegah tumbuhnya jamur.
Larva yang menetas akan bertahan tanpa derma masakan aksesori selama 3-4 hari. Selanjutnya lakukan proses pemesaran larva.
Setelah itu segera pisahkan telur yang gagal atau larva yang mati untuk mencegah tumbuhnya jamur.
Larva yang menetas akan bertahan tanpa derma masakan aksesori selama 3-4 hari. Selanjutnya lakukan proses pemesaran larva.
Setidaknya inilah beberapa tahapan dalam melaksanakan proses pemijahan ikan lele. Semoga para petani atau peternak ikan lele dapat lebih sejahtera.