Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Pembibitan Lamtoro Dengan Biji

Bagaimana cara pembibitan lamtoro dilaksanakan? Proses pembibitan lamtoro dilakukan di daerah persemaian yaitu suatu daerah yang berkhasiat untuk memproses benih lamtoro menjadi bibit/semai yang siap ditanam di lapangan. Proses ini sanggup dibilang memegang peranan yang sangat penting dalam mendukung kesuksesan budidaya lamtoro. Sebab pembibitan merupakan aktivitas pertama yang besar lengan berkuasa pada tumbuhan secara langsung.

Walaupun penanaman lamtoro sanggup dikerjakan di lapangan langsung, tetapi pembibitan akan memperbesar peluang benih lamtoro sanggup tumbuh dengan baik. Begitu pula dengan perawatan yang harus dilakukan selama masa pertumbuhan awal akan semakin mudah. Setelah disemaikan dalam waktu tertentu, bibit lamtoro siap dipindahkan ke lapangan manakala batangnya sudah cukup kuat.

Bagaimana cara pembibitan lamtoro dilaksanakan Cara Pembibitan Lamtoro dengan Biji

Pohon lamtoro sanggup diperbanyak melalui teknik generatif maupun vegetatif. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan mempelajari bagaimana menciptakan bibit lamtoro secara generatif dengan biji. Di bawah ini proses pembibitan lamtoro yang sanggup Anda terapkan!

Pengadaan Benih

Benih lamtor berupa biji yang berasal dari pohon induk yang mempunyai batang lurus, tajuknya lebat, mempunyai percabangan yang tinggi, kondisinya sehat, dan sudah cukup umur. Biar lebih praktis, Anda sanggup membeli benih lamtoro di www.tokotanaman.com alasannya ialah kualitasnya benar-benar sanggup dipercaya.

Setelah biji lamtoro yang Anda butuhkan sudah tersedia, sekarang saatnya untuk melaksanakan seleksi. Pilihlah benih yang mempunyai daya kecambah lebih dari 80 persen. Hal ini ditandai dengan tenggelamnya biji ketika ditaruh ke dalam air, bentuk biji tepat dan tidak berlubang, serta ukuran biji cukup besar dan tampak seragam.

Pembuatan Bedengan

Proses pembuatan bedengan dimulai dengan menyiapkan lahan khusus untuk pembibitan sekurang-kurangnya berukuran 5 x 1 meter. Selanjutnya tanah tersebut dicangkul sampai strukturnya bermetamorfosis gembur. Cek kondisi tanah, bila terlalu keras Anda sanggup menambahkan pasir sebanyak 1/3 dari volume tanah yang akan dibentuk menjadi bedengan.

Jangan lupa untuk membuang semua kotoran yang terkandung di dalam tanah menyerupai akar, batu, dan sampah. Kemudian permukaan tanah pada bedengan dibentuk lebih tinggi sekitar 10-15 cm daripada permukaan tanah di sekitarnya. Agar bedengan tidak gampang rubuh, Anda sanggup meletakkan kayu, batu, atau bambu sebagai penahan bedengan.

Bedengan-bedengan ini dibentuk dengan jarak 50 cm, di mana setiap 5-10 buah bedengan dibentuk jalur inspeksi dengan ukuran lebar 2 meter. Kemudian terusan inspeksi dibentuk di kanan dan kiri jalur inspeksi ini. Apabila kondisi cuaca terlalu terik, Anda sanggup memasang naungan dengan atap miring di atas bedengan. Setelah semua proses di atas selesai, Anda perlu mendiamkan bedengan selama 5 hari biar kondisinya normal.

Penanaman Benih

Benih lamtoro ditanam pada bedengan dengan jarak 5-10 cm dengan contoh segi tiga. Penanaman sebaiknya dilaksanakan pada pagi atau sore hari. Benih lamtoro sebaiknya ditanam pada lubang dengan kedalaman tidak lebih dari 1 cm. Setiap lubang tanam tersebut cukup diisi dengan 1 biji lamtoro.

Setelah proses penanaman benih lamtoro selesai, Anda perlu menyiram bedengan untuk menjaga kelembabannya. Penyiraman sebaiknya dilakukan dengan mengarahkan air ke udara sehingga tekanannya tidak akan merusak struktur bedengan. Penyiraman harus dilakukan secara teratur sampai tanaman berusia 25-30 hari atau tingginya telah mencapai 10 cm.

Penanaman di Polybag

Bibit lamtoro yang telah berusia cukup lantas dipindahkan ke dalam polybag. Hal ini bertujuan untuk mempermudah proses pemindahan bibit ke lapangan, khususnya bila jarak daerah pembibitan dengan lahan terbilang cukup jauh. Namun ada pula beberapa varietas lamtoro yang mempunyai daya tahan sangat manis sehingga tidak perlu dipindahtanamkan ke polybag terlebih dahulu.

Mulailah dengan menyiapkan tanah untuk bedeng sapih dengan ukuran 5 x 1 m. Berikutnya bersihkan area tersebut dari sampah dan sisa tumbuhan lain, serta ratakan pula ketinggian permukaannya. Selanjutnya pasang sebuah palang penanda dari kayu setinggi 20 cm di tepi bedengan.

Siapkan polybag yang berukuran tinggi 7-10 cm dengan ketebalan 4 mm. Masukkan media tanam yang telah dicampur dengan pupuk phosphat sebanyak 1 gram/polybag. Kemudian buatlah lubang terusan air di pinggir polybag antara 12-18 lubang. Setiap polybag kemudian ditanami dengan 1 bibit lamtoro. Polybag yang telah berisi bibit lamtoro ini selanjutnya disusun di bedeng sapih. Setelah itu, tulis keterangan bibi tersebut pada palang penanda yang berisi nama varietas, jenis bibit, tanggal penyemaian, dan nomor bedengan.