Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Budidaya Ikan Betutu Untuk Pangsa Pasar Eropa

Budidaya Ikan Betutu - Ikan Betutu atau yang di sebut ikan malas mempunyai kelebihan tahan hayati di perairannya yg terbatas. Ikan Betutu ketahanannya sama dengan ikan sapu sapu yang hidup di habitat perairan kotor dan tercemar. Saat ini ikan betutu sedang di gandrungi sebagai salah satu ikan komoditas ekspor. Tak tanggung tang lagi pasar pangsa nya yakni Uni Eropa.

Dalam Perkembangannya undangan akan ikan betutu sangat tinggi dan masyarakat lokal maupun luar negeri mulai membudidaya ikan betutu. Untuk memenuhi undangan pasar yang tinggi maka salah satu nya yakni dengan cara ikan betutu di budidayakan.

Ikan ini acapkali dipasarkan pada bentuk hayati. Ikan yg tergolong mahal ini merupakan kuliner favorit pada beberapa negara. Meski kulitnya berwarna menyeramkan tetapi daging pada dalamnya berwarna putih bersih. Tetapi mempunyai testur daging yang sangat lembut.

Meskipun mempunyai potensi pasar sebagai komoditas ekspor ke aneka macam negara, hingga kini ketersediaan betutu belum bisa memenuhi peluang tersebut karena bergantung kepada hasil penangkapan di alam. Banyak yang belum menguasai perihal teknik pembudiyaan ikan betutu.

Di perairan Waduk Cirata,  penelusuran ikan betutu dimulai berdasarkan hulu Sungai Citarum, Cibalagung, dan Cikundul. Alat tangkap yg digunakan yaitu jaring lempar dengan mesh size 2-tiga inchi, jenis bubu, & pancing.

Budidaya Ikan Betutu
 atau yang di sebut ikan malas mempunyai kelebihan tahan hayati di perairannya yg terbatas BUDIDAYA IKAN BETUTU UNTUK PANGSA PASAR EROPA

Ikan betutu yang berhasil ditangkap selanjutnya dikumpulkan pada jaring & dipilah berdasarkan ukurannya, benih dan konsumsi. Selanjutnya, benih didomestikasi buat budidaya pembesaran ikan betutu memakai sistem anugerah pakan yang terkontrol. 

Adapun hasil tangkapan dengan ukuran ikan konsumsi eksklusif dijual melalui bandar memakai harga yang relatif bervariasi, kisaran Rp 150.000-185.000/kg. Sungguh harga yang sangat tinggi untuk skala ikan air tawar.

Ikan betutu sanggup memijah secara alami & tidak perlu membutuhkan perlakuan yg rumit. Namun buat kontinuitas produksi sepanjang musim dibutuhkan sistem budidaya terkontrol sehingga nir Mengganggu kelestarian alam.

Pengenalan Jenis Ikan Betutu

Awalnya, ikan gabus malas yakni jenis ikan  hama yg mengusik kenyamanan ikan-ikan peliharaan pada kolam, sama contohnya belut, dan ikan budidaya yang lainnya.

namanya sinkron memakai kebiasaan hidupnya ikan ini hampir-hampir tidak berangasan dan jarang begerak serta berkecimpung di habitatnta saking malasnya. Oleh alasannya yakni itu dalam budidaya ikan betutu, ikan ini wajib  diberi pakan hidup supaya bereaksi. 

Ikan gabus malas dikenal juga dengan nama betutu. Ikan betutu mempunyai sisik tipe ctenoid. Artinya, bentuk sisik kecil­-mini   dan menyelimuti sekujur badannya. Pada bab kepala sisik, masih ada moncong, pipi, dan operculum. 

Bagian operculum sisik ini lebih akbar dibandingkan memakai yang lainnya, sirip dubur lebih pendek berdasarkan sirip punggung kedua. Dan sifatnya yang suka berdiam diri menyebabkan ikan betutu sangat susah untuk di pancing atau di tangkap.

Ikan ini gampang dibedakan memakai ikan lainnya alasannya yakni mempunyai rona tubuh coklat kehitaman. Dan ikan ini mempunyai bentuk sedikit menyeramkan.

Pada bab punggungnya berwarna hijau gelap, sedangkan warna bab perutnya lebih terang. Bagian kepala mempunyai menandakan berwarna merah muda. 

