Cara Menciptakan Pupuk Cair Dari Keong Mas
Bagaimana cara menciptakan pupuk cair dari keong mas? Petani padi khususnya paling benci terhadap hama keong mas. Keong mas merupakan hama penting flora padi. Hama ini bahagia sekai merusak flora padi yang masih muda dengan memakannya hingga habis. Serangan yang paling berat umumnya terjadi di daerah persemaian benih padi hingga bibit padi yang usianya sudah mencapai 4 ahad sesudah tanam.
Serangan hama keong mas juga tidak berhenti sesudah flora padi berusia dewasa. Tetapi pada masa ini, keong mas cenderung lebih suka menyerang anakan-anakan flora padi yang tumbuh di sekitarnya. Akibatnya jumlah anakan ini berkurang drastis sehingga bulir-bulir padi yang sanggup dihasilkan pun jauh lebih sedikit. Umumnya petani mengendalikan hama secara manual dengan memungutnya satu per satu.
Keong mas yang telah didapatkan selanjutnya sanggup dimasak menjadi lauk pauk atau dijadikan sebagai masakan bebek. Namun ternyata keong mas ini juga sanggup diolah menjadi pupuk cair loh. Kami memiliki beberapa resep pembuatan pupuk cair dari keong mas. Silakan Anda sanggup mencoba sendiri resep-resep di bawah ini!
Resep Pertama
Bahan-bahan yang diharapkan :
- 1 kg keong mas yang masih hidup
- 4 liter air cucian beras
- 2 liter air kelapa
- 400 gram gula merah
- 160 ml aktivator
Langkah-langkah pembuatan :
- Tuangkan air cucian beras dan aktivator ke dalam ember. Aduk supaya tercampur rata. Lalu biarkan semalaman semoga mengendap.
- Tumbuk keong mas yang masih hidup hingga benar-benar hancur. Anda sanggup menggunakan alu untuk menumbuk keong mas ini.
- Tuangkan air kelapa ke dalam sebuah baskom. Tambahkan gula merah. Encerkan gula merah ini hingga tercampur rata dengan air kelapa.
- Hasil adonan air kelapa dan gula merah selanjutnya dituangkan ke dalam ember berisi air cucian beras dan aktivator. Aduk hingga tercampur.
- Tutuplah bab atas ember tersebut menggunakan plastik, kemudian ikan bab pinggirnya. Kemudian buat lubang seukuran selang. Lantas masukkan selang plastik.
- Biarkan adonan ini selama 10-15 hari semoga terjadi proses fermentasi di dalamnya. Di sini Anda tidak perlu melaksanakan tindakan apapun.
- Setelah masa tunggu selesai, Anda sanggup membuka ember. Proses fermentasi dikatakan berhasil apabila aromanya menyerupai tape. Tetapi jika berbau busuk, prosesnya gagal.
Dosis hukum pemakaian :
- Tanaman perkebunan : 250 ml/15 liter air yang dilakukan sesudah pindah tanam dan selanjutnya 2 ahad sekali.
- Tanaman sayuran : 200 ml/15 liter air yang dilakukan 7 hari sesudah tanam dan berikutnya setiap 7 hari sekali.
- Tanaman padi : 250 ml/15 liter air yang dilakukan 10 hari sesudah tanam, 25 hari sesudah tanam, dan berikutnya setiap 15 hari sekali.
Resep Kedua
Bahan-bahan yang dipakai :
- 5 kg keong mas yang masih hidup
- 10 kg pupuk kandang
- 1 liter urine kelinci
- 5 kg ikan asin
- 500 gram gula merah
- 100 liter air
- 500 ml bio aktivator
Langkah-langkah pembuatan :
- Tumbuklah keong mas menggunakan alu bertahap hingga seluruhnya halus.
- Tambahkan ikan asin bertahap ke alu sembari terus ditumbuk.
- Tambahkan 2,5 kg pupuk sangkar ke alu, kemudian tumbuk lagi hingga tercampur rata.
- Hasil tumbukan di atas selanjutnya dipindahkan ke ember dan dibiarkan semalaman.
- Keesokan harinya, Anda sanggup menumbuk lagi hasil tumbukan di atas. Kemudian jadinya disimpan lagi ke ember dan didiamkan selama 12 jam.
- Proses penumpukan ini harus dilakukan minimal sebanyak 4 kali berturut-turut.
- Seluruh hasil tumbukan kemudian dimasukkan ke drum. Tambahkan air sebanyak 100 liter kemudian aduk supaya tercampur rata.
- Tambahkan urine kelinci dan bio aktivator ke dalam drum tersebut.
- Simpan selama 5 hari, di mana setiap hari Anda harus mengaduknya selama 5-10 menit.
- Setelah melewati hari ke-5, Anda tidak perlu mengaduk lagi. Biarkan saja selama 15 hari. Pada hari ke-15, pupuk ini siap untuk digunakan.