Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dasar-Dasar Beternak Ayam Petelur Untuk Pemula

Apakah Anda membutuhkan tips dan trik untuk beternak ayam petelur? Salah satu jenis ayam yang sering dibudidayakan oleh para peternak ialah ayam petelur. Di Indonesia, ayam petelur dikenal sebagai ayam leghorn atau ayam ras. Ayam ini mempunyai ciri-ciri khusus yaitu bulunya berwarna cokelat kemerah-merahan

Tujuan utama menernakkan ayam ini ialah untuk diambil telur-telurnya. Ayam leghorn memang dikenal rajin sekali bertelur. Bahkan di usia produktifnya, ayam ini bisa bertelur setiap hari atau bahkan dua kali per hari. Meskipun begitu, kualitas daging ayam ini pun terbilang baik. Beberapa orang mengaku lebih menyukai daging ayam petelur dibandingkan ayam pedaging lantaran tekstur dan rasanya ibarat ayam kampung.

Kelebihan beternak ayam petelur yaitu Anda bisa melaksanakan pemanenan setiap hari. Seperti kita tahu, harga telur ayam di pasar terbilang cukup mahal dan relatif stabil. Hal ini memudahkan Anda dalam memperkirakan besar keuntungan yang mungkin diperoleh. Bayangkan jikalau Anda berhasil memanen minimal 10 kg telur ayam per hari, maka keuntungan kotor yang bisa didapatkan sekitar Rp 140-180 ribu/hari.

Apakah Anda membutuhkan tips dan trik untuk beternak ayam petelur Dasar-dasar Beternak Ayam Petelur untuk Pemula

Berikut ini faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam beternak ayam petelur :

Kandang

Kandang untuk ayam petelur harus dibentuk di lokasi yang jauh dari keramaian, jauh dari pemukiman penduduk, bersifat menetap, dan aksesnya gampang dijangkau. Usahakan sangkar tersebut dibentuk di tempat yang mempunyai suhu udara sekitar 32-35 derajat celsius dan tingkat kelembaban 60-70 persen. Kandang yang dibentuk dengan sistem terbuka jauh lebih baik daripada sangkar tertutup sehingga memungkinkan sinar matahari bisa masuk secara maksimal.

Kandang tidak harus terbut dari bahan-bahan yang mahal. Pemilihan materi yang lebih penting harus menurut kekuatan, kebersihan, dan keawetan. Di samping sangkar sebagai tempat pemeliharaan ayam, Anda pun perlu menyiapkan alat-alat yang melengkapinya. Di antaranya mirip wadah pakan, wadah minum, wadah air, wadah ransum, wadah obat, dan penerangan. Pembahasan mengenai sangkar yang ideal untuk ayam petelur akan kami ulas secara lengkap pada artikel berikutnya.

Bibit

Semakin elok kualitas bibit ayam petelur yang Anda pilih, semakin besar pula potensi keberhasilan Anda dalam memelihara ayam tersebut serta semakin tinggi pula besar keuntungan yang akan diperoleh. Itu sebabnya, pemilihan bibit ayam petelur harus dilakukan dengan benar dan dihentikan asal-asalan. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan yakni kondisi bibit harus sehat, postur badannya normal, berasal dari induk yang jelas, bulunya halus, gerakannya lincah, mempunyai nafsu makan yang tinggi, beratnya seragam, dan tubuhnya bersih.

Pakan

Pakan yang diberikan kepada ayam petelur wajib diubahsuaikan dengan usianya. Pada usia kurang dari 4 minggu, ayam membutuhkan asupan pakan hingga sebanyak 1.520 gram/ekor. Sedangkan dikala usia ayam tersebut berkisar antara 30-57 hari, jumlah pakan yang perlu diberikan ialah sebanyak 3.829 gram/ekor. Jumlah pakan tersebut akan terus mengalami peningkatan hingga ayam memasuki masa produktivitasnya.

Jenis pakan yang diberikan kepada ayam petelur harus bisa memenuhi kebutuhan gizinya. Pada fase starter dengan usia kurang dari 30 hari, ayam membutuhkan protein 22-24%, lemak 2.5%, serat berangasan 4%, kalsium 1%, phospor 0.7-0.9%, dan ME 2800-3500 Kcal. Kemudian pada fase finisher dengan umur sekitar 4-6 minggu, kebutuhan gizi yang dibutuhkan oleh ayam petelur terdiri dari protein 18.1-21.2%, lemak 2.5%, serat berangasan 4.5%, kalsium 1%, phospor 0.7-0.9%, dan energi (ME) 2900-3400 Kcal.

Vaksin

Ayam petelur perlu diberikan vaksin secara terjadwal dan sempurna biar pertumbuhannya terjamin. Tujuan proteksi vaksin ialah meningkatkan daya tahan tubuh pada ayam petelur serta mencegah terjadinya penyebaran wabah penyakit. Ada dua jenis vaksin yang harus diberikan kepada ayam yaitu vaksin aktif dan vaksin inaktif. Vaksin aktif diberikan untuk ayam sehat dengan takaran yang sempurna dan alat yang steril. Sementara untuk vaksin inaktif atau vaksin pasif biasanya disuntikkan kepada ayam yang tengah sakit.