Ikan Betutu sanggup tumbuh hingga mencapai 45 centimeter. Badannya berbentuk bulat panjang. Mulutnya bisa dibuka lebar dan siap menyantap mangsanya yang melintas di depannya. 

Sirip ekor betutu berbentuk membulat (rounded) memakai kulit tubuh dihiasi belang-belang agak coklat.

Jenis gabus malas atau ikan betutu yg dikenal di antaranya menjadi berikut.

- Broadhead sleeper atau Dorminator lotifrans

Ikan ini tersebar di Kepulauan Pasifik dan Amerika Tengah serta Meksiko bab Selatan, baik pada air asin maupun air tawar. Panjang tubuhnya bisa mencapai hingga 25 centimeter. Broadhead sleeper bahagia makan ikan-ikan mini  .

- Spotted Goby atau Dorminator maculatus

Ikan ini sanggup tumbuh hingga 25 cm. Spotted Goby beredar pada Kepualauan Pasifik & Amerika Tengah, baik pada laut ataupun di air payau.

- Morgunda-morgunda atau purple-striped gudgeon

Ikan yang tergolong buas ini terdapat pada perairan tawar di Australia Utara & Tengah. 
Panjang tubuhnya bisa mencapai 20 cm.

Kebiasaan Hidup pada Alam

Benih ikan gabus Bering tampak menyerupai serombongan ikan cere (Lebistes reticulates) di kolam. Gabus malas ini dari dari Kalimantan, Sumatera, Malaysia, dan Thailand. Ikan ini hayati pada sungai, rawa memakai kedalaman 40 centimeter, dan menyukai perairan yg dangkal. Ikan betutu ini cenderung memilih kawasan yg gelap, berlumpur, berarus hening, atau wilayah bebatuan buat bersembunyi. 

Di Indonesia, ikan ini ditemukan di Palembang, Muara Kompeh, Gunung Sahilan, Jambi, Danau Koto, Sungai Russu, Bua-bua, Banjarmasin, Sintang, Montrado, Batu Pangal, Smitau,Danau Boran, Pontianak, Sungai Kapuas, Serawak & Ternate, Sungai Cisadane, Bengawan Solo, & beberapa sungai besar  lainnya termasuk wilayah Riau.

Kebiasaan makan

Di alam, betutu menyantap pakan yg jaraknya sangat dekat. Dengan bentuk ekspresi yg sangat lebar, bukan halangan bagi betutu buat mengenyangkan perutnya. Betutu termasuk golongan binatang pemakan daging. Jenis pakan yg disukai yakni ikan-ikan mini  , cacing, atau organisme lainnya, asalkan masih hidup. Ikan ini bisa menyantap pakan ini pada jumlah yang besar  setiap harinya.

Kebiasaan berkembang biak

Di alam, betutu akan kawin dalam demam isu penghujan pada kawasan yg berpasir bersih. Ikan ini kawin secara berpasangan. Telurnya akan dietakkan pada dasar atau ditempelkan dalam substrat, pinggiran batu, atau akar utama kayu yg higienis. Telurnya akan tampak menyerupai kabut atau kapas yg sangat lembut dan halus yg menempel dalam substrat.

Memilih Induk Untuk Pemijahan

Induk betutu umumnya dikumpulkan berdasarkan alam alasannya yakni perlu ketika yg lama & pakan yg sangat banyak buat membuat induk di kolam. Induk-induk ini umumnya dikumpulkan pada antara betutu cukup umur & diseleksi yg mempunyai tubuh sehat. Induk jantan bisa dibedakan berdasarkan induk betina memakai melihat ciri-karakteristik morfologis sebagai berikut, karakteristik induk yang berkualitas.

Indukan Betutu Betina

Badannya berwana lebih gelap. Bercak hitam lebih banyak. Papila urogenital berbentuk tonjolan memanjang yg lebih akbar. Membundar. Warnanya memerah ketika menjelang memijah. Ukurannya lebih mini   dibandingkan memakai jantan pada umur yg sama. Berbadan sehat, & dewasa.

Indukan Betutu Jantan

Badannya berwana lebih terang. Bercak hitam lebih sedikit. Papila orogenital berbentuk segitiga, pipih, dan kecil. Pada umur yg sama ukurannya lebih akbar dari pada betina. Berbadan sehat, dewasa.

