Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Menciptakan Zat Perangsang Akar, Daun, Dan Buah

Bagaimana cara menciptakan zat perangsang tanaman? Ciri-ciri makhluk hidup salah satunya ialah tumbuh dan berkembang biak. Tanaman khususnya akan mengalami pertambahan ukuran dalam periode waktu tertentu. Sayangnya pertumbuhan yang terjadi pada tumbuhan tersebut tidak terlalu signifikan. Hal ini lantas mendorong para petani yang membudidayakannya untuk memperlihatkan zat perangsang tumbuh yang mempunyai kegunaan untuk mempercepat pertumbuhan tanaman.

Terdapat majemuk zat perangsang tumbuh berdasarkan fungsi dan kegunaannya. Ada zat perangsang tumbuh yang sanggup digunakan untuk akar, buah, atau daun tanaman. Tetapi produk zat perangsang tumbuh yang dijual di pasaran umumnya dibanderol dengan harga yang cukup mahal. Jika terus-menerus memakai produk zat tersebut karenanya tidak sebanding dengan pendapatan para petani. Oleh alasannya ialah itu, Anda sanggup mengambil jalan alternatif dengan menciptakan zat perangsang tumbuh sendiri.

Bagaimana cara menciptakan zat perangsang tumbuhan Cara Membuat Zat Perangsang Akar, Daun, dan Buah

Zat Perangsang Tumbuh

Bahan-bahan :

  • 10 kg tumbuhan semanggi
  • 10 kg tumbuhan azola
  • 10 kg pucuk kangkung
  • 10 kg pupus melon
  • 3 liter air kelapa
  • 3 liter air leri (cucian beras)
  • 20% tetes tebu atau gula dari total bahan

Cara Membuat :

  1. Masukkan tumbuhan semanggi, azola, pucuk kangkung, dan pupus melon ke dalam mesin penggiling. Gilinglah hingga halus.
  2. Campurkan materi yang sudah digiling halus tersebut dengan air kelapa, air leri, dan tetes tebu. Aduk supaya semua materi tercampur rata.
  3. Kemudian masukkan semua adonan materi di atas ke dalam drum. Tutup drum diberi lubang kecil sebagai daerah pemasukan selang.
  4. Letakkan ujung selang yang pertama ke dalam drum serta ujung selang yang kedua ke dalam baskom yang telah diisi air bersih.
  5. Diamkan bahan-bahan tersebut biar terjadi reaksi secara aerob selama 14 hari.
  6. Zat perangsang tumbuh yang sudah jadi sanggup diberikan kepada tumbuhan dengan takaran 5-10 cc/liter air. Sedangkan sisa ampasnya sanggup dimanfaatkan sebagai pupuk kompos.

Zat Perangsang Akar

Bahan-bahan :

  • 10 kg bonggol pisang/rebung bambu
  • 2 liter air leri (cucian beras)
  • 2 liter air kelapa
  • 20% tetes tebu/gula dari total bahan

Cara Membuat :

  1. Tumbuklah bonggol pisang/rebung bambu hingga halus.
  2. Campurkan tumbukan bonggol pisang/rebung bambu tadi dengan air leri, air kelapa, dan tetes tebu. Lalu aduk supaya tercampur rata.
  3. Tuangkan adonan tersebut ke dalam jerigen. Kemudian lubangi tutup jerigen seukuran selang kecil.
  4. Masukkan ujung selang yang satu ke jerigen dan ujung selang yang satunya lagi ke botol berisi air bersih.
  5. Biarkan proses fermentasi dengan sistem aerob tersebut berlangsung selama 2 minggu.
  6. Jika sudah jadi, zat perangsang tersebut akan mengeluarkan aroma menyengat menyerupai tape dan agak masam.
  7. Namun jikalau zat perangsang mengeluarkan bacin bau dan tidak sedap artinya prosesnya gagal.

Zat Perangsang Bunga

LARUTAN A

Bahan-bahan :

  • 2 kg serabut kelapa
  • 10 liter air

Cara Membuat :

  1. Tumbuklah serabut kelapa hanya pada bab belakangnya saja. Hal ini bertujuan untuk mempermudah proses perembesan air.
  2. Masukkan semua serabut kelapa yang telah ditumbuk tersebut ke dalam drum plastik.
  3. Tuangkan air ke dalam drum plastik.
  4. Biarkan prosesnya berlangsung selama 2 minggu. Setelah itu, air akan berubah warna menjadi kecokelat-cokelatan.
  5. Air ini sangat cantik digunakan untuk memperkuat batang dan merangsang pertumbuhan bunga.

LARUTAN B

Bahan-bahan :

  • 10 kg buah-buahan busuk
  • 2 liter air leri (cucian beras)
  • 2 liter air kelapa

Cara Membuat :

  1. Tumbuk buah-buahan yang sudah terkumpul hingga menjadi halus.
  2. Campurkan hasil tumbukan tadi dengan air leri dan air kelapa.
  3. Fermentasikan adonan materi tersebut memakai sistem aerob selama 2 minggu.
  4. Hasil proses fermentasi lantas disaring untuk digunakan sebagai zat perangsang pertumbuhan bunga dan buah.
  5. Sedangkan sisa ampasnya sanggup diaplikasikan sebagai pupuk kompos alami.