Budidaya Cacing Sutra Di Bak Terpal
Bagaimana cara budidaya cacing sutra? Bagi para petani, cacing sutra dikenal sebagai pakan yang mengandung kadar protein yang tinggi. Tidak mengherankan jika pakan ini bisa mempercepat tingkat pertumbuhan ikan-ikan yang dipelihara. Sayangnya pasokan cacing sutra masih sangat bergantung pada ketersediaan di alam sehingga stoknya pun tidak menentu.
Berawal dari fakta tersebut, maka potensi beternak cacing sutra sanggup menawarkan hasil yang menguntungkan. Hal tersebut mengingat para petani cenderung menggunakan cacing ini sebagai pakan utama untuk benih-benih ikan yang masih berukuran kecil. Makara permintaannya pun akan selalu ada. Yang menarik, budidaya cacing sutra ternyata bisa dilakukan di bak bekas pemeliharaan ikan lele lho. Berikut ini panduan selengkapnya untuk Anda!
Persiapan Kolam
Kolam pemeliharaan ikan lele yang kurang produktif sanggup dialihfungsikan menjadi bak budidaya cacing sutra. Ukuran bak yang ideal mempunyai luas yang berkisar antara 60-100 m2. Isilah bak tersebut dengan air limbah dari bak pembudidayaan ikan di sekitarnya. Selanjutnya bak tersebut diaduk-aduk selama beberapa ketika supaya komposisi materi di dalamnya sama.
Pengendapan Air
Biarkan bak selama 3-5 hari supaya air di dalamnya mengendap. Kemudian buanglah bab atas dari endapan air tersebut sehingga sekarang menyisakan air setinggi 5-10 cm dari permukaan lumpur. Proses berikutnya ratakanlah lumpur tadi menggunakan sorok kayu, kemudian diamkanlah selama beberapa hari. Ulangi tahap perataan ini sebanyak 2-3 kali hingga didapatkan kandungan lumpur halus yang cukup banyak di dasar kolam.
Penebaran Benih
Siapkan benih indukan cacing sutra sebanyak 2-3 liter atau setara dengan 10 gelas. Setelah itu, taburkanlah benih-benih tersebut ke dalam bak yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Dianjurkan untuk menaburkan semua benih ini secara acak. Setelah itu, isilah bak tersebut dengan air hingga tingginya mencapai 5-7 cm.
Perawatan Cacing Sutra
Usahakan air di dalam bak perawatan cacing sutra tetap mengalir dengan kecepatan yang sangat pelan. Tinggi permukaan air juga dijaga supaya tetap di kisaran 5-10 cm. Pertumbuhan cacing sutra ini biasanya akan memperlihatkan hasil yang signifikan sesudah 10 hari masa pemeliharaan. Cacing sutra yang berwujud halus ini tampak sudah mulai memenuhi seluruh bab dasar kolam. Jika diharapkan Anda bisa menambahkan air limbah bak ikan lele untuk meningkatkan kesuburan kolam.
Pemanenan Cacing Sutra
Rata-rata cacing sutra yang dipelihara dengan baik bisa dipanen pada ketika 2-3 bulan. Panen pertama biasanya terjadi ketika cacing berumur 75 hari. Selanjutnya, cacing-cacing ini bisa terus dipanen setiap 15 hari sekali. Ciri-ciri bak yang layak panen yakni lumpur yang mengendap di dasar bak tersebut terasa sangat kental.
Proses pemanenan sebaiknya dilaksanakan pada waktu pagi atau sore hari. Untuk memudahkan pemanenan, air di dalam bak harus dinaikkan terlebih dahulu hingga permukaannya setinggi 50-60 cm. Cacing-cacing ini ditangkap menggunakan caduk atau garu, kemudian dimasukkan ke dalam baskom. Setelah terkumpul cacing dalam jumlah yang cukup banyak, pindahkan cacing ini ke dalam saringan kemudian basuh hingga bersih.