Pemijahan di Kolam

Awalnya betutu yakni ikan liar yang kehadirannya tidak dikehendaki pada kolam pemeliharaan karena bahagia memangsa ikan yg dipelihara pada dalamnya. Oleh alasannya yakni itu, kalau hendak memijahkan betutu pada dalam kolam maka persiapannya wajib  matang supaya nir terdapat ikan lain yg masuk ke pada kolam & mengganggu proses pemijahan ikan betutu.

Konstruksi kolam pemijahan ikan betutu

Luas kolam pemijahan bervariasi antara, tergantung ketersediaan lahan. Kolam berbentuk persegi panjang memakai letak pintu pemasukan dan pembuangan berseberangan secara diagonal. 

Tujuannya supaya kolam sanggup memperoleh air berdasarkan kanal pribadi & pembuangannya pun bisa lancar. Debit air kolam minimal 25 liter/mnt. Pergantian air yg kotinyu akan besar lengan berkuasa konkret terhadap proses pemijahan.

Tehnik memijahkan ikan betutu (Oxyeleotris marmoroto) dilakukan dengan 2 cara, yaitu pemijahan secara alami dan pemijahan secara induksi (kawin suntik). 

Pada pemijahan alami nir mengenal musim, bisa tiga-4 kali pada satu tahun. Ikan betutu mempunyai impian buat memijah umumnya waktu ekspresi mayoritas hujan. 

Dalam musim hujan perkembangbiakan ikan betutu ini akan semakin tinggi. Pada puncak  musim kemarau (Juli-September) betutu relatif malas buat berkembangbiak, namun pada pemeliharaan intensif ikan betutu ini bisa memijah memakai pinjaman  pakan yang berkualitas.

Pemijahan secara alami dilaksanakan di kolam pemijahan yg berukuran 20 x 10 m2 dengan kedalaman air 70-80 cm atau dalam kolam semen yg lebih sempit. Debit air dijaga lebih kurang 25 liter/mnt. Pada kolam pemijahan dilengkapi memakai sarang berbentuk segitiga yang terbuat dari asbes yang disatukan, berukuran 30 cm. Tempat penempel telur ini sekaligus sebagai kolektor telur.

Persiapan kolam

Induk dipersiapkan terlebih dahulu. Untuk kolam pemijahan seluas 200 m2, sanggup disiapkan induk yang rata-homogen berukuran 300 g sebesar 35-40 pasang. Sementara buat kolam mini  , dengan luas 8 m2, bisa dimasukkan induk sebesar tiga-4 pasang. 

Sebelum induk dimasukkan, kolam pemijahan dilengkapi memakai sarang pemijahan berupa segitiga yang dibuat berdasarkan asbes. Ukuran panjang segitigiga 30 centimeter yang diikat dengan kawat & diberi pelampung buat mempermudah mengetahui keberadaannya. Induk dimasukkan ke dalam kolam pemijahan sesudah kolam terisi air dengan tinggi 40-45 centimeter. 

Selama proses pemijahan, usahakan kolam memper­oleh pergantian air secara kontinyu. Proses pergantian air secara kontinyu ini terbukti bisa merangsang pemijahan hampir seluruh jenis ikan secara alami.

Pemijahan

 atau yang di sebut ikan malas mempunyai kelebihan tahan hayati di perairannya yg terbatas BUDIDAYA IKAN BETUTU UNTUK PANGSA PASAR EROPA
benih ikan betutu
Tingkah laku pemijahan ikan betutu meliputi 5 tahap, yaitu membentuk wilayah kekuasaan, membuat sarang pemijahan, proses kawin, memijah dan meletakkan telurnya pada sarang, & menjaga telurnya. 

Pemijahan biasanya terjadi pada malam hari, namun nir jarang dalam Siang hari betutu pula memijah. Ikan ini akan kawin di pada segitiga sarang pemijahan. Selanjutnya, telur yang didapatkan akan ditempelkan ke dalam kotak segitiga sarang pemijahan tersebut.

Penetasan Telur & Perawatan Benih

Telur ikan betutu berbentuk oval, transparan. Ukurannya sangat kecil, kira-kira hanya bergaris tengah 0,83 mm. Telur tadi menempel pada dinding sarang. Setelah kontak dengan air selama 10-15 mnt, membran vitelinya akan mengembang terns & panjang telur meningkat sekitar 50 % hingga telur ukuran 1,tiga mm. 

Penetasan telur dilakukan pada akuarium memakai mengangkat sarang pemijahan yang sudah berisi telur. 

Sebuah sarang pemijahan bisa ditempati sang sepasang induk, namun bisa pula ditempati beberapa ekor induk. Kapasitas akuarium usahakan minimal 60 liter. Untuk mengklaim proses penetasan, diberi aerasi agak bertenaga, & ditetesi beberapa tetes. Malachytgreen atau Metilen blue buat mencegah jamur (jamur). 

Telur yg terserang fungi akan tampak putih berbulu & usahakan segera disifon supaya nir menulari telur yang lain. Jumlah telur pada setiap sarang berkisar 20.000- 30.000 buah. Telur tidak menetas dalam ketika yang bersamaan. Biasanya, penetasan berlangsung 2-4 hari. Setelah telur menetas, kekuatan aerator dikurangi. Adapun persentase telur yang menetas antara 80-90%.

Pemberian Pakan

Pemberian pakan berupa pakan alami juga pakan pelet yang sudah dilunakkan dilakukan selesainya cadangan kuliner larva yg gres menetas telah habis. 

Pemberian pakan kita lakukan sesuai memakai kebutuhan ikan yaitu 3x sehari pada pagi hari, siang & sore secara adlibitum. 

Setelah ikan mulai bertambah akbar selanjutnya kita pindahkan ke kolam pendederan hingga bisa dipanen buat dijadikan bibit yg akan dibesarkan ataupun di jual.

Pendederan

Pendederan dimaksudkan untuk memelihara larva yg gres menetas & sudah habis kuning telurnya (yolk sack) ke dalam kolam buat memperoleh ikan yang seukuran sejari (fingerling). Pendederan umumnya dibagi menjadi dua bagian, yaitu pendederan I dan pendederan II. 

Pendederan I dilakukan di pada kolam atau kolam yg lebih mini  , berukuran lima m x 2 m memakai kedalaman 1 m. Kolam ini dipasangi hapa memakai berukuran mata 500 mikron (0,5 mm) yang berukuran 100 cm x 75 cm dan tinggi 60 centimeter.

Banyaknya hapa yang dipasang tergantung benih yang akan ditebar. Kepadatan penebaran pada dalam hapa pada pendederan I yaitu 30.000 ekor /m2 atau 30 ekor/liter air. 

Jadi, ke dalam kolam tadi bisa ditampung sebanyak 100.000-150.000 ekor larva, hasil dari 3-lima buah sarang, dengan kedalaman air 50 centimeter. Lama pemeliharaan di pada pendederan I ini yaitu dua bulan. 

Dengan pakan yang disuplai berdasarkan luar, akan didapatkan benih seukuran 1-2 cm memakai tingkat hidup mencapai 20%. 

Untuk pendederan 2, dibutuhkan kolam yg luasnya 50 m2 memakai ukuran lima m x 10 m & kedalaman kolam 0,7 meter. Kolam dipupuk dengan kotoran ayam sebesar 0,5-1,5 kg /m2, tergantung dari kesuburan kolam. 

Lama pemeliharaan di pendederan II yaitu 4 bulan dan akan dihasilkan benih betutu berukuran 10 centimeter (30-50 g) memakai tingkat kehidupan bisa mencapai 100%.

Pembesaran

Pembesaran dimaksudkan buat menghasilkan betutu berukuran konsumsi. Kolam yang dibutuhkan seluas 200-600 m2. Kolam diusahakan memperoleh air barn dengan konstruksi pematang kolam dari tanah dengan terlebih dahulu dipastikan tidak bocor. Idealnya kolam betutu memakai pematang yg ditembok. 

Di pada kolam ditempatkan beberapa loka persembunyian berupa ban bekas atau dawn kelapa karena betutu menghendaki lingkungan yang relatif remang-remang. Kolam dipupuk terlebih dahulu dengan kotoran ayam memakai dosis 0.Lima-1.Lima kg/m2. 

Kolam diairi memakai air yg sudah lewat saringan. Selanjutnya benih ukuran ditebarkan. Adapun kepadatan penebaran tergantung benih yg ditebarkan. Untuk benih berukuran 100 g bisa ditebarkan 20 ekor/m2, 

sedangkan yg berukuran 175 gram sanggup ditebarkan sebesar 8 ekor/m2. Dalam tempo 5 bulan benih yang beratnya 100 gram sanggup tumbuh menjadi 250 gr/ekor, sedangkan yg ukuran 175 gram sanggup mencapai berat 400 gram/ekor selama 6 bulan.